Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menlu Ukraina Pertimbangkan Pertemuan Dengan Menlu Rusia, Jika Lavrov yang Meminta

Pertemuan antara Menteri Luar Negeri Ukraina Dmitry Kuleba dengan Menlu Rusia dimungkinkan terjadi untuk memulai pembicaraan perdamaian.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Menlu Ukraina Pertimbangkan Pertemuan Dengan Menlu Rusia, Jika Lavrov yang Meminta
Reuters via Aljazeera
Menlu Rusia, Sergei Lavrov (kiri) dan Menlu Ukraina, Dmytro Kuleba (kanan) 

TRIBUNNEWS.COM –- Pertemuan antara Menteri Luar Negeri Ukraina Dmitry Kuleba dengan Menlu Rusia dimungkinkan terjadi untuk memulai pembicaraan perdamaian.

Dmitry Kuleba menegaskan ia akan mempertimbangkan untuk bertemu dengan mitra Rusianya jika Sergey Lavrov yang meminta.

Diplomat tersebut membuat pernyataan tersebut kepada media di sela-sela KTT Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), yang saat ini sedang berlangsung di Kamboja.

“Dia (Rusia) tidak meminta pertemuan, seperti kebiasaan dalam diplomasi. Jika dia melakukannya, kami akan mempertimbangkan permintaannya dengan hati-hati, dengan mempertimbangkan semua aspek dan realitas situasi saat ini,” kata Kuleba, tanpa menjelaskan apakah Kiev benar-benar setuju untuk mengadakan pertemuan seperti itu, jika Moskow pernah mengirim permintaan.

Baca juga: Penduduk Kherson Nyanyi dan Kibarkan Bendera Ukraina, Rayakan Mundurnya Pasukan Rusia

Ukraina telah berulang kali mengirimkan sinyal beragam tentang prospek negosiasi dengan Rusia dalam upaya untuk mengakhiri konflik yang sedang berlangsung antara kedua negara.

Presiden Volodymyr Zelensky sebelumnya mengatakan Kiev tidak "menutup pintu" untuk pembicaraan semacam itu, sambil menegaskan kembali penolakannya untuk bernegosiasi dengan mitranya dari Rusia, Presiden Vladimir Putin.

“Saya katakan kami akan siap untuk berbicara dengan Rusia, tetapi dengan Rusia yang berbeda. Yang benar-benar siap untuk perdamaian. Seseorang yang siap mengakui bahwa mereka adalah penjajah,” kata Zelensky kepada CNN.

BERITA TERKAIT

Sebelumnya, Zelensky meminta para pemimpin dunia "untuk memaksa Rusia melakukan negosiasi perdamaian yang nyata", meluncurkan daftar persyaratan, mulai dari pengembalian wilayah yang diklaim oleh Kiev hingga reparasi keuangan dari Moskow.

Presiden Ukraina mengatakan sebelumnya bahwa satu-satunya cara untuk mencapai tujuan teritorial tersebut adalah dengan mengalahkan Rusia secara militer.

Sikap Rusia dalam pembicaraan, bagaimanapun, tetap tidak beru

Baca juga: Uni Eropa Enggan Keluarkan Visa untuk Pemegang Paspor Rusia dari Bekas Wilayah Ukraina

bah, dengan Moskow berulang kali menyatakan siap untuk bernegosiasi tanpa prasyarat apapun.

“Kami masih terbuka untuk negosiasi, kami tidak pernah menolaknya, kami siap melakukannya,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova pada hari Rabu.

Pada saat yang sama, Moskow menyatakan bahwa Kiev tidak dapat bertindak secara independen dan karenanya tidak memiliki kemampuan untuk melakukan pembicaraan yang berarti.

Pada hari Jumat, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov mengatakan bahwa Kiev telah memutuskan semua negosiasi sebelumnya "atas perintah penangan Baratnya", mengacu pada pembicaraan yang diadakan pada tahap awal konflik.

Upaya ini memuncak dalam pertemuan yang diselenggarakan oleh Türkiye di Istanbul tetapi akhirnya gagal memberikan hasil yang praktis.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas