Picu Ketegangan Dunia, Berikut Kronologi Hingga Fakta Rudal Hantam Polandia
Munculnya serangan rudal pada Selasa bahkan mendorong spekulasi publik tentang adanya perang dunia ketiga antara Rusia dengan aliansi NATO.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, WARSAWA – Sebuah ledakan yang menewaskan dua warga sipil di wilayah perbatasan Polandia, tak hanya memicu ketegangan aliansi politik dan militer internasional atau North Atlantic Treaty Organization (NATO) namun juga mengirim gelombang kejut bagi masyarakat dunia.
Munculnya serangan rudal pada Selasa (15/11/2022) bahkan mendorong spekulasi publik tentang adanya perang dunia ketiga antara Rusia dengan aliansi NATO.
Mengingat Insiden tersebut terjadi bersamaan dengan memanasnya serangan rudal Rusia pada kota-kota di Ukraina. CNBC International menulis, sedikitnya ada 85 rudal yang ditembakkan Rusia ke Ukraina selama sebulan terakhir.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-267: Rudal Jatuh di Polandia, Diduga Bukan Serangan Moskow
Lalu apa saja kronologi dan fakta-fakta mengenai serangan rudal yang menghantam anggota NATO, berikut rangkuman dari wartawan Tribunnews.
Kronologi
Serangan rudal yang memicu ledakan dan memakan korban dua warga Polandia terjadi pada Selasa siang pukul 15.40 waktu setempat, sebelum menghantam lumbung biji-bijian di desa timur Przewodow, dekat perbatasan Ukraina. Rudal tersebut sempat melewati kawasan udara Polandia.
“Penduduk desa mengatakan kepada media lokal bahwa sebuah rudal telah menghantam fasilitas pengeringan biji-bijian, dekat sebuah sekolah di Przewodow pada pukul 15:40,” ujar Kementerian Luar Negeri Polandia.
Munculnya serangan ini sontak meningkatkan potensi eskalasi besar dari perang yang tengah terjadi antara Rusia dan Ukraina. Bahkan negara-negara Baltik yang menjadi anggota NATO dengan lantang menekankan kesiapan untuk mempertahankan Polandia.
Bahkan imbas serangan tersebut beberapa negara G20 yang juga tergabung dalam aliansi G7 dan NATO mengadakan rapat darurat di Bali pada Rabu (16/11/2022) untuk membahas serangan Rusia ke Ukraina, yang juga diduga mengenai wilayah Polandia. Langkah tersebut diambil, lantaran Polandia sendiri merupakan negara anggota pakta organisasi aliansi militer yang dikenal sebagai NATO.
Rusia Menolak Tuduhan
Rusia menolak tuduhan terkait tembakan rudal ke wilayah Polandia yang berbatasan langsung dengan Ukraina dan menewaskan dua warga Polandia. Bantahan ini disampaikan Rusia tak lama setelah pemerintah Polandia menyampaikan laporan penembakan rudal di pemukiman Przewodow.
Bahakan Rusia turut memanggil Dubes Polandia usai Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melalui media sosialnya menuding Rusia telah menewaskan dua orang Polandia, hingga memicu ketegangan di kawasan zona Eropa.
Baca juga: Presiden Ukraina Ngotot Bantah Tembakkan Rudal ke Polandia yang Bikin Marah NATO
Polandia Sebut S-300 Milik Ukraina
Dalam laporan Reuters Polandia menjelaskan bahwa ledakan mematikan yang menghantam fasilitas biji-bijian di kawasan perbatasannya, merupakan akibat dari tembakan sistem pertahanan anti-pesawat rudal S-300 milik Ukraina yang diluncurkan untuk melawan serangan Rusia.
Rudal tersebut ditembakan Ukraina dari kawasan perbatasan, namun sayangnya tembakan rudal S-300 meleset dan mengenai kawasan perbatasan Przewodowdi. Pernyataan itu dilontarkan Presiden Polandia Andrzej Duda untuk meredam ketakutan dunia internasional akan eskalasi lebih lanjut dalam perang di Ukraina.
“Tidak ada indikasi bahwa ini adalah serangan yang disengaja ke Polandia. Kemungkinan besar, itu adalah roket S-300 buatan Rusia,” kata Duda dalam tweet Rabu pagi.
Pendapat NATO
Meski rudal yang diidentifikasi terbukti milik militer Ukraina, akan tetapi Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan bahwa insiden ledakan yang dilakukan Ukraina adalah hasil dari serangan yang tidak disengaja.
Baca juga: Polandia Dirudal, Joe Biden Gelar Rapat Darurat dengan Pemimpin Negara G7 dan NATO di KTT G20.
Dengan begini Ukraina tidak dapat disalahkan karena dianggap mempertahankan negara mereka dari serangan Rusia.
“Tapi izinkan saya menjelaskan, ini bukan kesalahan Ukraina. Rusia memikul tanggung jawab utama, karena melanjutkan perang ilegal melawan Ukraina.” kata Stoltenberg dikutip dari CNN International.
Usai serangan tersebut, Polandia belum mengungkap akan mengambil langkah apa kedepannya, namun untuk meredakan ketegangan Perdana Menteri Polandia Morawiecki meminta warga agar tetap tenang. Tak hanya itu pemerintah Polandia kini juga tengah meningkatkan pertahanan dengan mengaktifkan beberapa unit militer.
"Saya meminta semua warga Polandia tetap tenang di tengah tragedi ini. Kita harus tetap menahan diri dan waspada," pungkas Morawiecki.