Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad Kalah dalam Pemilu Pertama Kali Sejak 1969
Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad kalah dalam pemilu pertama kali sejak 1969. Saat ini, Mahathir Mohamad berusia 97 tahun.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad kalah dalam pemilu Perdana Menteri Malaysia pada Sabtu (19/11/2022).
Mahathir yang saat ini berusia 97 tahun, berada di urutan ke-4 dari lima kandidat dalam pemilu Perdana Menteri Malaysia.
Ia kalah di daerah pemilihannya, Langkawi, yang telah lama ia menangkan.
Ini adalah kekalahan Mahathir Mohamad yang pertama sejak kegagalannya di pemilu tahun 1969.
Mahathir Mohamad mengatakan dirinya tidak akan beraliansi dengan partai yang menurutnya dipimpin penjahat, Partai Malaysia Organisasi Nasional Bersatu (UMNO) yang berkuasa saat ini.
Baca juga: Mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad akan Calonkan Diri sebagai Anggota Parlemen, Usianya 97 Tahun
Dia mengatakan pada Reuters dalam sebuah wawancara bulan ini, ia akan pensiun dari dunia politik jika kalah pada pemilu ini.
"Saya tidak melihat diri saya aktif dalam politik sampai saya berusia 100 tahun," katanya.
"Yang paling penting adalah mentransfer pengalaman saya kepada para pemimpin muda partai," lanjutnya.
Mahathir Mohamad telah dua kali menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia.
Pertama, ia menjabat selama 22 tahun dari 1981 hingga 2003.
Kedua, Mahathir Mohamad kembali terpilih sebagai Perdana Menteri pada tahun 2018.
Baca juga: Sindir Klaim Najib Razak, Mahathir Mohamad: Satu-satunya Kebenaran Hanya Miliknya
Pada tahun 2018 itu, ia memegang penghargaan dari Guiness World Record sebagai Perdana Menteri Tertua.
Ia sempat vakum dari dunia politik selama beberapa tahun.
Mahathir Mohamad kembali ke dunia politik dua tahun lalu setelah skandal miliaran dolar di dana negara 1MDB, dikutip dari Al Jazeera.
Dalam pemilu ini, pemimpin Pakatan Harapan Anwar Ibrahim bersaing dengan pemimpin Partai Perikatan Nasional Muhyiddin Yassin dalam hitung cepat pemilu Perdana Menteri Malaysia, Sabtu (19/11/2022).
Kemudian, diikuti Koalisi Barisan Nasional, yang terdiri dari Partai Organisasi Malaysia Bersatu (UMNO), Kongres India-Malaysia(MIC), dan Partai Persatuan Tionghoa (MCA).
Mahathir Mohamad kalah dari Mohd Suhaimi Abdullah, kandidat dari aliansi Perikatan, yang dipimpin Muhyiddin Yassin.
Sebelumnya, Muhathir Mohamad berambisi untuk menumbangkan pemerintahan Barisan Nasional yang sedang menjabat atas tuduhan korupsi.
Baca juga: Mahathir Mohamad Luruskan Pernyataan Malaysia Harus Mengklaim Singapura dan Riau, Ini Penjelasannya
Parlemen yang menggantung
Penghitungan suara saat ini masih menghasilkan parlemen yang menggantung.
Koalisi Pakatan Harapan Anwar Ibrahim telah mengamankan 82 kursi di parlemen, dikutip dari Al Jazeera.
Perikatan Nasional atau Aliansi Nasional Muhyiddin Yassin mengamankan 73 kursi.
Sementara Koalisi Barisan Nasional Ismail Sabri Yaakob hanya memenangkan 30 kursi.
Di urutan keempat, ada Muhathir Mohamad.
Tanpa pemenang yang jelas, ketidakpastian politik dapat berlanjut di Malaysia.
Negara ini pernah berganti tiga kali Perdana Menteri dalam pemilu empat tahun terakhir.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Mahathir Mohamad