Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Xi Jinping akan Memimpin China untuk Periode Ketiga

Presiden China, Xi Jinping berhasil mengamankan masa jabatan periode ketiganya sebagai pemimpin China.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Xi Jinping akan Memimpin China untuk Periode Ketiga
Al Jazeera
Presiden China, Xi Jinping, tampak mengunjungi sebuah pameran Partai Komunis di Beijing pada Selasa (27/9/2022). Hal tersebut merupakan kemuculan pertamanya ke publik setelah rumor kudeta militer. - Presiden China, Xi Jinping berhasil mengamankan masa jabatan periode ketiganya sebagai pemimpin China. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden China, Xi Jinping berhasil mengamankan masa jabatan periode ketiganya sebagai pemimpin China.

Menurut laporan Xinhua, Xi Jinping kembali terpilih menjadi Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis China (PKC) dalam rapat selama sesi Kongres ke-20 Partai Komunis China yang berakhir pada Minggu (23/10/2022). 

Xi juga ditunjuk sebagai ketua Komisi Militer Pusat CPC pada sesi tersebut.

Dengan ini, Xi Jinping memiliki peluang yang besar untuk kembali menjabat sebagai presiden China pada Maret mendatang.

Selama pertemuan tersebut, beberapa pemimpin utama PKC mengundurkan diri dari Komite Tetap Politbiro yang beranggotakan tujuh orang.

Ketua Partai Komunis Shanghai, Li Qiang (63), mengikuti Xi ke atas panggung di Aula Besar Rakyat ketika tim Komite Tetap Politbiro baru diperkenalkan.

Baca juga: Kongres Partai Komunis China Berakhir, Xi Jinping akan Jalani Periode ke-3 sebagai Presiden?

Artinya, Li Qiang kemungkinan akan menggantikan Li Keqiang sebagai perdana menteri ketika dia pensiun pada bulan Maret, lapor Reuters

Berita Rekomendasi

Selain Li Qiang, Komite Tetap Politbiro kini diisi Zhao Leji dan Wang Huning yang merupakan anggota lama.

Kemudian ada anggota baru yakni Cai Qi, Ding Xuexiang dan Li Xi.

Komite Tetap Politbiro, yang merupakan badan pemerintahan tertinggi China, berisi para loyalis Presiden Xi Jinping.

"Kemenangan yang tidak normal untuk satu faksi, yang jarang terjadi dalam tradisi Partai Komunis, di masa lalu akan ada keseimbangan kekuatan yang kasar," kata Willy Lam, rekan senior di lembaga think tank AS, Jamestown Foundation.

"Artinya tidak akan ada checks and balances. Xi Jinping juga memiliki kendali penuh atas Politbiro dan Komite Sentral yang lebih besar," katanya.

Pembukaan Komite Tetap dan Politbiro 24 anggota yang lebih besar terjadi sehari setelah penutupan Kongres ke-20 Partai Komunis, di mana amandemen ditambahkan ke piagam partai yang bertujuan untuk memperkuat status inti Xi dan peran politiknya dalam partai.

Susunan terbaru dari tim ini merupakan konfirmasi bahwa cengkeraman Xi pada kekuasaan tidak berkurang, bahkan kini ia menjadi penguasa China paling kuat sejak Mao Zedong.

Padahal sejak tahun lalu, kepemimpinannya dilanda krisis perlambatan ekonomi, kebijakan Covid-19 yang kontroversial, keterasingan yang meningkat dari Barat, hingga kritik karena mendukung Rusia.

"Dalam hal pembuatan kebijakan, itu berarti bahwa ada kemungkinan lebih menghormati pandangan Xi Jinping sendiri tentang bagaimana menggerakkan negara dan ekonomi ke depan," kata Alvin Tan, kepala strategi Asia FX di RBC Capital Markets di Singapura.

"Saya dapat membayangkan bahwa kebijakan nol-Covid kemungkinan lebih mengakar, dan akan ada dorongan lebih lanjut pada masalah kemakmuran bersama ini dan sejenisnya," katanya.

Seperti perkiraan, susunan pemimpin baru PKC tidak termasuk penerus yang jelas dari Xi.

Hu Chunhua (59), wakil perdana menteri yang sebelumnya disebut-sebut sebagai calon penerus Xi dan calon Komite Tetap juga tidak termasuk dalam susunan pemimpin yang baru.

Pembukaan itu dilakukan sehari setelah Li Keqiang dan Wang Yang, yang dipandang oleh para analis sebagai relatif moderat yang cukup muda untuk menjabat lebih lama di badan-badan pengambil keputusan teratas, dikeluarkan dari Komite Sentral.

Keduanya memiliki hubungan dengan Liga Pemuda Komunis, sebuah kelompok yang pernah berpengaruh dan menurut para ahli telah kehilangan kekuasaan di bawah Xi.

Orang-orang menonton siaran langsung Presiden China Xi Jinping berbicara selama pengenalan Komite Tetap Politbiro Partai Komunis China, di Huaibei di provinsi Anhui timur China pada 23 Oktober 2022.
Orang-orang menonton siaran langsung Presiden China Xi Jinping berbicara selama pengenalan Komite Tetap Politbiro Partai Komunis China, di Huaibei di provinsi Anhui timur China pada 23 Oktober 2022. - Presiden China, Xi Jinping berhasil mengamankan masa jabatan periode ketiganya sebagai pemimpin China. (AFP)

Baca juga: Jokowi Puji Gaya Kepemimpinan Presiden China Xi Jinping

Sementara itu, Politbiro yang baru tidak berisi anggota perempuan.

Padahal sebelumnya setidaknya ada satu anggota wanita, dan telah berkurang jumlahnya menjadi 24 dari 25.

Xi Jinping menghapus batas masa dua periode jabatan presiden pada 2018 lalu.

Masa jabatannya sebagai presiden kemungkinan akan diperbarui pada sesi parlemen tahunan pada bulan Maret, di mana perdana menteri berikutnya juga akan secara resmi ditunjuk.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas