Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Zelensky Umumkan Evakuasi Terhadap Warga Ukraina di Wilayah Donetsk

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memerintahkan evakuasi wajib bagi warga Ukraina di wilayah Donetsk timur.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Zelensky Umumkan Evakuasi Terhadap Warga Ukraina di Wilayah Donetsk
AFP/SERGEI SUPINSKY
Ilustrasi warga di daerah perang di Ukraina. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memerintahkan evakuasi wajib bagi warga Ukraina di wilayah Donetsk timur. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, KYIV – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memerintahkan evakuasi wajib bagi warga Ukraina di wilayah Donetsk timur.

Dalam pidato Minggu (31/7/2022) malam, Zelensky juga menghimbau ratusan ribu orang yang masih berada di zona pertempuran di wilayah Donbas untuk meninggalkan lokasi tersebut.

"Semakin banyak orang meninggalkan wilayah Donetsk sekarang, semakin sedikit orang yang akan dibunuh oleh tentara Rusia," kata Zelensky, seraya menambahkan bahwa penduduk yang pergi akan diberikan kompensasi.

Baca juga: 2 Warga Amerika Serikat Tewas di Wilayah Donbas Ukraina

Media domestik yang mengutip Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk mengatakan bahwa evakuasi perlu dilakukan sebelum musim dingin dimulai karena pasokan gas alam di kawasan itu telah hancur.

Dilansir dari Reuters, Senin (1/8/2022) Zelensky mengatakan, ratusan ribu orang masih menetap di daerah Donbas, di mana pertempuran masih berlangsung sengit.

"Banyak yang menolak pergi, tetapi evakuasi harus tetap dilakukan," ungkap Zelensky.

Berita Rekomendasi

Ini bukan pertama kalinya pihak berwenang Ukraina menyerukan evakuasi warga sipil.

John Herbst, mantan duta besar AS untuk Ukraina, mengatakan bahwa hal itu mungkin disebabkan oleh ekspektasi pertempuran yang lebih berat.

"Saya tidak tahu mengapa Zelensky mengeluarkan imbauan itu. Yang saya tahu adalah bahwa telah terjadi pertempuran sengit di Donetsk.”

Pada hari Sabtu (30/7) militer Ukraina mengatakan lebih dari 100 tentara Rusia telah tewas dan tujuh tank hancur dalam pertempuran di Ukraina selatan, termasuk wilayah Kherson yang menjadi fokus serangan balasan Kyiv.

Baca juga: Zelensky Sebut Rusia Berniat Hancurkan Seluruh Donbas, Butuh Senjata Berat untuk Mengimbangi Lawan

Sementara itu, Ukraina telah menggunakan sistem rudal jarak jauh yang dipasok Barat untuk merusak tiga jembatan di Dnipro dalam beberapa pekan terakhir.

Gubernur pro-Ukraina wilayah Kherson, Dmytro Butriy, mengatakan bahwa pertempuran terus berlanjut di banyak bagian wilayah itu.

"Di beberapa desa, tidak ada satu rumah pun yang dibiarkan utuh, semua infrastruktur hancur, orang-orang tinggal di ruang bawah tanah," tulis Dmytro Butriy di Telegram.

Baca juga: Rusia Intensifkan Serangan di Donbas Timur, Gubernur Luhansk: Situasi Sangat Sulit

Di sisi lain, Kementerian pertahanan Rusia pada hari Sabtu (30/7) menerbitkan daftar 50 tawanan perang Ukraina yang tewas dan 73 terluka dalam apa yang dikatakannya sebagai serangan militer Ukraina dengan Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) buatan AS.

Angkatan bersenjata Ukraina langsung membantah pernyataan Rusia yang menganggapnya telah meluncurkan serangan ke sebuah penjara yang berisi tawanan perang Ukraina.

Secara terpisah, Komite Internasional Palang Merah (ICRC) mengatakan pihaknya sedang mencari akses dan telah menawarkan untuk membantu mengevakuasi korban perang di Ukraina.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas