8 Orang Terluka dalam Kasus Penembakan Bus di Yerusalem, Termasuk Wanita Hamil Berusia 35 Tahun
Serangan bus di Yerusalem Timur melukai delapan orang, di antaranya wanita hamil berusia 35 tahun berada dalam kondisi kritis.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha

TRIBUNNEWS.COM - Aparat kepolisian Israel menangkap tersangka penembakan di sebuah bus di Kota Tua Yerusalem.
Diwartakan Al Jazeera, serangan tersebut melukai sedikitnya delapan orang, dua di antaranya berada dalam kondisi kritis.
Menurut surat kabar The Times of Israel, para korban termasuk seorang wanita hamil berusia 35 tahun.
Wanita hamil itu terkena tembakan di perut dan harus menjalani operasi caesar darurat di Rumah Sakit Shaarei Tsedek Yerusalem.
BBC melaporkan, seorang juru bicara rumah sakit mengatakan kepada kantor berita AFP bawa wanita itu dan bayinya dalam kondisi serius.
Lebih jauh, warga Amerika Serikat (AS) juga di antara korban serangan tersebut.
Baca juga: Serangan Israel ke Suriah Merenggut Nyawa 3 Tentara

Media lokal melaporkan bahwa yang terluka juga termasuk empat anggota keluarga dari New York yang sedang menunggu taksi di halte bus.
Sang ayah dikatakan menderita luka di kepala dan leher dan dalam kondisi serius di rumah sakit.
Duta Besar AS Tom Nides membenarkan bahwa warga AS termasuk di antara para korban dan mengatakan dia sangat mengutuk serangan itu.
Serangan itu terjadi pada Minggu dini hari (14/8/2022) ketika bus yang membawa orang Israel menunggu di tempat parkir dekat Tembok Barat.
Untuk diketahui, Tembok Barat merupakan situs doa suci bagi orang Yahudi.
Tersangka diidentifikasi sebagai penduduk Yerusalem Timur
Baca juga: Pasukan Israel Bunuh Tiga Orang Palestina, Termasuk Komandan Senior
Pria bersenjata itu, yang diidentifikasi sebagai penduduk distrik Silwan Yerusalem Timur yang diduduki.
Dia melarikan diri dari tempat kejadian tetapi kemudian menyerahkan diri.
Polisi Israel mengatakan dia memiliki catatan kriminal tetapi tidak diketahui berafiliasi dengan kelompok militan Palestina.
Mereka percaya bahwa dia bertindak sendiri, tetapi mereka khawatir dia mungkin menginspirasi serangan peniru.
Sementara itu, media Israel mengidentifikasi dia sebagai Amir Sidawi, (26).
Dilaporkan tersangka naik taksi ke kantor polisi Moria dan menyerahkan diri.
Baca juga: Israel dan Palestina Kembali Memanas, 44 Korban Jiwa di Palestina serta Puluhan Warga Israel Terluka

Tanggapan Yair Lapid
Berbicara pada pertemuan kabinetnya pada Minggu (14/8/2022), Perdana Menteri Israel Yair Lapid mengatakan tersangka penyerang adalah penduduk Yerusalem yang beroperasi sendirian selama penembakan dan yang sebelumnya telah ditangkap oleh Israel.
“Semua orang yang mencari kerusakan kami harus tahu bahwa mereka akan membayar harga untuk setiap kerugian bagi warga sipil kami,” kata Perdana Menteri Jair Lapid setelah serangan itu.
Natasha Ghoneim dari Al Jazeera, melaporkan dari Yerusalem Timur yang diduduki, mengatakan pasukan Israel telah menyerbu rumah-rumah di daerah itu dan melakukan penangkapan.
“Polisi telah menggerebek beberapa rumah di Silwan. Beberapa waktu lalu, ada laporan bahwa empat orang telah ditangkap, dua di antaranya perempuan dan kemungkinan terkait dengan tersangka,” katanya.
Keteganan Israel dan Jalur Gaza
Baca juga: Kemlu Kecam Dubes Vasyl Hamianin yang Bandingkan Sikap Indonesia Atas Serangan Gaza dan Ukraina
Serangan di Yerusalem terjadi setelah seminggu tegang antara Israel dan pejuang Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat.
Pekan lalu, jet tempur Israel melakukan serangan di Gaza yang menargetkan kelompok bersenjata Palestina, Jihad Islam, setelah menangkap salah satu pemimpinnya di Tepi Barat.
Sedikitnya 49 warga Palestina, termasuk 17 anak-anak dan dua komandan Jihad Islam, tewas dalam pemboman Israel. Ratusan warga Palestina juga terluka.
Jihad Islam merespons dengan menembakkan ratusan roket ke Israel, tetapi sebagian besar dicegat.
Tidak ada warga Israel yang tewas atau terluka parah.
Pertempuran berakhir dengan gencatan senjata yang ditengahi Mesir dan jaminan dari Kairo bahwa mereka akan berusaha untuk membebaskan dua anggota Jihad Islam yang ditahan oleh Israel.
Dikutip France24, sejak Maret, 19 orang -- kebanyakan warga sipil Israel di dalam wilayah Israel -- tewas dalam serangan, kebanyakan oleh warga Palestina. =
Tiga penyerang Arab Israel juga tewas.
Setelah serangan itu, pasukan keamanan Israel meningkatkan serangan di Tepi Barat yang diduduki.
Lebih dari 50 warga Palestina telah tewas, termasuk pejuang dan warga sipil, dalam operasi dan insiden di Tepi Barat sejak saat itu.
Analis mengatakan gencatan senjata tetap rapuh.
“Suasananya adalah ketegangan dan frustrasi,” kata Yoni Ben-Menachem, seorang analis Timur Tengah yang berbasis di Yerusalem Barat.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)