Panglima Angkatan Darat Pakistan Akui Campur Tangan Militer dalam Politik
Panglima Angkatan Darat Pakistan akui campur tangan militer di politik, termasuk saat perang Pakistan pada tahun 1971 dan terpecah menjadi dua negara.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Miftah
“Setiap orang harus mengingat kesabaran ini ada batasnya. Saya ingin mengabaikan kritik agresif terhadap diri saya dan tentara saya karena Pakistan adalah yang terpenting bagi kita semua,” katanya, seperti diberitakan TBS News.
Menutup pidato terakhirnya sebagai Panglima militer Pakistan, Jenderal Qamar Javed Bajwa mengajak seluruh masyarakat untuk belajar.
"Kenyataannya adalah bahwa di Pakistan, lembaga, partai politik, dan masyarakat sipil - mereka semua telah melakukan kesalahan. Sudah saatnya kita belajar dari mereka dan bergerak maju."
Perdana Menteri Pakistan Shahbaz Sharif diperkirakan akan mengumumkan penggantinya dalam beberapa hari mendatang.
Sebelumnya, Jenderal Qamar Javed Bajwa sempat membela institusi militer Pakistan yang sebelumnya dituduh terlibat dalam pemecatan Perdana Menteri Imran Khan pada April 2022.
Imran Khan sebelumnya juga menjadi target percobaan pembunuhan, yang disebut dilakukan oleh militer dan oknum pemerintah.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Eks Perdana Menteri Pakistan