Ukraina Kian Terjepit, Rusia Dikabarkan Pesan Drone Terkuat Iran yang Didesain untuk Serang Israel
Drone buatan Iran Arash-2 memiliki muatan amunisi yang lebih besar daripada model drone Shahid-136 yang sudah digunakan di Ukraina.
Penulis: Malvyandie Haryadi
Keduanya mendesak Teheran dijatuhi sanksi baru yang lebih keras.
Seorang sumber diplomatik mengatakan pesawat tak berawak itu juga berada di bawah Rezim Kontrol Teknologi Rudal, sebuah perjanjian oleh 35 negara bagian yang berupaya membatasi proliferasi rudal, teknologi rudal, dan pesawat tak berawak.
Iran bukan penandatangan perjanjian itu, tetapi Rusia termasuk di dalamnya.
AS menjatuhkan sanksi bulan lalu pada perusahaan Iran karena mengoordinasikan penerbangan militer untuk mengangkut drone Iran ke Rusia, dan tiga perusahaan lain yang terlibat dalam produksi drone Iran.
Tidak hanya soal drone, para pejabat Eropa juga berencana menjatuhkan sanksi tegas kepada Teheran atas pelanggaran HAM terhadap protes kematian Mahsa Amini.
Lebih dari 200 warga Iran telah dibunuh oleh pasukan keamanan dalam gelombang demonstrasi yang melanda negara itu.
Drone Shahed-136
Drone Shahed-136 buatan Iran belakangan menjadi buah bibir lantaran sepak terjangnya di medan perang Ukraina.
Shahed-136 kini menjadi tulang punggung Rusia menghantam target-target mereka di Ukraina.
Drone Shahed-136 selain harganya murah, juga sulit dideteksi radar karena bentuknya yang didesain siluman, berdesain sayap delta dan hampir menyerupai pesawat bomber Amerika Serikat B-2, dalam ukuran yang "mini".
Drone Shahed-136 juga diklaim mampu beroperasi dalam jarak jauh, hingga masuk ke garis belakang dan menghancurkan pertahanan musuh.
Awalnya banyak yang mencibir dan meremehkan klaim tersebut.
Hingga akhirnya Rusia melakukannya untuk membombardir Kyiv dan beberapa kota penting di Ukraina yang berjarak ratusan kilometer dari medan perang di garis depan.
Dikutip dari Sofrep.com, Shahed-136 memiliki platform sayap delta yang luas dengan kemudi yang menstabilkan.
Badan pesawatnya terpusat dan menyatu dengan sayap untuk menghasilkan “bentuk yang elegan.”
Sementara itu, bagian hidung memiliki hulu ledak serta sistem optik untuk serangan presisi.
Kemudian, mesin duduk di bagian belakang badan pesawat yang memiliki baling-baling berbilah dua.
Drone ini adalah pesawat tak berawak dengan jenis Kamikaze, yaitu drone bunuh diri.