Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengertian Crowd Crush, Insiden Desak-desakan yang Sebabkan 154 Orang Tewas di Itaewon

Mengenal crowd crush, peristiwa desak-desakan yang mengakibatkan kerumunan di Itaewon berjatuhan seperti domino hingga tewaskan 154 orang.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Pengertian Crowd Crush, Insiden Desak-desakan yang Sebabkan 154 Orang Tewas di Itaewon
Anthony WALLACE / AFP
Polisi berjaga di tempat kejadian, dua hari setelah pesta Halloween yang mematikan di distrik Itaewon di Seoul pada 31 Oktober 2022. - Mengenal crowd crush, peristiwa desak-desakan yang mengakibatkan kerumunan di Itaewon berjatuhan seperti domino hingga tewaskan 154 orang. 

TRIBUNNEWS.COM - Insiden kerumunan dalam perayaan Halloween di distrik Itaewon, Seoul, Korea Selatan telah menewaskan sebanyak 154 orang.

Tragedi ini menjadi peristiwa paling mematikan dalam sejarah Korea Selatan.

Peristiwa tragis ini digambarkan sebagai crowd crush atau surge, bebeda dengan terinjak-injak atau stampede.

Crowd crush merupakan insiden yang dapat terjadi ketika kerumunan orang dalam kondisi yang penuh dan sesak.

Dilansir Al Jazeera, ketika orang-orang berdesakan di ruang terbatas dan terus mendorong, akan menyebabkan kerumunan jatuh dalam efek domino, sehingga sulit untuk bangun kembali. 

Semakin besar kerumunan, semakin kuat pula efek crowd crush.

Baca juga: Update Korban Pesta Halloween di Itaewon, Ada 154 Koban Tewas, Ini Rinciannya

Akibatnya, paru-paru tidak mendapatkan ruang yang cukup untuk mengembang.

Berita Rekomendasi

Sehingga orang-orang dalam kerumunan akan sulit bernapas.

"Saat orang berjuang untuk bangun, lengan dan kaki terpelintir. Pasokan darah mulai berkurang ke otak," kata Keith Still, profesor tamu ilmu kerumunan di University of Suffolk di Inggris.

Still menjelaskan hal ini kepada NPR pada November yang lalu, ketika ada insiden 10 orang tewas di sebuah festival di Houston.

"Dibutuhkan 30 detik sebelum Anda kehilangan kesadaran, dan sekitar enam menit, Anda mengalami asfiksia kompresif atau restriktif."

"Itu umumnya penyebab kematian yang dikaitkan – bukan tertindih, tetapi mati lemas," tambahnya.

Berjatuhan seperti Domino

Bencana di Itaewon terjadi pada Sabtu (29/10/2022) ketika kerumunan besar memadati gang sempit untuk merayakan Halloween.

Menurut sejumlah saksi, orang-orang saling berebut untuk keluar dari kerumunan yang menyesakkan di gang yang kontur jalannya menurun itu.

Alhasil orang-orang akhirnya berjatuhan dan saling menumpuk satu sama lain.

Sekitar 100.000 orang memadati distrik yang terkenal dengan bar dan klubnya itu.

"Orang-orang terus mendorong ke gang klub yang menurun, mengakibatkan orang lain berteriak dan jatuh seperti kartu domino," kata seorang saksi yang tidak disebutkan namanya seperti dikutip oleh kantor berita Yonhap.

Salah satu insiden crowd crush yang mematikan terjadi di tengah ibadah Haji pada tahun 1990 di Arab Saudi.

Lebih dari 1.400 jamaah Haji meninggal pada Juli 1990 di dalam terowongan al-Muaissem dekat kota suci Mekah selama Idul Adha atau Hari Raya Kurban.

Seorang pria duduk di antara mayat korban, diyakini menderita serangan jantung, di distrik kehidupan malam populer Itaewon di Seoul pada 30 Oktober 2022. - Puluhan orang menderita serangan jantung di ibukota Korea Selatan Seoul, setelah ribuan orang memadati jalan-jalan sempit di lingkungan kota Itaewon untuk merayakan Halloween, kata pejabat setempat. (Photo by Yelim LEE / AFP)
Seorang pria duduk di antara mayat korban, diyakini menderita serangan jantung, di distrik kehidupan malam populer Itaewon di Seoul pada 30 Oktober 2022. - Puluhan orang menderita serangan jantung di ibukota Korea Selatan Seoul, setelah ribuan orang memadati jalan-jalan sempit di lingkungan kota Itaewon untuk merayakan Halloween, kata pejabat setempat. - Mengenal crowd crush, peristiwa desak-desakan yang mengakibatkan kerumunan di Itaewon berjatuhan seperti domino hingga tewaskan 154 orang. (Photo by Yelim LEE / AFP) (AFP/YELIM LEE)

Peristiwa semacam itu dapat dipicu karena berbagai alasan.

Di Indonesia bulan lalu, sedikitnya 130 orang tewas setelah polisi menembakkan gas air mata di Stadion Kanjuruhan.

Sebagian pintu keluar saat itu terkunci, menyebabkan orang-orang terinjak-injak di pintu keluar.

Sebuah stampede atau penyerbuan sebaliknya menyiratkan bahwa orang memiliki ruang untuk berlari.

Itu terjadi ketika sekelompok orang mulai berlari ke arah yang sama, terutama karena mereka bersemangat atau ketakutan.

Update Tragedi Itaewon

Polisi Korea Selatan telah menyita rekaman dari 52 kamera CCTV yang berbeda dalam penyelidikan kasus kerumunan di Itaewon, Seoul.

Sebanyak 44 saksi juga telah diperiksa, lapor Yonhap, dilansir BBC

Investigasi sedang dilakukan untuk menganalisis apa yang terjadi pada malam Halloween pada Sabtu (29/10/2022) malam di distrik itu.

Polisi juga telah mengidentifikasi semua 154 orang yang tewas dalam insiden.

Sementara itu, pemerintah Korsel mengumumkan bantuan uang sebesar 15 juta won untuk biaya pemakaman para korban.

Pegawai negeri yang ditunjuk pemerintah dikirim ke 31 rumah duka untuk mengatur jalannya pemakaman, jelas Kim Sung-ho, Wakil Menteri Manajemen Bencana dan Keselamatan, Senin (31/10/2022).

Sebelumnya, Presiden Yoon Suk-yeol telah mengumumkan masa berkabung nasional.

Diketahui insiden di Itaewon menewaskan 154, dengan 26 di antaranya adalah warga asing.

Sebagain besar korban berusia 20 tahunan.

Bunga diletakkan di lokasi tragedi Halloween di distrik Itaewon yang populer di ibu kota di Seoul pada 30 Oktober 2022. - Lebih dari 150 orang tewas dan lebih banyak lagi terluka dalam penyerbuan di acara Halloween yang penuh sesak di pusat kota Seoul pada 29 Oktober. , kata para pejabat, dalam salah satu kecelakaan terburuk di masa damai Korea Selatan. (Photo by Jung Yeon-je / AFP)
Bunga diletakkan di lokasi tragedi Halloween di distrik Itaewon yang populer di ibu kota di Seoul pada 30 Oktober 2022. - Lebih dari 150 orang tewas dan lebih banyak lagi terluka dalam penyerbuan di acara Halloween yang penuh sesak di pusat kota Seoul pada 29 Oktober. , kata para pejabat, dalam salah satu kecelakaan terburuk di masa damai Korea Selatan. - Mengenal crowd crush, peristiwa desak-desakan yang mengakibatkan kerumunan di Itaewon berjatuhan seperti domino hingga tewaskan 154 orang. (Photo by Jung Yeon-je / AFP) (AFP/JUNG YEON-JE)

Baca juga: Meninggal dalam Tragedi Halloween Itaewon, Lee Ji Han Sempat Syuting Drama, Bakal Tayang 2023

Baca juga: Viral Video Kerumunan Orang Menari dan Bernyanyi di Dekat Lokasi Tragedi Halloween Itaewon Korsel

Cerita dari para saksi mata beredar luas di media sosial.

Salah satu saksi mata di lokasi menceritakan di Twitter bahwa orang-orang terus mendorong di gang, mengakibatkan orang lain jatuh seperti domino.

Di sisi lain, sejumlah konser K-pop dibatalkan untuk menghormati pada korban.

Sekolah, taman kanak-kanak, dan perusahaan di seluruh negeri juga telah membatalkan acara Halloween yang direncanakan.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas