Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Trudeau Ungkap Keprihatinannya Soal Dugaan 'Campur Tangan' China dalam Pemilu 2019 Kanada

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menyampaikan 'kekhawatiran serius' terkait dugaan campur tangan domestik China terkait urusan negaranya.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Trudeau Ungkap Keprihatinannya Soal Dugaan 'Campur Tangan' China dalam Pemilu 2019 Kanada
AFP/FIRDIA LISNAWATI
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau (tengah) turun dari pesawatnya saat ia tiba di bandara Internasional Ngurah Rai di Denpasar di pulau resor Indonesia Bali pada 14 November 2022. (Photo by Firdia Lisnawati / POOL / AFP) 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, OTTAWA - Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menyampaikan 'kekhawatiran serius' terkait dugaan campur tangan domestik China terhadap 'urusan negaranya'.

Sumber pemerintah Kanada mengatakan bahwa hal itu disampaikan Trudeau dalam pembicaraan pertamanya dengan Presiden Xi Jinping pada Selasa kemarin, setelah lebih dari tiga tahun tidak bertemu.

Dikutip dari laman Reuters, Rabu (16/11/2022), 'gangguan' itu kemungkinan merujuk pada laporan media Kanada pada 7 November lalu yang mengutip pernyataan pejabat intelijen yang mengatakan bahwa mereka mencurigai China ikut campur dalam Pemilu 2019.

Sementara itu, seorang karyawan di produsen listrik terbesar Kanada pun ditangkap dan didakwa oleh polisi pada Senin lalu atas tuduhan mencoba mencuri rahasia dagang China.

"Trudeau membahas keprihatinannya tentang dugaan 'kegiatan campur tangan' China di Kanada di sela-sela pertemuan G20 di pulau Bali, Indonesia," jelas sumber pemerintah Kanada.

Kedutaan Besar China di Ottawa pun tidak segera merespons untuk mengkonfirmasi pertemuan atau pokok pembicaraan itu.

BERITA REKOMENDASI

"Badan intelijen Kanada, yang biasanya diam di depan umum, telah menunjukkan keprihatinan mereka. Ini adalah masalah yang mewajibkan pemerintah Kanada mengambil langkah tambahan untuk mengamankan demokrasi Kanada," kata mantan Penasihat Kebijakan Luar Negeri Trudeau dan Profesor Urusan Internasional di Universitas Ottawa, Roland Paris.

Trudeau dan Xi juga membahas masalah invasi Rusia ke Ukraina, uji coba nuklir Korea Utara (Korut), dan pentingnya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Desember di Montreal 'untuk melindungi alam dan melawan perubahan iklim'.

Keduanya juga berbicara tentang 'pentingnya dialog yang berkelanjutan'.

Pembicaraan 10 menit

Sebuah gambar menunjukkan kedua pemimpin itu saling berhadapan di ruangan yang penuh sesak, di mana mereka berbicara selama sekitar 10 menit.

Pertemuan itu dibandingkan dengan pertemuan tertutup selama tiga setengah jam antara Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Xi pada Senin lalu, jelang KTT G20 di Nusa Dua Bali.

Baca juga: Perdana Menteri Inggris dan Kanada Asyik Nongkrong Minum Bir di Sebuah Kafe Bali di Sela KTT G20

"Kita berbicara tentang hubungan yang telah membeku selama bertahun-tahun, jadi tidak mengherankan jika kontak tingkat pemimpin pertama bersifat informal," kata analis kebijakan Paris.

Ketegangan diplomatik antara Kanada dan China telah meningkat sejak penahanan eksekutif Huawei Technologies Meng Wanzhou pada 2018 dan penangkapan dua warga Kanada berikutnya oleh China atas tuduhan mata-mata.

Sementara kebuntuan berakhir saat ketiga orang itu dibebaskan pada tahun lalu, namun hubungan kedua negara tetap buruk.

Mengutip masalah keamanan nasional, Kanada melarang penggunaan peralatan 5G dari Huawei pada Mei lalu dan awal bulan ini memerintahkan tiga perusahaan China untuk melepaskan campur tangan mereka dari mineral penting di Kanada.

Trudeau dan Xi terakhir bertemu pada Juni 2019 di sela-sela pertemuan G20 lainnya di Osaka, Jepang.

Sebelumnya, mereka pernah bertemu tiga kali, sekali pada 2015 di sela-sela G20 di Turki, dan dua kali selama kunjungan resmi Trudeau ke Beijing pada 2016 dan 2017.

Pemerintah Kanada siap untuk meluncurkan apa yang disebut Strategi Indo-Pasifik yang menurut Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly akan menantang China dalam hal Hak Asasi Manusia (HAM), sambil mencari kerja sama dengan ekonomi terbesar kedua dunia tentang perubahan iklim dan tujuan bersama lainnya.

Baca juga: Ketika PM Kanada Justin Trudeau Pakai Pin KTT G20 dengan Posisi Terbalik

Menurut sebuah pernyataan, Trudeau pada Selasa kemarin meluncurkan salah satu elemen dari strategi baru, saat ia mengumumkan 750 juta dolar Kanada dalam pendanaan selama tiga tahun mulai 2023 hingga 2024 untuk membantu negara-negara di kawasan itu mengembangkan infrastruktur yang dibutuhkan.

"Joly juga bertemu dengan mitranya dari China pada Selasa", kata sumber pemerintah Kanada.

Sumber

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas