TRIBUNNEWS.COM - Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo (M) 5,9 mengguncang sebuah kota di barat laut Turki pada Rabu (23/11/2022), kata Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat

AP News melaporkan, gempa berpusat di Kota Golkaya, di Provinsi Duzce, sekitar 200 kilometer sebelah timur Istanbul.

Adapun guncangan gempa terasa di Istanbul dan di ibu kota Ankara.

Menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), kedalaman gempa adalah 3,9 kilometer.

Gempa kedua dengan M 3,9 juga terjadi kemudian, kata Pusat Seismologi Eropa-Mediterania.

Gempa membuat orang bergegas keluar dari bangunan dan memutus aliran listrik di daerah itu, kata Wali Kota Duzce Faruk Ozlu kepada televisi swasta NTV.

Baca juga: Presiden Turki Beri Isyarat Serangan Darat ke Suriah dan Irak, Erdogan: Kami akan Putuskan Bersama

Ozlu mengatakan pihak berwenang masih menilai kemungkinan kerusakan.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Fahrettin Koca mengatakan setidaknya ada 22 orang terluka, satu orang mengalami luka serius setelah melompat dari ketinggian.

Turki berada di atas garis patahan utama dan sering diguncang gempa bumi.

Duzce dilanda gempa besar berkekuatan M 7,2 pada tahun 1999 yang menewaskan sedikitnya 845 orang.

Ini mengikuti gempa yang lebih besar beberapa bulan sebelumnya di kota Izmit, 100 kilometer ke barat, yang menewaskan lebih dari 17.000 orang.

Sekitar 80 persen bangunan Duzce telah dibangun kembali sejak gempa 1999.

Latihan Mitigasi Gempa Bumi

Turki pada Sabtu (12/11/2022), mengadakan latihan bencana dan gempa yang menandai peringatan 23 tahun gempa Düzce 1999.

Tahun ini juga menandai peringatan 23 tahun gempa Izmit yang jauh lebih merusak pada Agustus 1999.

Latihan nasional, yang pertama dari jenisnya, dimulai tepat sebelum jam 7 malam waktu setempat dan berlangsung beberapa menit.

Latihan itu dikoordinasikan oleh Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat.

Selama latihan, warga menerima peringatan darurat di ponsel mereka, sementara stasiun radio dan TV menyiarkan pesan darurat yang menginstruksikan masyarakat untuk "jatuhkan, tutupi, tunggu".

Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu mengatakan setelah latihan bahwa jalan pertama dari sistem pemberitahuan radio, televisi, dan pesan telepon yang terintegrasi ini adalah untuk melihat kecukupan teknologi Turki.

"Latihan dan pendidikan semacam ini sama pentingnya bagi kami dengan membangun kota tahan bencana," kata Soylu sebagaimana dikutip The Medialine.

(Tribunnews.com/Rica Agustina)