Finlandia Berencana Dirikan Pagar Berduri di Perbatasan Rusia
Finlandia sepakati pembangunan pagar di sepanjang perbatasan dengan Rusia menyusul risiko eksodus besar-besaran warga Rusia.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Partai-partai politik di Finlandia mendukung pembangunan pagar di sepanjang perbatasan dengan Rusia.
Menurut laporan media lokal, proyek pembangunan pagar perbatasan ini diharapkan akan segera dimulai setelah dana dialokasikan.
Sementara itu, Norwegia yang berbatasan langsung dengan Rusia di ujung utara, melaporkan penangkapan seorang warga Rusia pada Rabu (19/10/2022).
Orang tersebut adalah warga Rusia ketujuh yang diduga menerbangkan drone secara ilegal atau mengambil foto di daerah terlarang selama beberapa hari terakhir.
Dilansir Guardian, pertemuan yang dihadiri Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin serta perwakilan dari semua partai pada Selasa (18/10/2022) menyepakati dukungan untuk rencana pembangunan pagar di perbatasan Rusia.
Diketahui rencana ini diusulkan oleh penjaga perbatasan Finlandia pada bulan lalu.
Baca juga: Putin Umumkan Darurat Militer di Empat Wilayah Ukraina yang Dicaplok, Ini Penjelasannya
Helsinki khawatir terjadi penyeberangan ilegal skala besar di perbatasan timur sepanjang 1.340 km dengan Rusia.
Pasalnya, ribuan warga Rusia berusaha melarikan diri setelah Presiden Vladimir Putin mengumumkan mobilisasi parsial.
Filandia juga prihatin tentang prospek Moskow mengerahkan migrasi massal yang diatur sebagai bentuk perang hibrida.
"Kami sepakat tentang kebutuhan itu," kata Marin usai pertemuan.
"Sekarang pemerintah akan membawa proposal konkret ke parlemen."
PM Finlandia ini menyebut voting untuk pendanaan proyek percontohan akan dilakukan awal bulan depan.
"Kami ingin memastikan penjaga perbatasan kami memiliki dukungan yang cukup untuk melakukan kontrol perbatasan yang tepat dan efektif, dan kami perlu bersiap untuk setiap situasi yang mengganggu," jelas Marin.
Penjaga perbatasan Finlandia bulan lalu menyarankan pembangunan pagar setinggi beberapa meter.
Bagian atas pagar dilengkapi kawat berduri, kamera pengintai dan sensor sepanjang 160 mil dari perbatasan, kira-kira 20 persen dari totalnya.
Pagar akan melindungi daerah yang dikhawatirkan menjadi titik migrasi besar-besaran dari Rusia, terutama di tenggara Finlandia.
Proyek ini akan memakan waktu hingga empat tahun untuk diselesaikan dan dapat menelan biaya beberapa ratus juta euro, menurut perkiraan penjaga perbatasan.
Persetujuan akhir untuk fase utama dapat ditunda hingga April, ketika Finlandia akan mengadakan pemilihan parlemen.
Menteri Luar Negeri Finlandia, Pekka Haavisto mengatakan bahwa pemerintah telah diberi peringatan oleh penjaga perbatasan tentang risiko masuknya pencari suaka.
Dia mengatakan sejauh ini 40.000 orang Rusia telah memasuki Finlandia, beberapa di antaranya telah kembali atau pindah.
Nasib para pencari suaka ini akan diputuskan pengadilan asalkan pemohon tidak ingin berjuang untuk Rusia di Ukraina.
"Mungkin ada alasan untuk mencari suaka atas dasar bahwa wajib militer tidak mau melakukan pelanggaran hak asasi manusia di tentara Rusia," katanya.
Norwegia Tangkap Warga Rusia
Sementara itu pada Senin lalu, polisi Norwegia mengumumkan penangkapan putra dari salah satu orang kepercayaan Vladimir Putin.
Ia adalah Andrei Yakunin, putra mantan kepala kereta api Rusia Vladimir Yakunin, yang dianggap dekat dengan Putin.
Polisi mengatakan dia telah menerbangkan drone di wilayah Svalbard yang sensitif secara strategis.
Baca juga: Norwegia: Drone Tak Dikenal Terlihat Sebelum Ledakan Nord Stream
Baca juga: Pakai Drone Kamikaze Buatan Iran, Zelensky Ejek Rusia Bangkrut
Awal pekan ini, Norwegia mengatakan telah menangkap empat warga Rusia yang mengambil foto fasilitas secara ilegal pekan lalu.
Polisi tidak mengumumkan identitas keempatnya, namun mereka mengaku datang ke Norwegia dari Finlandia sebagai turis.
Dua orang Rusia lainnya juga ditangkap di Norwegia pekan lalu karena menerbangkan drone.
Satu orang mengambil foto helikopter militer dan bandara, sementara yang lain, yang memegang dua paspor Rusia, memiliki file foto dan video sebesar 4 terabyte yang dienkripsi sebagian.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)