Rusia Hentikan Mobilisasi Parsial, Vladimir Putin Akui Kesalahan
Rusia telah menghentikan mobilisasi parsial pertama sejak Perang Dunia II. Presiden Rusia mengakui hal tersebut adalah sebuah kesalahan.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, mobilisasi militer parsial untuk perang di Ukraina, telah selesai.
"Semua kegiatan yang terkait dengan wajib militer warga di cadangan telah dihentikan," kata sebuah pernyataan pada Senin (31/10/2022), dikutip dari Al Jazeera.
Seperti diketahui, mobilisasi parsial pertama kali diumumkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada September lalu.
Mobilisasi parsial menjadi salah satu dari serangkaian tindakan eskalasi dalam menanggapi kemunduran militer di Ukraina.
Putin pada saat itu mengatakan, rancangan tersebut diperlukan untuk melindungi negara dan integritas teritorialnya.
Namun, pengumuman tersebut malah memicu demonstrasi besar dan menyebabkan penangkapan ribuan orang.
Baca juga: Wajib Militer Rusia Telah Lengkap, 82.000 Orang Siap ke Medan Laga, Sisanya Jalani Latihan Perang
Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu mengatakan pada September lalu, sekita 300 ribu pasukan tambaan akan direkrut dan akan menjadi spesialis dengan pengalaman tempur.
Akan tetapi, mobilisasi berjalan dengan kacau, banyak kasus pemberitahuan panggilan yang dipublikasikan kepada orang yang salah.
Ratusan ribu orang melarikan diri dari Rusia untuk menghindari wajib militer.
Sementara survei yang dilakukan oleh lembaga survei independen Levada Center setelah pengumuman menemukan bahwa hampir setengah dari responden merasa takut dan 13 persen marah.
Putin secara terbuka mengakui kesalahan membuat pengumuman mobilisasi parsial tersebut.
Baca juga: Kyiv: Rusia Terus Evakuasi Warga Sipil dari Kherson Sambil Perkuat Pertahanan
Ia pun telah membentuk dewan koordinasi baru untuk meningkatkan upaya militer dan memastikan bahwa orang-orang yang dikirim ke garis depan dipersenjatai dan diperlengkapi dengan baik.
Pengumuman pada hari Senin – hari ke-250 perang – tidak memberikan angka akhir untuk jumlah orang yang dipanggil.
Putin Tangguhkan Kesepakatan Ekspor Biji-bijian