AS Danai Pembuatan Video Game untuk 'Didik' Anak-anak Perangi Disinformasi
Departemen Luar Negeri AS mendanai video game dengan pesan anti-populis yang bertujuan untuk mengajarkan anak-anak mengenali 'disinformasi'.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mendanai video game dengan pesan anti-populis yang bertujuan untuk mengajarkan anak-anak mengenali 'disinformasi'.
Hal ini menurut dokumen yang diterbitkan oleh Foundation for Freedom Online (FFO) pada Kamis lalu.
Game 'Cat Park' diluncurkan secara global, dengan Kedutaan Besar AS meminta untuk mendorongnya dipublikasikan melalui sekolah dan organisasi masyarakat (ormas).
Dikutip dari laman Russia Today, Sabtu (19/11/2022), dalam memo yang dikirim pada 31 Oktober lalu ke semua pos diplomatik AS di seluruh dunia, Departemen Luar Negeri mendorong stafnya untuk 'mempromosikan, mempublikasikan dan mengatur acara peluncuran khusus' untuk 'Cat Park'.
Baca juga: Daftar Nominasi The Game Awards 2022, Lengkap di Masing-masing Kategori
Cat Park merupakan sebuah game yang dikembangkan oleh studio Belanda dan didanai oleh 'Global Engagement Center' (GEC) Departemen Luar Negeri AS.
"Game ini mendemonstrasikan 'bagaimana tajuk sensasional, meme, dan media yang dimanipulasi dapat digunakan untuk memajukan teori konspirasi dan memicu kekerasan di dunia nyata'," kata memo yang diperoleh oleh America First Legal dan dipublikasikan oleh FFO.
Dalam game ini, pemain berperan sebagai pengguna media sosial yang memimpin kampanye populer menentang pembangunan taman untuk kucing, memutar konspirasi tentang taman yang menjadi proyek elitis untuk kelas atas kota.
Saat terungkap bahwa kampanye tersebut didanai secara diam-diam oleh seorang miliarder, pemain kemudian harus mengoreksi 'berita palsu' yang sebelumnya mereka sebarkan atas nama sponsor.
Memo tersebut menyatakan bahwa 'Cat Park' mengacu pada penelitian 'teori inokulasi' oleh 'Lab Pengambilan Keputusan Sosial' Universitas Cambridge.
"Dengan memaparkan pemain pada 'disinformasi', game tersebut membangun 'ketahanan kognitif' terhadapnya 'di dunia nyata'," kata Departemen Luar Negeri AS.
Makalah penelitian yang diterbitkan oleh laboratorium Cambridge telah mengeksplorasi teknik yang bertujuan untuk menghentikan perbedaan pendapat tentang topik seperti perubahan iklim dan virus corona (Covid-19), dan 'meminta' kaum konservatif AS untuk menerima sudut pandang liberal.
'Cat Park' adalah game kedua yang dikembangkan GEC dengan uang pembayar pajak AS.
Sebelumnya ada game 'Harmony Square' yang dirilis setelah Pemilihan Presiden AS pada 2020, membuat para pemain menjadi 'Chief Disinformation Officer', memicu perpecahan di lingkungan yang 'terobsesi dengan demokrasi'.
'Harmony Square' dipromosikan di sekolah-sekolah Inggris dengan bantuan Kantor Kabinet Inggris, dan di Ukraina, Latvia, Irak dan Arab Saudi 'sebagai alat pendidikan strategis untuk melawan disinformasi'.
Kedua game ini dirancang untuk 'digunakan dan digunakan kembali sesuai kebutuhan AS'.
"Menjelang pemilihan lokal, misi AS dapat mendorong orang untuk mendapatkan suntikan penguat disinformasi mereka dengan memainkan (permainan ini), jelas memo tersebut.