PBB Desak agar Perang Tak Masuk Akal Rusia dan Ukraina Diakhiri: Kyiv Butuh Perdamaian
Sekjen PBB Antonio Guterres telah menyerukan diakhirinya perang di Ukraina saat negara itu menandai peringatan 31 tahun kemerdekaan dari Uni Soviet.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
"Demikian pula, aktor kemanusiaan di Ukraina juga harus diberikan akses tanpa hambatan ke semua orang di mana pun mereka tinggal”, kata Guterres, karena kebutuhan kemanusiaan akan meningkat dengan awal musim dingin.
WHO peringatkan sistem perawatan kesehatan di Ukraina jelang musim dingin
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan pernyataan yang memperingatkan bahwa sistem perawatan kesehatan Ukraina sedang "bersiap untuk menghadapi musim dingin yang menantang".
“Meskipun terguncang, sistem kesehatan belum runtuh,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Baca juga: 5 Kerugian Militer Terbesar Rusia Selama Perang Ukraina, Total Lebih dari Rp 14,8 Triliun
WHO memverifikasi bahwa telah terjadi 473 serangan terhadap fasilitas dan layanan kesehatan Ukraina dalam enam bulan terakhir, yang mengakibatkan sedikitnya 98 kematian dan 134 luka-luka.
Direktur Regional WHO untuk Eropa Hans Henri Kluge mengatakan “serangan terhadap perawatan kesehatan tidak masuk akal,” serta pelanggaran hukum humaniter internasional.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga berbicara kepada dewan melalui tautan video. Dewan beranggotakan 15 orang memilih 13 banding satu untuk mendukung intervensi Zelensky, dengan hanya China yang abstain.
“Sekarang dunia dapat melihat seberapa besar ketergantungan kita pada kemerdekaan kita,” kata presiden Ukraina.
Dia juga menuduh Rusia, yang memegang hak veto sebagai salah satu dari lima anggota tetap Dewan Keamanan, melakukan “pemerasan nuklir”, memprovokasi “kelaparan buatan” dan “memaksakan kemiskinan energi”.
“Rusia harus melepaskan wilayah Ukraina yang direbut,” kata Zelensky. “Itu harus mundur dari tanah kami [dan] dari laut kami.”
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)