Tragedi Halloween Itaewon Mengubah Mimpi Pasangan Pengantin Baru: 'Tolong Kirim Suami Saya Pulang'
Perayaan Halloween di Itaewon membuat Jinath menjadi salah satu dari 156 korban tewas dalam meningkatnya kerumunan di kawasan tersebut.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
"Jinath datang ke Korea untuk mencari uang demi mengobati kanker ibunya, mengirim saudaranya ke luar negeri, menikah, membangun rumah, keluarga. Ia punya banyak mimpi," kata Katheer, salah satu rekan kerja Jinath.
Menurutnya, Jinath bukan tipe orang yang sering mengunjungi klub malam, ia hanya keluar untuk berjalan-jalan saja pada malam itu.
"Ini bukan saatnya ia meninggalkan kami, saya tidak percaya ini terjadi," tegas Katheer.
Sementara teman lain Jinath, Rihas mengatakan bahwa Jinath tidak dapat dihubungi pada malam naas itu, setelah jam 9 malam.
Ponsel Jinath pun ditemukan di stasiun kereta bawah tanah pada hari berikutnya.
Rihas dan teman lainnya pun kembali mengingat saat merasa kebingungan terkait insiden itu, mereka akhirnya menemukan Jinath dan ini merupakan cobaan yang berat.
"Kami berkali-kali menghubungi Pusat Layanan Masyarakat Hannam untuk mengetahui keberadaan Jinath, namun berkali-kali, kami hanya disuruh menunggu. Akhirnya, kami mengetahui melalui sumber komunitas Sri Lanka bahwa Jinath ada di rumah sakit Boramae," kata Rihas.
Baca juga: Cerita Korban Selamat Tragedi Halloween Itaewon Korea Selatan: Tak Ada Cara untuk Mundur dari Lokasi
Saat itu, ia dan yang lainnya hanya mengira Jinath hanya dirawat di rumah sakit.
Meskipun pemerintah Korsel dan Kedutaan Besar Sri Lanka telah mengatakan bahwa mereka menawarkan bantuan, Ifham mengatakan bahwa keluarga khawatir dengan masalah biaya untuk membawa pulang jenazah Jinath.
Namun banyak yang merasa simpatik dengan Jinath, hal ini disampaikan pemilik restoran India di Itaewon yang berinsiatif untuk menggalang dana bantuan.
"Jika diperlukan, kami akan mengumpulkan sumbangan dari masyarakat. Kami akan berkoordinasi dengan banyak warga asing dan mempersiapkannya dengan baik," tegas seorang pengusaha Pakistan yang menjalankan sebuah restoran India di Itaewon.
Di sisi lain, Kedutaan Besar Sri Lanka di Seoul mengatakan bahwa pihaknya tetap berkomitmen untuk memberikan bantuan sebanyak mungkin.