Pangeran Andrew Menangis, Raja Charles Tegaskan Ia Tak akan Bertugas Lagi di Kerajaan
Pangeran Andrew dilaporkan menangis setelah Raja Charles menegaskan bahwa ia tidak akan pernah kembali bertugas sebagai anggota kerajaan.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Pangeran Andrew dilaporkan menangis setelah bertemu dengan Raja Charles.
Pertemuan empat mata antara Raja Charles dengan adik laki-lakinya, Pangeran Andrew, terjadi di perkebunan Birkhall di Skotlandia beberapa hari sebelum kematian Ratu Elizabeth II pada September lalu.
Saat itu, Charles yang masih jadi calon Raja, memberi tahu Andrew bahwa dia tidak akan pernah kembali bertugas sebagai anggota kerajaan, lapor Marie Claire pada Minggu (6/11/2022).
Perbincangan kakak-adik itu dilaporkan membuat Andrew menangis.
Anak ketiga mendiang Ratu Elizabeth II ini tersandung skandal kekerasan seksual.
Reputasinya makin buruk karena berteman dengan Jeffrey Epstein, ahli keuangan AS yang jadi terdakwa pelecehan seksual.
Baca juga: Pangeran Andrew Dituding Ingin Gagalkan Raja Charles III Nikahi Camilla hingga Naik Takhta
Awal tahun ini, Pangeran Andrew dilucuti dari semua patronase dan gelar militernya.
Meski begitu, ia dilaporkan masih berpikir dapat bertugas kembali dan memajukan monarki.
Andrew, menurut laporan The Sun, menangis untuk kedua kalinya ketika diberitahu bahwa ia dilarang mengenakan seragam militer ke pemakaman sang ibu.
Menurut penuturan seorang sumber kepada The Mail pada Minggu, diskusi antara Charles dan Andrew berlangsung emosional.
Orang-orang di sekitar Andrew, kata sumber, merasa prihatin melihatnya.
"Dia keluar dari pertemuan dengan terguncang. Dia masih shock. Dia benar-benar tersesat dan sangat tertekan," kata sumber.
Sumber itu menambahkan Andrew "benar-benar kehilangan. Dia selalu percaya ada jalan kembali."
Andrew sangat dekat dengan mendiang Ratu dan kerap menyinggung perihal kembalinya ia ke peran kerajaan kepada sang ibu.
Dalam beberapa kesempatan, dia akan mengatakan hal-hal yang sedikit mendamaikan, tetapi sebagian besar waktu dia akan segera mengubah topik pembicaraan, jelas sumber.
"Kedengarannya naif, dia selalu memiliki harapan untuk mendapatkan kembali posisinya sebagai bangsawan senior," imbuhnya.
Namun kakaknya, yang kini menjadi Raja Charles III, menegaskan posisi dan masa depan adiknya itu di kerajaan.
Menurut sumber, Charles tampaknya memberi tahun Andrew bahwa kehidupannya sebagai bangsawan senior telah berakhir.
"(Charles mengatakan) bahwa dia dapat pergi dan memiliki kehidupan yang baik, kehidupan yang menyenangkan, tetapi kehidupan publiknya sebagai seorang bangsawan sudah berakhir. Dia diberi tahu 'Kamu harus menerima ini.'"
Kate Middleton Berubah
Dua bulan menyandang gelar Princess of Wales, Kate Middleton disebut memancarkan kepercayaan diri yang lebih dari sebelumnya.
"Bahasa tubuh Kate telah berubah sejak dia menjadi Princess of Wales, tapi mungkin tidak seperti yang diharapkan orang," kata pakar bahasa tubuh Judi James, dilansir Marie Claire.
"Tekanan itu bisa menyebabkan beberapa tanda kecemasan dan bahkan sindrom penipu (imposter syndrome), tetapi sinyal kepercayaan dirinya telah meningkat baru-baru ini."
James mengatakan, Kate bukan lagi hanya 'istri Pangeran William' melainkan sosok bangsawan kerajaan.
"Dia sekarang berada di puncak dalam hal mengirimkan sinyal, yang menunjukkan bahwa dia sekarang tidak hanya sepenuhnya merangkul dan memahami perannya, tetapi dia juga merasa nyaman di dalamnya," kata James.
Kate Middleton resmi menjadi anggota Kerajaan Inggris setelah pernikahannya dengan Pangeran William pada tahun 2011.
Menurut pakar, selama bertahun-tahun Kate cenderung menampilkan bahasa tubuh yang membatasi bahwa dirinya hanyalah non-bangsawan dalam peran sebagai istri calon raja.
Baca juga: Raja Charles III Sedih pada Tragedi Maut Kanjuruhan: Nyawa Hilang di Pertandingan Sepak Bola Malang
Baca juga: Pangeran Andrew Diteriaki Orang Tak Dikenal saat Iring-iringan Jenazah Ratu Elizabeth
Namun kini Kate terlihat lebih percaya diri dengan perannya itu.
"Dia jauh lebih mandiri, sering tampil lebih percaya diri ketika dia bekerja sendiri daripada dengan William, dan pidato, pidato, dan pesannya yang difilmkan jauh dari gaya penyampaian yang ragu-ragu dan sedikit enggan yang dulu dia miliki," jelas James.
Sikap ini kontras dengan Permaisuri Camilla yang menurut James kurang percaya diri dan tidak ingin menjadi sorotan.
"Camilla sangat mendukung tindakan suaminya terutama dan dia bisa terlihat tidak nyaman ketika berada dalam peran kerajaannya. Ini mungkin telah mendorong Kate ke posisi kuat yang dia pegang sekarang, baik di dalam maupun di luar kerajaan," ungkapnya.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)