Konflik Rusia Vs Ukraina
Vladimir Putin Dukung Evakuasi Warga Sipil Kherson yang Diduduki, Pasukan Kyiv Bergerak Maju
Vladimir Putin secara terbuka menyetujui evakuasi warga sipil dari Kherson yang diduduki Rusia di Ukraina selatan ketika pasukan Kyiv bergerak maju.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Wahyu Gilang Putranto

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin secara terbuka menyetujui evakuasi warga sipil dari Kherson yang diduduki Moskow di Ukraina selatan.
Pasukan Kyiv terus bergerak maju di kota pelabuhan yang strategis itu.
Putin mengatakan orang yang tinggal di daerah berbahaya harus pergi karena "penduduk sipil tidak boleh menderita".
Dilaporkan BBC, sedikitnya 70.000 orang dilaporkan telah dievakuasi dari Kherson.
Seperti diketahui, Kherson merupakan satu-satunya kota besar yang dikuasai Moskow sejak pasukannya menyerbu pada Februari.
"Warga sipil yang berisiko terkena penembakan dan serangan harus 'dihapus'," kata Putin, selama liburan Hari Persatuan di Lapangan Merah Moskow.
Baca juga: Tentara Rusia Jarah Rumah di Kherson Lalu Menyamar Sebagai Warga Biasa untuk Siapkan Perang
Ukraina tuduh Rusa deportasi paksa warga sipil Ukraina
Kyiv menuduh Rusia mendeportasi paksa warga sipil Ukraina - yang dianggap sebagai kejahatan perang - meskipun Moskow membantahnya.
Serangan rudal dan pesawat tak berawak (drone) intensif Rusia terhadap infrastruktur sipil di seluruh Ukraina telah menyebabkan banyak korban dan kerusakan, dan memaksa Kyiv untuk sering melakukan pemadaman listrik.
Komentar Putin mengikuti laporan pada Kamis (3/11/2022) bahwa tentara Rusia juga telah meninggalkan Kherson - dalam apa yang akan menandai penarikan besar-besaran.
Moskow mungkin akan menarik pasukannya dari Kherson
Seorang pejabat yang ditempatkan Kremlin di wilayah tersebut, Kirill Stremousov, mengatakan kepada media Rusia bahwa Moskow "kemungkinan" akan menarik pasukannya dari daerah tersebut.
Baca juga: Rusia Tuduh Ukraina Lakukan Sabotase yang Sebabkan Pemadaman Listrik di Kherson

Pejabat Ukraina tetap berhati-hati, memperingatkan bahwa langkah yang dilaporkan bisa menjadi jebakan untuk memikat tentara mereka ke daerah berbahaya.
Kherson di segera dikuasai setelah Rusia menyerang tetangganya pada 24 Februari 2022.