Sanae Takaichi Mengaku Bingung Ditunjuk PM Jepang Kishida Gantikan Posisi Takayuki Kobayashi
Sanae Takaichi mengaku masih bingung usai ditunjuk oleh PM Fumio Kishida sebagai Menteri Negara Urusan Ekonomi dan Keamanan.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sanae Takaichi mengaku masih bingung usai ditunjuk oleh Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida sebagai Menteri Negara Urusan Ekonomi dan Keamanan untuk menggantikan posisi Takayuki Kobayashi.
"Ketika saya menerima telepon dari Perdana Menteri Fumio Kishida yang meminta saya untuk bergabung dengan kabinet pada malam sebelum pembentukan Kabinet, saya memintanya untuk mempertahankan Menteri yang sangat baik Takayuki Kobayashi di posisinya Menteri Negara Urusan Ekonomi dan Keamanan."
"Saya juga melaporkan pernah dimuat wawancara saya di majalah yang terkait sekte agama Toitsu Kyokai. Keesokan harinya, saya bingung tidak ada perubahan dalam masuknya saya ke Kabinet, dan saya terus terang bingung," papar Sanae Takaichi melalui twitter-nya, Minggu (14/8/2022) malam.
Takaichi mengundurkan diri sebagai ketua Dewan Riset Kebijakan Partai Demokrat Liberal (LDP) karena perombakan kabinet dan pengangkatan eksekutif partai pada tanggal 10 Agustus 2022.
Baca juga: Pimpinan LDP Jepang Sanae Takaichi Setuju Nuclear Sharing
Dia mengambil posisi menteri yang bertanggung jawab atas keamanan ekonomi, menggantikan Kobayashi.
Pada konferensi pers pada tanggal 10 Agustus, dikonfirmasi bahwa wawancara itu diterbitkan di majalah bulanan "Sekai Nippo" terkait dengan Federasi Keluarga untuk Perdamaian dan Unifikasi Dunia (bekas Gereja Unifikasi Toitsu Kyokai).
Selanjutnya, pada tanggal 12 Agustus, Takaichi membatalkan acara serah terima jabatan dengan mantan Menteri Kobayashi yang dijadwalkan sore hari di hari yang sama, dan tidak menghadiri acara penyambutan staf Kantor Kabinet.
Sanae Takaichi, Menteri Negara Urusan Ekonomi dan Keamanan (61), memperbarui akun Twitter-nya pada tanggal 15 Agustus ini menyampaikan masalahnya seperti kotak yang rumit memasuki kabinet PM Kishida kedua saat ini.
"Itu adalah wawancara yang dengan senang hati saya ikuti setelah diundang oleh kritikus favorit saya Ryuichiro Hosokawa."
Takaichi kemudian menjelaskan, "Pada saat itu, saya tidak tahu bahwa majalah di mana wawancara dengan Ryuichiro Hosokawa diterbitkan oleh media dari sebuah kelompok yang terkait dengan Gereja Unifikasi sebelumnya, tetapi fakta bahwa kami ada benarnya kontak saya tersebut."
"Saya ingin meminta Menteri Luar Biasa Takayuki Kobayashi untuk tetap menjabat, dan juga melaporkan majalah yang diterbitkan 21 tahun lalu," kata dia saat menerima permintaan untuk bergabung dengan kabinet.
Namun, dia mengatakan dalam hatinya bahwa tidak ada perubahan dalam masuknya ke Kabinet.
"Saya bingung, dan saya masih penuh dengan perasaan menyakitkan."
Baca juga: Jepang Serius Pertimbangkan Aturan Mengungsi Bagi Warganya Jika Terjadi Perang
"Saya salah paham bahwa itu adalah tanggung jawab saya sebagai anggota Diet untuk menanggapi permintaan wawancara atau manuskrip, apakah itu koran komik mini dari prefektur lain atau majalah khusus yang belum pernah saya baca sebelumnya. Merenungkan hal ini, mulai sekarang, saya berjanji untuk menolak semua korespondensi dengan media yang tidak dikenal," kata Takaichi lagi.
Pagi ini, Menteri Negara Urusan Ekonomi dan Keamanan Sanae Takaichi dan Menteri Rekonstruksi Akiba mengunjungi Kuil Yasukuni di Kudankita, Tokyo.
"Dengan rasa hormat, saya telah menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada roh mereka yang mengorbankan hidup mereka untuk kebijakan nasional," ungkap Menteri Sanae Takaichi usai bersembahyang di Kuil Yasukuni, Senin (15/8/2022).
Tamagushi adalah bentuk persembahan Shinto yang terbuat dari cabang pohon sakaki yang dihiasi dengan potongan kertas washi, sutra, atau kapas.
Pada pernikahan Jepang, pemakaman, miyamairi dan upacara lainnya di kuil Shinto, tamagushi secara ritual dipersembahkan kepada roh atau dewa oleh umat pengikutnya, gadis kuil atau imam kannushi.
Sebelumnya, Hagiuda, ketua Dewan Riset Kebijakan Partai Demokrat Liberal, juga mengunjungi kuil tersebut.
Di sisi lain, Perdana Menteri Kishida memutuskan untuk tidak mengunjungi kuil dan membayar biaya tamagushi atas beban biayanya sendiri.
Selain itu, dengan pertimbangan penyebaran infeksi virus corona, pertemuan bipartisan "Rapat Anggota Diet Yang Kunjungi Kuil Yasukuni Bersama" dijadwalkan akan dikunjungi Wakil Ketua Ichiro Aisawa sebagai perwakilan.
Namun, Aizawa sendiri terinfeksi virus corona dan dirawat di rumah sakit untuk waktu yang lama, jadi dia berhenti mengunjungi perwakilannya.
Anggota DPR yang menjadi anggota rapat akan berkunjung secara individu.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif.
Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.