Inggris Hari Ini Bekukan Aset Rusia Senilai 20,5 Miliar Dolar AS
Pemerintah Inggris hari ini membekukan aset senilai lebih dari 18 miliar poundsterling atau 20,5 miliar dolar AS milik oligarki Rusia.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Pemerintah Inggris Kamis (10/11/2022) hari ini membekukan aset senilai lebih dari 18 miliar poundsterling atau 20,5 miliar dolar AS milik oligarki Rusia, individu dan bisnis lain yang dikenai sanksi atas invasi Moskow ke Ukraina.
Melansir dari Reuters, aset Rusia yang dibekukan ini 6 miliar poundsterling lebih banyak dari jumlah yang dilaporkan di semua sanksi Inggris lainnya.
Miliarder Rusia Roman Abramovich dan pengusaha Mikhail Fridman termasuk oligarki yang dikenai sanksi tahun ini, bersama dengan Presiden Vladimir Putin, keluarga dan komandan militer Rusia.
Aset yang dibekukan adalah kombinasi kepemilikan saham di perusahaan dan uang tunai yang disimpan di rekening bank.
Itu tidak termasuk aset fisik seperti real estat, kapal pesiar, atau aset yang disimpan di Crown Dependencies seperti Guernsey dan Jersey.
Pemerintah Inggris telah memberikan sanksi sekitar 95 persen dari ekspor Rusia ke Inggris, serta semua impor minyak dan gas Rusia akan berhenti pada akhir tahun.
"Kami telah memberlakukan sanksi paling berat yang pernah ada terhadap Rusia dan itu melumpuhkan mesin perang mereka," kata seorang menteri junior pemerintah di Departemen Keuangan Inggris, Andrew Griffith.
Baca juga: Janet Yellen: AS Tidak Punya Wewenang Menyita Aset Rusia yang Dibekukan
"Pesan kami jelas: kami tidak akan membiarkan Putin berhasil dalam perang brutal ini," tambahnya.
Inggris sejauh ini telah memberikan sanksi kepada lebih dari 1.200 individu termasuk pengusaha terkenal dan politisi terkemuka serta lebih dari 120 entitas di Rusia.
Dalam jangka panjang, Rusia kekurangan akses ke teknologi penting, dengan 75 persen perusahaan mengurangi operasi dan 25 persen meninggalkan negara itu sepenuhnya, kata seorang pejabat Inggris
Sementara aset Rusia saat ini hanya dibekukan, ada diskusi mengenai opsi apa yang tersedia untuk merebutnya.
Baca juga: Sulit Akses Aset, Rusia Minta Bantuan China untuk Simpan Emas Sebesar 300 Miliar Dolar AS
Para pejabat Barat mengatakan ada kebutuhan bantuan keuangan skala besar untuk membangun kembali Ukraina dan kasus moral bagi mereka yang bertanggung jawab atas invasi agar berkontribusi dalam hal ini.
"Saya pikir apa yang ingin kami lakukan adalah melihat semua opsi, apa yang mungkin, dan kemudian mengambil keputusan dengan sekutu tentang itu," kata seorang pejabat Inggris.
Sejak Inggris mulai memberlakukan larangan perjalanan, pembekuan aset dan sanksi lainnya pada 24 Februari, tanggal dan hari pasukan Rusia menginvasi Ukraina, pemerintah Inggris telah menerima 236 laporan pelanggaran sanksi.
Miliarder Rusia Petr Aven menantang tuduhan bahwa dia menghindari sanksi yang diterimanya di pengadilan London.
Dia dituduh menggunakan uang yang disimpan di rekening Inggris untuk mendanai gaya hidupnya.
Kasus ini adalah yang pertama menguji kepatuhan Inggris untuk menegakkan sanksi terhadap warga negara Rusia sejak invasi.