Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Danau Terbesar di Pakistan Terancam Meluap, Ribuan Rumah Warga Berisiko Terendam

Danau Manchar, danau terbesar di Pakistan berisiko meluap di tengah bencana banjir bandang yang melanda negara Asia Selatan ini.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Daryono
zoom-in Danau Terbesar di Pakistan Terancam Meluap, Ribuan Rumah Warga Berisiko Terendam
AFP/FIDA HUSSAIN
Pemandangan dari udara ini menunjukkan daerah pemukiman yang terendam banjir setelah hujan monsun lebat di provinsi Balochistan pada 29 Agustus 2022. - Danau Manchar, danau terbesar di Pakistan berisiko meluap di tengah bencana banjir bandang yang melanda negara Asia Selatan ini. (Photo by Fida HUSSAIN / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Pakistan pada Selasa (6/9/2022) berusaha mencegah danau terbesar di negara itu meluap di tengah bencana banjir bandang.

Sebelumnya, Pakistan dilanda banjir bandang terbesar yang merendam sepertiga wilayah negara Asia Selatan ini.

Bencana alam mengakibatkan 33 juta orang terdampak, dengan sedikitnya 1.325 orang tewas, termasuk 466 anak-anak.

Banjir yang terjadi saat ini diakibatkan rekor curah hujan monsun dan mencairnya gletser di pegunungan utara Pakistan, ungkap pejabat bencana nasional.

Musim hujan diprediksi masih akan terjadi hingga bulan mendatang.

Pejabat tinggi badan pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR), memperingatkan bahwa situasi di Pakistan bisa memburuk.

Baca juga: Korban Meninggal Terdampak Banjir Pakistan Lampaui Angka 1.300

"Kami khawatir situasinya bisa memburuk," kata Indrika Ratwatte, direktur UNHCR untuk Asia dan Pasifik.

Berita Rekomendasi

"Ini akan meningkatkan tantangan bagi para penyintas banjir, dan kemungkinan memperburuk kondisi bagi hampir setengah juta orang terlantar, memaksa lebih banyak lagi untuk meninggalkan rumah mereka," imbuhnya, lapor Reuters.

Namun yang jadi kekhawatiran utama adalah danau air tawar Manchar di Provinsi selatan Sindh, yang nyaris meluap.

"Kami telah memperluas celah sebelumnya di Manchar untuk mengurangi kenaikan permukaan air," kata Menteri Irigasi provinsi, Jam Khan Shoro, kepada Reuters, Senin (5/9/2022).

Sejauh ini, sudah ada 100.000 warga dekat danau yang mengungsi.

Ini dilakukan untuk berjaga-jaga dengan potensi meluapnya danau.


Ratwatte menerangkan, UNHCR berkoordinasi dengan otoritas Pakistan untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan jika lebih banyak orang terlantar di daerah itu.

"Sampai kemarin ada tekanan besar pada tanggul di Kota Johi dan Mehar, tetapi orang-orang melawannya dengan memperkuat tanggul," kata pejabat distrik Murtaza Shah pada Selasa (6/9/2022).

Ia mengatakan, bahwa 80 persen hingga 90 persen warga kota telah mengungsi.

Petugas penyelamat menggunakan perahu untuk mengantar anak-anak kembali ke rumah sepulang sekolah di daerah yang dilanda banjir menyusul hujan lebat di distrik Dera Ghazi Khan di provinsi Punjab pada 29 Agustus 2022. - Jumlah korban tewas akibat banjir monsun di Pakistan sejak Juni telah mencapai 1.136, menurut angka yang dirilis pada 29 Agustus oleh Otoritas Penanggulangan Bencana Nasional negara itu. (Photo by Shahid Saeed MIRZA / AFP)
Petugas penyelamat menggunakan perahu untuk mengantar anak-anak kembali ke rumah sepulang sekolah di daerah yang dilanda banjir menyusul hujan lebat di distrik Dera Ghazi Khan di provinsi Punjab pada 29 Agustus 2022. - Danau Manchar, danau terbesar di Pakistan berisiko meluap di tengah bencana banjir bandang yang melanda negara Asia Selatan ini. (Photo by Shahid Saeed MIRZA / AFP) (AFP/SHAHID SAEED MIRZA)

Warga yang tersisa berusaha memperkuat tanggul yang ada dengan mesin yang disediakan oleh pejabat distrik.

Air telah mengubah kota terdekat Johi menjadi pulau virtual, karena tanggul yang dibangun oleh penduduk setempat menahan air.

"Setelah jebolnya Manchar, air sudah mulai mengalir, sebelumnya agak tergenang," kata seorang warga, Akbar Lashari, menyusul jebolnya danau air tawar itu pada Minggu.

Air yang naik juga telah menggenangi bandara Sehwan di dekatnya, kata otoritas penerbangan sipil.

Tembok Penahan Jebol

Tembok penahan Danau Manchar, danau terbesar di Pakistan jebol pada Selasa (6/9/2022) setelah hujan lebat selama berbulan-bulan.

Situasi ini mengancam ratusan desa di hilir dan memaksa ribuan warga meninggalkan rumah mereka.

Pemerintah Pakistan merekayasa dua tanggul pada tembok penahan Danau Manchar selama akhir pekan dalam upaya untuk melepaskan tekanan pada struktur tersebut.

Pemandangan udara ini menunjukkan seorang pria yang terkena banjir mengumpulkan barang-barangnya dari sebuah rumah yang runtuh di daerah banjir kota Dera Allah Yar setelah hujan lebat di distrik Jaffarabad, provinsi Balochistan pada 30 Agustus 2022. - Upaya bantuan ditingkatkan di seluruh Pakistan yang banjir pada 30 Agustus untuk membantu puluhan juta orang yang terkena dampak hujan muson tanpa henti yang telah menenggelamkan sepertiga negara dan merenggut lebih dari 1.100 nyawa. (Photo by Fida HUSSAIN / AFP)
Pemandangan udara ini menunjukkan seorang pria yang terkena banjir mengumpulkan barang-barangnya dari sebuah rumah yang runtuh di daerah banjir kota Dera Allah Yar setelah hujan lebat di distrik Jaffarabad, provinsi Balochistan pada 30 Agustus 2022. - Danau Manchar, danau terbesar di Pakistan berisiko meluap di tengah bencana banjir bandang yang melanda negara Asia Selatan ini. (Photo by Fida HUSSAIN / AFP) (AFP/FIDA HUSSAIN)

Baca juga: Pakistan Jadi Negara yang Terdampak Parah Perubahan Iklim

Namun, seorang pejabat irigasi mengatakan kepada The Washington Post bahwa tembok itu mulai retak pada Selasa ini karena permukaan air terus naik. 

Seorang pejabat departemen pertanian setempat mengkonfirmasi kerusakan itu, tetapi mengatakan tidak jelas apakah itu terjadi karena tekanan air atau penduduk kota terdekat merusak tembok untuk mengalihkan air banjir dari daerah mereka.

Pejabat pertanian mengatakan, pemerintah harus bertindak cepat untuk mengalihkan air yang keluar dari Danau Manchar dengan membuat celah tambahan di sepanjang danau atau membangun lebih banyak kanal.

Jika air tidak dialihkan, lebih dari 100.000 orang terpaksa mengungsi.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas