Ekspor Gandum Dilanjutkan, Putin: Rusia Mungkin Keluar dari Kesepakatan jika Ukraina Langgar Jaminan
Turki ungkap ekspor gandum Ukraina melalui koridor kemanusiaan dilanjutkan, sementara Vladimir Putin tegaskan Rusia mungkin keluar dari kesepakatan.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Turki Tayyip Erdogan mengumumkan ekspor gandum dari Ukraina melalui koridor kemanusiaan maritim telah dilanjutkan pada Rabu (2/11/2022) pukul 12:00 waktu Moskow.
"Mulai pukul 12:00 pada Rabu, pasokan biji-bijian telah dilanjutkan," kata Erdogan di parlemen, seperti dikutip TASS.
Dia merujuk pada percakapan telepon antara Menteri Pertahanan Turki dan Rusia.
Melalui sambungan telepon tersebut, dilaporkan bahwa pasokan biji-bijian telah dilanjutkan.
Erdogan merinci bahwa Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu memberi tahu timpalannya dari Turki Hulusi Akar tentang dimulainya kembali ekspor biji-bijian dari Ukraina.
Putin: Rusia mungkin keluar dari kesepakatan gandum, jika Ukraina melanggar jaminan
Baca juga: Setelah Ditelepon Erdogan, Rusia Mau Lanjutkan Lagi Kesepakatan Ekspor Gandum Ukraina
Sementara itu, pada Selasa (1/11/2022), Presiden Rusia dan Turki Vladimir Putin dan Tayyip Erdogan mengadakan percakapan telepon membahas kesepakatan gandum dan kondisi untuk dimulainya kembali.
Putin menarik perhatian Erdogan pada fakta bahwa bagian kedua dari perjanjian untuk membuka blokir ekspor produk pertanian dan pupuk Rusia ke pasar dunia belum dilaksanakan.
Presiden Rusia juga menyatakan bahwa sejak perjanjian ekspor gandum Ukraina mulai berlaku tiga bulan lalu, pengiriman makanan berdasarkan prioritas ke negara-negara yang paling membutuhkan belum dipastikan.
"Moskow berhak untuk menarik diri dari perjanjian gandum, jika Kyiv melanggar janjinya untuk tidak menggunakan koridor kemanusiaan untuk tujuan militer," kata Putin pada pertemuan Dewan Keamanan pada Rabu (2/11/2022).
Diwartakan TASS, Putin mengatakan bahwa Kyiv telah memberikan jaminan kepada Moskow bahwa mereka tidak akan menggunakan koridor gandum untuk tujuan militer.
“Saya telah memberikan instruksi kepada Kementerian Pertahanan untuk melanjutkan partisipasi penuh kami dalam upaya ini. Pada saat yang sama, Rusia berhak untuk menarik diri dari perjanjian ini, jika jaminan ini dilanggar oleh Ukraina,” tegas Putin.
Baca juga: Amerika Turun Tangan, Ikut Terjunkan Pasukan Khusus ke Kawasan Perang Ukraina
Putin sayangkan Ukraina serang Armada Laut Rusia
Putin menyayangkan bahwa Ukraina menggunakan koridor kemanusiaan ini untuk mencoba menyerang Armada Laut Hitam Rusia.
"Untuk alasan ini, kami memutuskan untuk menangguhkan partisipasi kami dalam konvoi biji-bijian ini," kata Putin.
Dia menjelaskan bahwa Moskow menuntut dari Kyiv "janji dan jaminan bahwa hal seperti ini tidak akan terjadi di masa depan dan bahwa koridor kemanusiaan tidak akan digunakan untuk tujuan militer."
Turki bertindak sebagai mediator dalam menyelesaikan situasi ini.
"Kementerian Pertahanan telah menerima informasi dari pihak Turki bahwa Ukraina telah memberikan janji seperti itu - koridor kemanusiaan ini tidak akan digunakan untuk tujuan militer," kata Putin tentang keputusan Rusia untuk memasuki kembali kesepakatan gandum.
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)