Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Arab Saudi Rayakan Halloween, Tak Semua Orang Senang: Sangat Menakutkan bagi Saya

Perayaan Halloween di Arab Saudi menuai pro kontra. Dulunya perayaan ini dilarang, tetapi kini dibebaskan.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Arab Saudi Rayakan Halloween, Tak Semua Orang Senang: Sangat Menakutkan bagi Saya
Twitter @Nomanbinjameel
Perayaan Halloween di Arab Saudi. Perayaan Halloween di Arab Saudi menuai pro kontra. Dulunya perayaan ini dilarang, tetapi kini dibebaskan. 

TRIBUNNEWS.COM - Arab Saudi memeriahkan Halloween tahun ini dengan berbagai kostum seram.

Tahun-tahun sebelumnya, perayaan Halloween dilarang di Arab Saudi.

Perayaan Halloween pertama di Arab Saudi ini memicu pro dan kontra dari berbagai pihak.

Dilansir Independent, perayaan Halloween dimulai sejak Kamis (27/11/2022) hingga akhir pekan.

Perayaan Halloween kini tak lagi membuat orang-orang ditangkap.

Pemimpin de facto Arab Saudi, Mohammed Bin Salman, mengeluarkan program Vision 2030 untuk memodernisasi negara.

Baca juga: Alasan Arab Saudi Rayakan Halloween 2022 dan Larang Maulid Nabi Muhammad

"Ini adalah perayaan yang luar biasa, jujur, dan ada semangat kegembiraan," kata Abdulrahman, salah satu peserta yang mengenakan kostum makhluk mitologi Amerika Utara Wendigo, kepada Arab News.

BERITA TERKAIT

"Kalau soal haram atau halal, saya tidak tahu."

"Kami merayakannya hanya untuk bersenang-senang dan tidak ada yang lain."

"Kami tidak percaya pada apa pun."

Acara pemerintah dilaporkan diadakan tepat sebelum festival Halloween yang sebenarnya (31 Oktober) agar tidak terlihat secara resmi memperingati festival tersebut.

Namun, perayaan akhir pekan itu menuai kritik keras dari kaum konservatif.

Mereka menuduh pihak berwenang menerapkan "standar ganda" karena sebelumnya tidak mengizinkan perayaan Maulid Nabi Muhammad.

"Putra mahkota Mohammad Bin Salman, telah mulai mengizinkan Perayaan Halloween di Arab Saudi, atas nama 'reformisme'," kata penulis riset Ramazan Izol.

"Ini bukan reformisme atau inovasi melainkan aib dan degenerasi."

"Kami tidak menerima ini!"

"Semoga Allah menyelamatkan kita dari jebakan Dajjal (penipu) Ameen," tulis seorang pengguna Twitter.

Postingan netizen di media sosial tentang Halloween di Arab Saudi
Postingan netizen di media sosial tentang Halloween di Arab Saudi (Screenshot Twitter)

Baca juga: Media Ramai Soroti Perayaan Halloween di Arab Saudi, Dulu Dilarang Kini Digelar Besar-besaran

"Arab Saudi secara terbuka merayakan Halloween sangat menakutkan bagiku," tulis netizen lain.

"Ada apa di dunia ini? Halloween di Saudi sementara mereka melarang Maulid, Sufi, dan Sufisme," cuit pengguna Khalid Ajmain.

Postingan netizen di media sosial tentang Halloween di Arab Saudi
Postingan netizen di media sosial tentang Halloween di Arab Saudi (Screenshot Twitter)

Sejarah Halloween

Mengutip history.com, Halloween adalah hari libur yang dirayakan setiap tahun pada tanggal 31 Oktober.

Asal usul Halloween berasal dari festival Celtic kuno Samhain.

Bangsa Celtic, yang hidup 2.000 tahun yang lalu, sebagian besar di daerah yang sekarang menjadi Irlandia, Inggris Raya, dan Prancis utara, merayakan tahun baru mereka pada 1 November.

Hari ini menandai akhir musim panas dan panen dan awal musim dingin yang gelap dan dingin, waktu dalam setahun yang sering dikaitkan dengan kematian manusia.

Celtic percaya bahwa pada malam sebelum tahun baru, batas antara dunia yang hidup dan yang mati menjadi kabur.

Pada malam 31 Oktober mereka merayakan Samhain, ketika diyakini bahwa hantu orang mati kembali ke bumi.

Perayaan Halloween di Arab Saudi pada 27-28 Oktober 2022
Perayaan Halloween di Arab Saudi pada 27-28 Oktober 2022 (Twitter/@HSajwanization)

Selain menyebabkan masalah dan merusak tanaman, orang Celtic berpikir bahwa kehadiran roh dunia lain memudahkan Druid, atau pendeta Celtic, untuk membuat prediksi tentang masa depan.

Bagi orang-orang yang sepenuhnya bergantung pada alam yang mudah berubah, ramalan-ramalan ini merupakan sumber kenyamanan yang penting selama musim dingin yang panjang dan gelap.

Untuk memperingati acara tersebut, Druid membangun api unggun suci yang besar, di mana orang-orang berkumpul untuk membakar tanaman dan hewan sebagai pengorbanan kepada dewa Celtic.

Selama perayaan, bangsa Celtic mengenakan kostum, biasanya terdiri dari kepala dan kulit binatang, dan berusaha untuk saling menceritakan nasib satu sama lain.

Ketika perayaan selesai, mereka menyalakan kembali api perapian mereka, yang telah mereka padamkan sebelumnya malam itu, dari api unggun suci untuk membantu melindungi mereka selama musim dingin yang akan datang.

Seiring waktu, Halloween berkembang menjadi hari penuh kegiatan seperti trik-or-treat, mengukir jack-o-lantern, pertemuan meriah, mengenakan kostum, dan makan-makan.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas