PBB Usut Pelanggaran HAM selama Protes di Iran, Soroti Penahanan 14 Ribu Orang dan 300 Kematian
PBB usut pelanggaran HAM selama protes di Iran. PBB menyoroti penahanan 14 ribu orang dan 300 kematian demonstran. Aparat juga menahan jenazah korban.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
Sebanyak 21 dari mereka akan menghadapi hukuman mati dan enam tahanan telah menerima hukuman mati.
Pemberontakan nasional yang belum pernah terjadi sebelumnya telah menguasai lebih dari 150 kota dan 140 universitas di seluruh 31 provinsi di Iran.
“Kami menerima laporan, pengunjuk rasa yang terluka takut pergi ke rumah sakit karena berisiko ditangkap oleh pasukan keamanan,” kata Kepala Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Volker Turk, Kamis (24/11/2022), seperti diberitakan CNN Internasional.
Volker Turk mengaku khawatir dengan anak-anak dan mahasiswa yang ditangkap di sekolah karena dicurigai sebagai oposisi pemerintah.
“Saya mendesak mereka yang memegang kekuasaan di Iran sepenuhnya untuk menghormati kebebasan dasar berekspresi, berserikat dan berkumpul," katanya.
Baca juga: Dua Aktris Terkenal Iran Ditangkap Pasukan Keamanan setelah Unggahan Lepas Jilbab
Jenazah korban yang tidak dikembalikan
Juru Bicara Dewan HAM PBB juga menyoroti jenazah korban yang tidak dikembalikan kepada keluarganya oleh aparat Iran.
“Sehubungan dengan jenazah yang tidak dikembalikan kepada keluarga mereka, tentu itu menjadi perhatian serius bagi kami,” kata juru bicara Dewan HAM PBB, Jeremy Laurence, seperti diberitakan di laman PBB.
“Apa motif di balik itu, saya tidak yakin. Tetapi keluarga memiliki hak untuk meminta jenazah orang yang mereka cintai dikembalikan kepada mereka. Sungguh kejam jika mereka tidak melakukannya.”
“Kurangnya akuntabilitas atas pelanggaran HAM berat di Iran tetap ada dan berkontribusi pada meningkatnya keluhan”, katanya.
Di sisi lain, Pihak berwenang Iran juga melaporkan sejumlah personel pasukan keamanan telah tewas sejak dimulainya protes.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Iran