Fakta-fakta Aksi Israel Serang Jalur Gaza Ini Perlu Anda Ketahui
Aksi Israel serang Jalur Gaza Palestina telah menewaskan 32 orang, termasuk 6 anak-anak. Israel mengincar kelompok Jihad Islam.
Penulis: Setya Krisna Sumarga
TRIBUNNEWS.COM, JALUR GAZA – Aksi Israel serang Jalur Gaza sejak Jumat (5/8/2022) telah menewaskan sedikitnya 32 orang, termasuk enam anak-anak.
Perdana Menteri Israel Yair Lapid memperingatkan operasi pendahuluan terhadap Jihad Islam Palestina bisa berlangsung seminggu.
Serangan yang dilakukan diklaim menghancurkan gedung-gedung apartemen dan membunuh dua pejabat senior dari kelompok bersenjata.
Baca juga: Iran Dukung Palestina, Peringatkan Israel akan Bayar Mahal atas Serangannya di Gaza
Baca juga: Israel Luncurkan Rudal ke Gaza Tewaskan Komandan Militan, Dibalas 100 Roket oleh Jihad Islam
Baca juga: Israel Gencarkan Serangan ke Gaza di Tengah Ketegangan Pasca Penangkapan Militan Palestina
Sirene tanda bahaya serangan terdengar di sebelah barat Yerusalem pada Minggu (7/8/2022), ketika roket diluncurkan ke Israel.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan, sistem pertahanan rudal Iron Dome mencegat 97 persen roket Palestina. Tidak ada korban di pihak Israel.
Inilah fakta-fakta penting yang perlu Anda ketahui terkait aksi Israel serang Jalur Gaza, dikutip dari Aljazeera.com Minggu (7/8/2022).
APA YANG TERJADI?
- Perdana Menteri Israel Yair Lapid mengatakan perlu meluncurkan operasi pendahuluan (preemtif) terhadap Jihad Islam, karena kelompok itu merencanakan serangan setelah berhari-hari ketegangan di sepanjang perbatasan dengan Gaza.
- Putaran ketegangan terakhir dimulai setelah pasukan Israel menangkap Bassam al-Saadi, komandan Jihad Islam di Tepi Barat, pada Senin dalam serangan di kota Jenin. Seorang remaja Palestina tewas.
- Pasukan Israel Jumat mengebom gedung apartemen di pusat Kota Gaza, menewaskan Tayssir al-Jabari, komandan utara Jihad Islam, dan setidaknya sembilan lainnya, termasuk seorang gadis berusia lima tahun dan seorang wanita berusia 23 tahun.
- Israel menghentikan transportasi bahan bakar yang direncanakan ke Gaza sesaat sebelum melancarkan serangannya, melumpuhkan pembangkit listrik satu-satunya di wilayah itu dan mengurangi pasokan listrik menjadi sekitar empat jam per hari.
- Militer Israel menangkap 19 anggota Jihad Islam di Tepi Barat pada Sabtu.
- Sirene roket dan ledakan terdengar di sebelah barat Yerusalem pada Minggu ketika puluhan roket diluncurkan ke Israel dari Jalur Gaza.
- Di Tel Aviv, para saksi mata mengatakan mereka bisa mendengar ledakan tetapi tidak ada laporan tentang sirene.
- Koalisi pemerintahan saat terlihat “hawkish” (radikal) menjelang siklus pemilihan lain pada November. Partai Likud yang dipimpin mantan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu siap kembali ke politik.
KORBAN TEWAS?
- Korban tewas dari serangan Israel di Gaza naik menjadi 32 pada Minggu, termasuk enam anak-anak. Lebih dari 250 orang terluka.
- Seorang komandan senior Jihad Islam tewas dalam serangan Israel pada Sabtu, yang dikonfirmasi kelompok bersenjata Palestina itu.
- Khaled Mansour, komandan Jihad Islam di selatan Jalur Gaza, adalah anggota tingkat tinggi kedua dari kelompok bersenjata yang terbunuh ketika jet Israel membom kantong kelompok itu yang terkepung.
- Kekerasan itu adalah yang terburuk di Gaza sejak perang Mei 2021 menewaskan lebih dari 260 warga Palestina dalam 11 hari, dan melukai sedikitnya 2.000 lainnya.
APA SIAPA JIHAD ISLAM?
- Setelah membom Jalur Gaza, PM Israel Yair Lapid menggambarkan Jihad Islam sebagai proksi Iran yang ingin menghancurkan negara Israel.
- Kelompok ini didirikan pada 1981 oleh mahasiswa Palestina di Mesir dengan tujuan mendirikan negara Palestina di Tepi Barat, Gaza dan daerah lain yang sekarang disebut Israel. Jihad Islam adalah yang lebih kecil dari dua kelompok utama Palestina di Jalur Gaza (Hamas dan Fatah), dan kalah jumlah dibanding kelompok Hamas yang memerintah.
- Ibrahim Fraihat, dari Institut Doha untuk Studi Pascasarjana, mengatakan kepada Al Jazeera kelompok itu diketahui menentang proses perdamaian dan pendekatan negosiasi dengan Israel. Hubungan baiknya dengan Iran menjadi faktor penyebab serangan Israel.
RISIKO ESKALASI KONFLIK
- Eskalasi lebih lanjut dari kekerasan dapat bergantung pada apakah kelompok Hamas akan bergabung dalam perlawanan bersama Jihad Islam.
- Juru bicara Hamas Fawzi Barhoum mengatakan, musuh Israel, yang memulai eskalasi terhadap Gaza dan melakukan kejahatan baru, harus membayar harga dan memikul tanggung jawab penuh untuk itu.
- Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi mengatakan dia berbicara sepanjang waktu dengan kedua belah pihak untuk meredakan situasi.
- Delegasi intelijen Mesir yang dipimpin oleh Mayor Jenderal Ahmed Abdelkhaliq tiba di Israel pada Sabtu. Rombongan Mesir akan masuk Jalur Gaza, guna memediasi.
- AS mengatakan mereka sepenuhnya mendukung hak Israel untuk mempertahankan diri dan mendesak semua pihak untuk menghindari eskalasi lebih lanjut.
- Iran, yang mendukung Jihad Islam, mengatakan Israel akan membayar harga yang mahal untuk serangan terbaru.(Tribunnews.com/Aljazeera/xna)