Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO -  Kelompok peretas dari Rusia menyatakan menyerang situs Pemerintah Jepang dan sejak siang  ini sudah tidak bisa dibuka lagi oleh umum.

Pada tanggal 6 September ini, di aplikasi komunikasi "Telegram", sebuah akun yang mengaku sebagai kelompok peretas "Killnet", yang dikatakan mendukung Rusia, memposting konten yang menunjukkan serangan dunia maya di situs web Pemerintah Jepang.

Dalam postingan tersebut, bersama dengan URL situs Pemerintah Jepang "e-Gov", yang menyediakan layanan jendela seperti informasi administratif dan aplikasi online.

Peretas  menulis, "Peretas Killnet telah memulai perang melawan militerisme Jepang."

Selain itu, peretas menyebutkan nama situs pertukaran keanggotaan Jepang (SNS) "Mixi" dan memposting bahwa "jejaring sosial terbesar kedua di Jepang tidak dapat lagi digunakan."

Bahkan, dampaknya menyebar ke situs Internet yang berafiliasi dengan pemerintah. "e-Gov" untuk sementara menjadi sulit untuk terhubung sekitar pukul 16:30 pada tanggal 6 September 2022.

 Juga sulit untuk terhubung ke sistem portal pajak lokal "eLTAX". Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi mengatakan bahwa "saluran internet diserang," tetapi tidak diketahui apakah itu disebabkan oleh killnet.

SNS "Mixi" juga tidak dapat dihubungi pada tanggal 6 September pukul 8:00 malam waktu Jepang.

Seorang juru bicara perusahaan Mixi mengatakan, "Kami belum dapat mengidentifikasi penyebabnya. Kami sedang menyelidiki dan mengonfirmasi."

Kirnet dikatakan sebagai kelompok peretas yang berbasis di Rusia, dan menurut Reuters, ia menyerang dan memblokir akses ke lebih dari 200 situs web, termasuk yang berasal dari pemerintah Estonia dan perusahaan swasta, pada bulan Agustus.

Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif.

Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.