Profil Mahsa Amini, Wanita yang Tewas di Tangan Polisi hingga Memicu Protes Massal di Iran
Mahsa Amini, yang juga dikenal dengan nama Jina, adalah seorang wanita yang berasal dari kota barat Saqqez di provinsi Kurdistan Iran.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Muhammad Zulfikar
Pemakaman digelar pada Sabtu (17/9/2022), tak hanya dihadiri kerabat terdekat namun ribuan demonstran dari berbagai daerah juga turut menyambangi pemakaman untuk memberikan dukungan kepada keluarga Mahsa.
Meski Polisi moral Iran telah memberikan konfirmasi terkait kematian Mahsa, namun saksi mata sekaligus adik korban yakni Kiaresh mengklaim bahwa kematian Mahsa bukan karena gagal jatung dan stroke melainkan karena dipukuli saat dibawa ke pusat penahanan, ini dibuktikan dengan adanya bengkak dan memar yang menyelimuti tubuh Mahsa.
Mendukung pernyataan Kiaresh, sepuluh dokter yang menganalisis foto-foto Mahza dari rumah sakit Kasra mengatakan bahwa kematian tersebut disebabkan karena adanya tanda-tanda pukulan pada kepala.
Mereka menegaskan, stroke tidak mungkin menyebabkan pendarahan maupun perubahan pada warna kulit.
Kematian Mahsa Amini yang penuh misteri kemudian memicu meletusnya aksi demo masal di luar konsulat Iran seperti di Istanbul, Teheran dan sekitarnya. Ribuan wanita bahkan nekat turun ke jalan untuk memprotes kematian Mahsa Amini.
Baca juga: Iran Batasi Akses WhatsApp dan Instagram, Imbas Aksi Protes untuk Mahsa Amini
Di tempat lain para wanita terlihat membakar jilbab mereka sambil berteriak “Perempuan, hidup, kebebasan” dan “Kematian”.
Mereka menyayangkan sikap polisi moral yang seharusnya bertugas melindungi para perempuan di Iran , tetapi justru mengintimidasi mereka. Penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan bahkan turut menyampaikan rasa keprihatinannya terkait berita kematian Amini.