Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Apa Itu Bom Kotor dan Mengapa Rusia Menuduh Ukraina Menggunakannya?

Rusia menuduh Ukraina berencana menggunakan bom kotor, apa itu dan mengapa Rusia membicarakannya, dan bagaimana tanggapan dunia?

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Apa Itu Bom Kotor dan Mengapa Rusia Menuduh Ukraina Menggunakannya?
AFP/MIKHAIL KLIMENTYEV
Presiden Rusia Vladimir Putin (tengah) dan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu (kanan) bertemu dengan tentara selama kunjungan di pusat pelatihan militer Distrik Militer Barat untuk mengerahkan pasukan cadangan, di luar kota Ryazan pada 20 Oktober 2022. - Rusia menuduh Ukraina berencana menggunakan bom kotor, apa itu dan mengapa Rusia membicarakannya, dan bagaimana tanggapan dunia? (Photo by Mikhail Klimentyev / Sputnik / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Rusia menuduh Ukriana berencana menggunakan 'bom kotor'.

Klaim ini dibantah oleh Kyiv dan sekutu baratnya.

Mereka menyebut tuduhan ini sebagai operasi bendera palsu atau operasi kambing hitam yang dapat digunakan Moskow sebagai dalih untuk meningkatkan perang.

Dilansir CNN, berikut ini beberapa hal yang perlu diketahui tentang bom kotor:

Apa itu bom kotor?

Bom kotor adalah senjata yang menggabungkan bahan peledak konvensional seperti dinamit dan bahan radioaktif seperti uranium.

Senjata ini sering disebut sebagai senjata teroris, -bukan dalam konteks negara-.

Berita Rekomendasi

Bom kotor dirancang untuk menyebarkan ketakutan dan kepanikan lebih dari menghilangkan target militer.

Baca juga: Zelensky Bantah Rencanakan Bom Kotor, Tuding Rusia Lakukan Segalanya Untuk Hancurkan Ukraina

Pejabat Ukraina telah berulang kali membantah tuduhan Moskow.

Menteri Luar Negeri Kyiv telah mengundang inspektur Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengunjungi Ukraina untuk menunjukkan bahwa mereka “tidak menyembunyikan apa pun.”

Apa yang diklaim Rusia?

Tanpa memberikan bukti apa pun, Moskow mengklaim ada lembaga ilmiah di Ukraina yang menampung teknologi yang dibutuhkan untuk membuat bom kotor.

Moskow menuduh Kyiv berencana menggunakannya.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan dalam sebuah briefing pada 24 Oktober bahwa pihaknya memiliki informasi yang menunjukkan Kyiv sedang merencanakan provokasi terkait dengan ledakan bom kotor.

“Tujuan dari provokasi ini adalah untuk menuduh Rusia menggunakan senjata pemusnah massal di operasi Ukraina," klaim Kepala Pasukan Perlindungan Radiasi, Kimia dan Biologi Rusia Igor Kirillov.

"Dengan demikian meluncurkan kampanye anti-Rusia yang kuat di dunia yang bertujuan untuk merusak kepercayaan di Moskow,” imbuhnya.

Baca juga: Ahli Nuklir Ingatkan Penggunaan Bom Kotor di Ukraina Akan Berdampak kepada 9 Negara

Sergei Shoigu
Sergei Shoigu (Sky News)

Menurut seorang pejabat AS, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu membuat klaim dalam panggilan dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin pada 23 Oktober terkait rencana penggunaan bom kotor ini.

Shoigu juga membuat komentar serupa kepada rekan-rekannya di Prancis dan Inggris.

Menurut Reuters, Rusia berencana untuk mengajukan tuduhannya terhadap Ukraina di Dewan Keamanan PBB pada 25 Oktober.

Bagaimana tanggapan dunia?

Tuduhan Rusia telah dibantah keras oleh Ukraina, Amerika Serikat (AS), Inggris, Uni Eropa dan NATO.

Pada gilirannya mereka menuduh Moskow mencoba meluncurkan operasi bendera palsunya sendiri.

“Semua orang memahami semuanya dengan baik, memahami siapa sumber dari segala hal kotor yang dapat dibayangkan dalam perang ini,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pidato malamnya pada 23 Oktober.

Gedung Putih mengatakan pada 24 Oktober bahwa pihaknya "memantau sebaik mungkin" setiap persiapan potensial untuk penggunaan bom kotor di Ukraina.

Tetapi Washington tidak melihat apa pun yang menunjukkan penggunaan senjata semacam itu dalam waktu dekat.

Badan Pengawas Nuklir PBB mengatakan pada 24 Oktober bahwa pihaknya akan mengirim inspektur untuk mengunjungi dua lokasi nuklir di Ukraina setelah menerima permintaan untuk melakukannya dari pihak berwenang di Kyiv.

Baca juga: UPDATE Perang Rusia-Ukraina Hari ke-244: Menpan Rusia Sebut Perang Menuju Eskalasi Tak Terkendali

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan pihaknya "mengetahui pernyataan yang dibuat oleh Federasi Rusia tentang dugaan kegiatan di dua lokasi nuklir di Ukraina," menurut rilis berita di situs web badan tersebut.

IAEA tidak memberikan lokasi kedua situs tersebut.

Apakah bom kotor adalah senjata nuklir?

Bukan.

Ledakan dari bom kotor dihasilkan oleh bahan peledak konvensional.

Sementara, ledakan dari senjata nuklir dihasilkan oleh reaksi nuklir, seperti bom atom yang dijatuhkan AS di Jepang pada Perang Dunia II.

“Sebuah bom nuklir menciptakan ledakan yang ribuan hingga jutaan kali lebih kuat daripada bahan peledak konvensional yang mungkin digunakan dalam bom kotor,” menurut lembar fakta dari Departemen Keamanan Dalam Negeri AS (DHS).

Ledakan dari senjata nuklir dapat meratakan seluruh kota.

Misalnya, bom atom yang dijatuhkan di Nagasaki pada tahun 1945.

Bom tersebut melenyapkan 2,6 mil persegi (6,2 kilometer persegi) kota, menurut ICAN, Kampanye Internasional untuk Menghapuskan Senjata Nuklir.

Bahan peledak konvensional dalam bom kotor hanya dapat meratakan atau merusak beberapa bangunan.

Sementara itu, awan jamur dari ledakan nuklir dapat mencakup puluhan hingga ratusan mil persegi, menyebarkan partikel halus bahan nuklir – dampak radioaktif – di atas area itu, kata DHS.

Sebagian besar bahan radioaktif dari bom kotor akan tersebar di beberapa blok kota atau beberapa mil persegi, menurut DHS.

Baca juga: Iran Mengaku Tak akan Tinggal Diam Jika Rusia Terbukti Gunakan Drone Buatannya di Ukraina

Sebuah foto yang menggambarkan seorang pengawal Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memakai lencana bergambar tengkorak-dan-tulang menjadi kontroversi.
Sebuah foto yang menggambarkan seorang pengawal Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memakai lencana bergambar tengkorak-dan-tulang menjadi kontroversi. (@Kantor Presiden Ukraina)

Apakah bom kotor pernah digunakan?

Tidak.

Pada 1995, pemberontak Chechnya menanam bom kotor.

Tetapi bom tersebut gagal meledakkan satu di taman Moskow, menurut Dewan Hubungan Luar Negeri.

Ada laporan bahwa organisasi teroris seperti al Qaeda atau ISIS telah membangun atau mencoba membuat bom kotor, tetapi tidak ada yang pernah diledakkan.

Apakah bahan nuklir dalam bom kotor mematikan?

DHS mengatakan tidak mungkin bom kotor dapat memberikan dosis radiasi yang cukup tinggi "untuk menyebabkan efek kesehatan langsung atau kematian pada sejumlah besar orang."

Departemen Layanan Kesehatan Negara Bagian Texas menjelaskan alasannya.

Untuk membuat bom kotor yang mampu memberikan dosis radiasi yang mematikan, sejumlah besar pelindung dari timah atau baja akan diperlukan untuk menjaga bahan tersebut agar tidak membunuh pembuatnya selama konstruksi, katanya.

Tetapi menggunakan bahan pelindung seperti itu akan membuat bom menjadi besar dan sulit untuk dipindahkan atau disebarkan.

Ini mungkin membutuhkan alat berat dan alat penanganan jarak jauh.

itu akan membatasi seberapa jauh radiasi dapat menyebar, menurut badan negara bagian Texas.

Bagaimana dengan paparan radiasi?

Baca juga: Intelijen Kyiv: Rusia Boyong Unit Militer Baru ke Kherson, Bersiap untuk Serangan Balasan Ukraina

Radiasi yang dihasilkan oleh bom kotor akan menyebabkan tingkat paparan yang sama dengan jumlah yang diterima selama rontgen gigi, menurut layanan kesehatan Texas.

“Ini seperti memecahkan batu. Jika seseorang melempar batu besar ke arah Anda, itu mungkin akan menyakitkan dan dapat menyebabkan kerusakan fisik," jelas Departemen tersebut.

“Jika mereka mengambil batu yang sama dan memecahnya menjadi butiran pasir dan kemudian mereka melemparkan pasir ke arah Anda, kemungkinan itu menyebabkan Anda mengalami kerusakan nyata secara signifikan lebih rendah.”

Tingkat keparahan penyakit radiasi dipengaruhi oleh paparan dari waktu ke waktu, menurut DHS.

Tindakan pencegahan bisa sesederhana berjalan kaki.

"Berjalan bahkan dalam jarak pendek dari tempat kejadian (ledakan) dapat memberikan perlindungan yang signifikan karena tingkat dosis turun secara dramatis dengan jarak dari sumbernya," kata DHS.

Orang-orang juga harus menutup hidung dan mulut untuk menghindari tertelan radiasi apapun, masuk ke dalam ruangan untuk menghindari awan debu.

Orang-orang juga membuang pakaian mereka ke dalam kantong plastik dan kemudian dengan lembut mencuci kulit mereka untuk menghilangkan kontaminan, kata DHS.

Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas