Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Pakar penyakit menular terkemuka di Amerika Serikat, Dr Anthony Fauci, mengatakan bahwa AS saat ini masih berada di tengah pandemi Covid-19.

“Saya pikir ide untuk melupakan pandemi Covid-19 tampaknya belum akan berakhir untuk saat ini. Sebagai pejabat kesehatan masyarakat, saya tidak ingin melihat siapa pun menderita dan meninggal karena Covid,” kata Fauci dalam sebuah acara “Meet the Press” NBC yang berlangsung pada Minggu (27/11/2022).

"Saya tidak peduli apakah Anda seorang Republikan sayap kanan atau Demokrat sayap kiri, semua orang berhak mendapatkan pelayanan kesehatan dengan baik,” imbuhnya.

Baca juga: Shionogi Zokoba Obat Oral Corona Pertama Made in Japan, Cocok Antisipasi Omicron BA5

Dilansir dari CNBC, Dr Anthony Fauci menyebut sekitar 300 hingga 400 orang meninggal setiap harinya akibat virus corona. Hal itu juga diperparah dengan tingkat vaksinasi penguat (booster) yang masih kurang dari 15 persen.

Sementara itu, Koordinator Tanggap Darurat Covid-19 Gedung Putih, Dr. Ashish Jha mengatakan sangat penting untuk mendapatkan vaksin penguat (booster) sebelum memasuki musim libur akhir tahun.

“Kami memahami bahwa orang-orang ingin mendapatkan vaksin penguat,” kata Jha, sembari memberikan kabar baik mengenai kelanjutan dari pemberian vaksin penguat tersebut.

Pada Agustus lalu, Fauci mengumumkan rencananya untuk mundur dari perannya sebagai kepala penasihat medis Gedung Putih.

Dia pun dikabarkan akan memberikan pengarahan terakhir mengenai Covid-19 pada Selasa (29/11/2022), di mana dia akan mendorong semua orang untuk divaksinasi.

Baca juga: Kecenderungan Infeksi Naik Lagi, Tokyo Jepang Masuki Infeksi Corona Gelombang ke-8

"Seperti yang saya katakan sebelumnya, saya telah memberikan semua yang saya miliki untuk melakukan itu,” kata Fauci.

Seperti diketahui, Fauci telah menjadi penasihat medis dari tujuh presiden AS dengan beberapa jenis penyakit yang pernah ia tangani, seperti Ronald Reagan melalui epidemi HIV/AIDS, virus West Nile, serangan antraks tahun 2001, pandemi influenza, berbagai ancaman flu burung, Ebola, Zika dan, yang terbaru, Covid dan cacar monyet.