Pengusaha Asal China di Jepang 'Kuasai' Krematorium di 23 Wilayah Tokyo
Seorang pengusaha asal China di Jepang kini menguasai krematorium di 23 wilayah Tokyo.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sebanyak sembilan krematorium (tempat untuk membakar mayat sehingga menjadi abu; perabuan--red) berada di 23 distrik (wilayah) di Tokyo, Jepang. Tujuh di antaranya dimiliki secara pribadi.
Dan dari 7 lokasi itu, enam di antaranya dijalankan oleh Tokyo Hakuzen.
Baca juga: Terjadi di Jepang, Mau Mati Minta Dibunuh Pembunuh Bayaran, Biayanya 50.000 Yen
Mantan Perdana Menteri Shinzo Abe juga dikremasi di Aula Pemakaman Kirigaya Tokyo Hakuzen.
Perusahaan Tokyo Hakuzen, yang memiliki yurisdiksi atas Ochiai dan Yoyohata--yang memiliki ikatan mendalam dengan keluarga kekaisaran--telah berubah menjadi perusahaan China mulai musim panas 2022 ini.
"Industri pemakaman khususnya kremasi (pembakaran mayat) di Jepang telah dilanda keadaan yang tidak terduga, dikuasai mayoritas orang China yang ada di Jepang," ungkap Mingguan Daily Shincho, Kamis (13/10/2022).
Tidak ada kekurangan permintaan untuk krematorium yang dioperasikan oleh Tokyo Hakuzen, dengan penjualan tahunan melebihi 9,3 miliar yen.
Ini adalah perusahaan ultra-kaya dengan aset bersih 35,5 miliar yen.
Perusahaan induknya adalah Kosaido HD (Holdings), yang bisnis intinya adalah bisnis percetakan.
Pada Juli 2019, Ketua H.I.S. Hideo Sawada, pemegang saham utama Kosaido, menjual sahamnya.
Baca juga: Pemkot Bekasi Bangun Fasilitas Krematorium, Anggarannya Rp 13 Miliar, Ditargetkan Rampung Tahun 2022
Tujuan penjualan adalah agen kepegawaian yang disebut Pengiriman Pekerja Global (Global Worker Dispatch) dari Laox Group, yang dipimpin oleh pengusaha China Luo Yiwen.
Global Worker Dispatch, yang terus membeli lebih banyak setelah itu, menjadi pemegang saham terbesar.
Dikombinasikan dengan pemegang saham R&LHD, saham Luo di Guangjeong telah mencapai lebih dari 25 persen.
"Pada bulan Januari tahun ini, Kosaido menerapkan alokasi saham pihak ketiga ke perusahaan investasi yang terkait dengan Luo. Akibatnya, Luo menguasai lebih dari 40 persen saham Kosaido, dan pasti membawa Tokyo Hakuzen di bawah pengaruhnya," tulis Daily Shincho.
"Sampai sekarang, untuk menggunakan krematorium, Anda harus bertanya kepada perusahaan pemakaman terlebih dahulu."
"Mulai Juli tahun ini, dimungkinkan untuk mengadakan pemakaman di Hakuzen, Tokyo, karena Kosaido telah bekerja sama dengan perusahaan pemakaman besar, San HD, untuk mendirikan usaha patungan yang disebut Grand Ceremo Tokyo."
Pada saat yang sama, Tokyo Hakuzen mempresentasikan Pedoman Posting Situs Web untuk perusahaan pemakaman.
Perusahaan pemakaman telah dilarang menggunakan aula pemakaman Tokyo Hakuzen untuk iklan online.
"Saya diberitahu bahwa saya akan dilarang jika saya terus melanggar pedoman. Jadi saya tidak punya pilihan selain mengikuti pedoman. Akibatnya, penjualan di Tokyo Hakuzen, yang dulunya sekitar 30 juta yen per bulan, tiba-tiba turun ke angka nol," ujarnya.
Sementara industri pemakaman akan mengalami kemerosotan dalam waktu dekat ini, maka tidak ada keraguan bahwa Tokyo Hakuzen diperkirakan akan mendapat keuntungan besar nantinya.
Tokyo Hakuzen, juga terjadi perselisihan tentang saham Kosaido, dan keadaan pemakaman saat ini.
Tokyo Hakuzen mengklaim bahwa mereka mengeluarkan pedoman berdasarkan penilaian bahwa dari perspektif rumah berkabung pertama, tidak boleh ada iklan yang menyebabkan kebingungan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.