Hampir Setengah Sistem Energi Ukraina Dinonaktifkan, Pemerintah Ketar-ketir Hadapi Musim Dingin
Pihak berwenang Ibu Kota Kyiv memperingatkan bahwa jaringan listrik dapat dinonaktifkan total saat musim dingin tiba.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintahan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengungkapkan serangan rudal Rusia telah melumpuhkan hampir setengah dari sistem energi Ukraina, Jumat (18/11/2022).
Pihak berwenang memperingatkan bahwa jaringan listrik dapat dinonaktifkan total saat musim dingin tiba.
"Rusia terus melakukan serangan rudal terhadap infrastruktur sipil dan kritis Ukraina."
"Hampir setengah dari sistem energi kita dinonaktifkan," kata Perdana Menteri (PM) Denys Shmyhal dalam konferensi pers bersama Wakil Presiden Komisi Eropa Valdis Dombrovskis.
Dilansir Al Jazeera, Zelensky mengatakan pihak berwenang di beberapa daerah memerintahkan pemadaman darurat.
Operator jaringan nasional Ukraina, Ukrenergo mengatakan Rusia telah meluncurkan enam serangan rudal berskala besar terhadap infrastruktur energi Ukraina antara 10 Oktober dan 15 November 2022.
Serangan di seluruh Ukraina berlangusng setelah jembatan utama yang menghubungkan Semenanjung Krimea rusak sebagian akibat ledakan pada Oktober.
Baca juga: Pernyataan Jokowi di Muktamar Muhammadiyah, Singgung Perang di Ukraina hingga Dukung UMKM Naik Kelas
Rusia menyalahkan Ukraina atas serangan tersebut, tapi Kyiv membantah bertanggung jawab.
Diwartakan Guardian,dengan suhu turun hingga nol derajat dan salju telah turun di Ukraina, para pejabat bekerja keras memulihkan jaringan listrik.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah memperingatkan bencana kemanusiaan di negara itu pada musim dingin ini karena kekurangan listrik dan air.
“Kami sedang mempersiapkan skenario yang berbeda, termasuk penutupan total,” kata Wakil Kepala Pemerintah kota Kyiv Mykola Povoroznyk dalam komentar yang disiarkan televisi.
Rusia gunakan senjata jarak jauh
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukannya telah menggunakan senjata jarak jauh pada Kamis (17/11/2022) untuk menyerang fasilitas pertahanan dan industri, termasuk "fasilitas pembuatan rudal".
Seorang juru bicara tentara Ukraina mengatakan dalam sebuah laporan malam bahwa pasukan Rusia, yang sekarang ditempatkan kembali di tepi timur Sungai Dnieper di wilayah Kherson.
Baca juga: Digempur Pasukan Rusia, Hampir Setengah Sistem Energi Ukraina Lumpuh
Mereka (tentara Rusia) menembaki kota-kota termasuk Antonivka dan Bilozerka di tepi barat serta Chornobaivka, yang telah mereka gunakan sebagai gudang peralatan.
Seperti diketahui, Moskow terpaksa menarik diri dari ibu kota kawasan itu, juga disebut Kherson, pada 9 November.
Berita lain terkait Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)