Zelensky Dukung Aksi Galang Dana Rp424 Miliar untuk Bangun Armada Drone AL Ukraina
Zelensky mendukung aksi penggalangan dana untuk membantu Ukraina membangun armada drone angkatan laut guna melindungi kota-kota dari serangan Rusia.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Volodymyr Zelensky telah mendukung kampanye penggalangan dana untuk membantu Ukraina membangun armada drone angkatan laut (AL).
Armada itu nantinya diharapkan dapat melindungi kota-kota dari rudal Rusia yang diluncurkan dari kapal perang di Laut Hitam.
United24, inisiatif yang diluncurkan Zelensky untuk mengumpulkan sumbangan amal setelah invasi Rusia pada Februari, mengatakan Ukraina membutuhkan 100 drone yang beroperasi dari laut.
Satu drone diperkirakan berharga 10 juta hryvnia (sekitar $274.000 atau Rp4.239.834.900), sehingga dibutuhkan dana sekitar Rp423.983.490.000 untuk membeli 100 drone.
Situs penggalangan dana mengatakan bahwa sejak invasi dimulai, Rusia telah meluncurkan lebih dari 4.500 rudal ke Ukraina dan setiap serangan kelima datang dari laut.
"Kita harus mempertahankan perairan laut dan kota kita yang damai dari rudal Rusia yang diluncurkan dari kapal," tulis Zelensky di aplikasi perpesanan Telegram pada Jumat (11/11/2022).
Baca juga: Berita Foto : Rakyat Ukraina Sambut Gembira Mundurnya Pasukan Rusia dari Kherson
"Drone angkatan laut juga akan membantu membuka blokir koridor kapal sipil yang mengangkut biji-bijian untuk dunia," katanya.
Sejak meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina, Rusia telah melakukan serangan rudal dari kapal-kapal di Laut Hitam dan dari Krimea, semenanjung yang direbut Moskow dari Ukraina pada 2014 dan yang merupakan rumah bagi Armada Laut Hitam Angkatan Laut Rusia.
Rusia juga telah menggunakan drone udara, termasuk model kamikaze buatan Iran untuk menyerang Kyiv dan infrastruktur utama di seluruh negeri.
Rusia mulai memblokir pelabuhan Laut Hitam Ukraina segera setelah invasi Februari, termasuk memblokir ekspor biji-bijian internasional yang penting.
Tiga pelabuhan Ukraina dibuka blokirnya berdasarkan kesepakatan yang ditengahi dengan Rusia pada bulan Juli oleh PBB dan Turki untuk membantu meringankan krisis pangan global.
Rusia kemudian menangguhkan partisipasinya dalam kesepakatan gandum setelah apa yang dikatakannya sebagai serangan Ukraina terhadap tiga kapal Armada Laut Hitamnya akhir bulan lalu dari kekuatan gabungan pesawat tak berawak udara dan angkatan laut.
Moskow kemudian kembali ke kesepakatan, yang akan berakhir minggu depan.
"Saya yakin jutaan orang akan mendukung area penting pertahanan Ukraina ini," tulis Zelenskyy tentang kampanye penggalangan dana drone angkatan laut.
"Semua orang sudah melihat cara kerjanya," katanya.
Ukraina belum mengonfirmasi atau membantah berada di balik serangan pesawat tak berawak udara dan laut Oktober terhadap armada Rusia.
Namun, menurut pernyataan yang diunggah di situs web United24 itu adalah serangan pertama dalam konflik selama berbulan-bulan yang dilakukan secara eksklusif oleh perangkat tak berawak.
"Rusia telah kehilangan keunggulannya yang tak terbantahkan di atas air," kata pernyataan di United24 sebagaimana dikutip Al Jazeera.
Pada bulan Juli, Zelensky meluncurkan seruan Army of Drones untuk mendapatkan uang pribadi guna membeli armada drone udara tingkat militer dari negara-negara di seluruh dunia untuk digunakan dalam perang melawan Rusia.
Baca juga artikel lain terkait Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Rica Agustina)