Rusia Klaim Armenia dan Azerbaijan Capai Gencatan Senjata, Setelah Bentrokan Tewaskan 99 Tentara
Rusia mengklaim gencatan senjata antara Armenia dan Azerbaijan telah disepakati setelah bentrokan di perbatasan menewaskan sedikitnya 99 tentara.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Rusia mengklaim menengahi gencatan senjata antara Armenia dan Azerbaijan.
Sebelumnya, bentrokan di perbatasan antara kedua negara ini pecah pada akhir pekan kemarin.
"Kami meminta para pihak menahan diri dari eskalasi situasi lebih lanjut," kata pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia, seperti dikutip CNN.
Pernyataan tersebut juga menerangkan Moskow meminta Armenia dan Azerbaijan "menahan diri serta secara ketat mematuhi gencatan senjata sesuai dengan pernyataan trilateral para pemimpin Rusia, Azerbaijan, dan Armenia pada 9 November 2020, 11 Januari, dan 26 November 2021".
"Kami berhubungan dekat dengan Baku dan Yerevan. Permintaan telah diterima dari kepemimpinan Armenia untuk membantu menyelesaikan situasi," tambah pernyataan itu.
"Kami berharap bahwa kesepakatan tercapai sebagai hasil dari mediasi Rusia mengenai gencatan senjata mulai pukul 9.00 waktu Moskow pada bulan September. 13 akan dilakukan secara penuh," jelas pernyataan tersebut.
Baca juga: Bentrokan Armenia dan Azerbaijan Pecah, Hampir 100 Tentara Tewas
Dikutip dari The Guardian, Armenia mengatakan sedikitnya 49 tentaranya tewas.
Sementara Azerbaijan mengatakan kehilangan 50 tentara.
Armenia mengatakan beberapa kota di dekat perbatasan dengan Azerbaijan, termasuk Jermuk, Goris dan Kapan, ditembaki pada Selasa (13/9/2022) dini hari.
Pihaknya menanggapi apa yang disebutnya sebagai "provokasi skala besar" oleh Azerbaijan.
Azerbaijan klaim gencatan senjata sudah dilanggar
Lebih jauh, pernyataan ini dikeluarkan menyusul pembicaraan melalui sambungan telepon antara Perdana Menteri (PM) Armenia Nikol Pashinyan dan Presiden Vladimir Putin Selasa pagi (13/9/2022).
Media lokal di Azerbaijan juga melaporkan tentang gencatan senjata tetapi mengatakan itu sudah dilanggar.
Baca juga: Rusia Sepakat Ikut Stabilkan Situasi di Sepanjang Perbatasan Armenia dengan Azerbaijan
Pada Selasa pagi (13/9/2022), Kementerian Pertahanan Armenia mengklaim Angkatan Bersenjata Azerbaijan melakukan serangan artileri ke kota-kota perbatasan Armenia.
Serangan itu termasuk drone dan senjata api kaliber besar yang ditembakkan ke arah Goris, Sotk, dan Jermuk, menurut Kementerian Pertahanan Armenia.
Kementerian Pertahanan Azerbaijan menanggapi dengan pernyataan yang mengakui serangan itu, tetapi mengatakan serangan itu "skala kecil" dan "bertujuan untuk memastikan keamanan perbatasan Azerbaijan."
Azerbaijan tuduh Armenia tembakkan senjata ke arah pemukiman di wilayah Gadabay
Pada hari Senin, Kementerian Pertahanan Azerbaijan menuduh pasukan Armenia menembakkan senjata ringan ke arah pemukiman Novoivanovka di wilayah Gadabay.
Tak hanya di lokasi tersebut, Azerbaijan juga mengklaim Armenia menyerang pemukiman Husulu di wilayah Lachin dekat perbatasan kedua negara.
Armenia membantah tuduhan itu.
Baca juga: Pasca Gencatan Senjata Nagarno-Karabakh, Menteri Pertahanan Armenia Mengajukan Pengunduran Diri
Bentrok Nagorno-Karabakh 2020
Pada tahun 2020, kedua negara bentrok atas wilayah Nagorno-Karabakh yang disengketakan.
Perlu diketahui, Nagorno-Karabakh merupakan sebuah wilayah yang terkurung daratan antara Eropa Timur dan Asia Barat yang dihuni dan dikendalikan oleh etnis Armenia.
Tetapi Nagorno-Karabakh terletak di wilayah Azerbaijan.
Permusuhan berakhir setelah separatis yang didukung Armenia setuju untuk melepaskan kendali atas wilayah di wilayah yang bergolak itu.
Berita lain terkait dengan Konflik Armenia vs Azerbaijan
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)