Tentara Bayaran Wagner Dibunuh dengan Palu Godam setelah Membelot ke Ukraina
Anggota tentara bayaran Wagner dibunuh dengan dipukul menggunakan palu godam setelah membelot ke Ukraina.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Whiesa Daniswara
"Ukraina memiliki tanggung jawab terhadap Nuzhin dan dia seharusnya tidak ditukar, mengingat bahaya yang dia hadapi di Rusia."
Osechkin mengatakan semua tanda menunjukkan keterlibatan Wagner dalam pembunuhan itu dan mengatakan dia berencana untuk mengirim permintaan ke pihak berwenang Rusia untuk meluncurkan kasus kriminal.
"Wagner tidak akan bisa melakukan eksekusi abad pertengahan ini tanpa persetujuan dari dinas keamanan Rusia," kata Osechkin.
Baca juga: Zelensky Sampaikan Pidato di KTT G20, Uraikan Jalan untuk Akhiri Konflik Rusia dengan Ukraina
Prigozhin, yang berada di bawah sanksi barat atas perannya di Wagner, pada hari Minggu menyuarakan persetujuannya atas pembunuhan tersebut, menyebut Nuzhin sebagai "pengkhianat".
"Nuzhin mengkhianati rakyatnya, mengkhianati rekan-rekannya, mengkhianati secara sadar," katanya.
Pada bulan September, Prigozhin, yang dikenal sebagai "koki Putin" karena bisnis kateringnya menyelenggarakan makan malam yang dihadiri oleh Presiden Rusia, mengaku mendirikan Wagner.
Wagner telah berulang kali dituduh melakukan kejahatan perang dan pelanggaran hak asasi manusia, termasuk penyiksaan dan pembunuhan tahanan di Suriah, di mana ia berperang bersama tentara Rusia dan pemerintah Bashar Al-Assad.
Kremlin pada hari Senin berusaha menjauhkan diri dari video tersebut, yang telah banyak dibahas di media sosial Rusia, dengan juru bicara Dmitry Peskov mengatakan "itu bukan urusan kami".
The Guardian sebelumnya melaporkan bahwa Prigozhin secara pribadi merekrut tentara dari sistem pemasyarakatan Rusia yang luas dalam upaya untuk mengkompensasi kekurangan personel di medan perang.
Menurut salah satu kelompok hak asasi manusia Rusia, Wagner telah merekrut lebih dari 20.000 tahanan untuk berperang di Ukraina sejauh ini.
Ada juga laporan luas tentang Wagner yang merekrut narapidana asing di penjara di seluruh Rusia, termasuk warga negara dari lima negara Asia Tengah.
Pada hari Senin, menteri luar negeri Zambia mengatakan seorang warga negara berusia 23 tahun dari negara itu, yang menjalani hukuman penjara di sebuah penjara di pinggiran Moskow, akhirnya bertempur di Ukraina, di mana dia terbunuh.
Baca juga artikel lain terkait Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Rica Agustina)