Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – Sebuah pabrik bahan kimia yang berada di distrik Anyang, China tengah, mengalami kebakaran pada Senin (21/11/2022) malam waktu setempat.

Dalam insiden kebakaran itu, setidaknya 36 orang dilaporkan tewas dan dua lainnya masih dalam pencarian.

Adapun, tim pemadam kebakaran telah mengerahkan 63 kendaraan pemadam api ke lokasi kejadian.

"Setelah menerima alarm, detasemen pemadam kebakaran kota segera mengirim pasukan ke tempat kejadian," kata media pemerintah setempat pada Selasa (22/11/2022).

Baca juga: Truk Tangki BBM Terbakar di Cengkareng, Pertamina Investigasi Penyebab Kebakaran

"Keamanan publik, tanggap darurat, administrasi kota, dan unit pasokan listrik bergegas ke tempat kejadian pada saat yang sama untuk melakukan penanganan darurat dan pekerjaan penyelamatan," imbuhnya.

Sementara itu, pihak berwenang mengatakan "tersangka kriminal" telah ditahan sehubungan dengan kebakaran tersebut, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Banyaknya Insiden Melanda Industri China

Dikutip dari Channel News Asia, kecelakaan industri memang kerap terjadi di China karena standar keselamatan yang lemah dan korupsi di kalangan pejabat yang ditugaskan untuk menegakkannya.

Pada Juni lalu, satu orang tewas dan satu lainnya mengalami luka-luka dalam ledakan di sebuah pabrik kimia di Shanghai.

Kemudian, sebuah ledakan yang diduga berasal dari kebocoran gas telah merenggut nyawa 25 orang dan menghancurkan beberapa bangunan di pusat kota Shiyan tepat setahun yang lalu.

Pada Maret 2019, sebuah ledakan di pabrik kimia di Yancheng, yang terletak 260 km dari Shanghai, menewaskan 78 orang dan menghancurkan rumah dalam radius beberapa kilometer.

Empat tahun sebelumnya, sebuah ledakan besar terjadi di sebuah gudang kimia di utara Tianjin, menewaskan 165 orang dan merupakan salah satu kecelakaan industri terburuk di China.