Konflik Rusia Vs Ukraina
Ukraina Klaim Rusia Gunakan Rudal Jelajah Kh-55 untuk Lemahkan Pertahanan Udara
Ukraina klaim Rusia gunakan Rudal Jelajah Kh-55 untuk lemahkan pertahanan udara Ukraina. Rudal ini berfungsi mengalihkan fokus Ukraina.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri

TRIBUNNEWS.COM - Militer Ukraina telah mengklaim Rusia menggunakan rudal berkemampuan nuklir dengan hulu ledak non-eksplosif terhadap pertahanan udara Ukraina.
Pejabat militer Mykola Danyliuk menunjukkan pecahan dari benda yang ia klaim sebagai rudal jelajah Kh-55 buatan Soviet yang dirancang untuk penggunaan nuklir.
“Ini adalah pengganti muatan terpandu termo-nuklir,” katanya, Jumat (2/12/2022).
Danyliuk mengatakan Kh-55 belum digunakan oleh Rusia di Ukraina sebelum 31 Oktober.
Ia menambahkan, potongan-potongan itu telah diuji dan tidak menunjukkan tingkat radioaktivitas yang tidak normal, seperti diberitakan WIO News.
Baca juga: Setelah Ukraina, Menlu Rusia Tuduh Amerika dan Sekutu Kini Mulai Provokasi di Laut China Selatan
Ukraina sebut Rusia mulai kehabisan persenjataan misil
Menurut para pakar militer di Ukraina, kemungkinan besar Rusia telah menghabiskan persenjataan misilnya yang luas dengan melakukan gelombang demi gelombang serangan besar-besaran terhadap infrastruktur energi kritis Ukraina.
Oleh karena itu, Rusia sekarang menggunakan proyektil tumpul yang masih menyebabkan kehancuran.
“Penggunaan rudal semacam itu dimaksudkan untuk mengalihkan perhatian sistem pertahanan udara Ukraina dan membuatnya lelah,” kata Danyliuk, seperti diberitakan Times Now.
Danyliuk juga mengatakan,semua rudal Kh-55 yang telah ditemukan telah dicoret nomor serinya.
Sementara itu, Inggris mengatakan rudal itu dirancang secara eksklusif sebagai sistem pengiriman nuklir.
Namun, Ukraina mengatakan militer Rusia melepas hulu ledak nuklir dan menggantinya dengan sistem inert sebelum menembakkannya.
"Meskipun sistem lembam seperti itu masih akan menghasilkan beberapa kerusakan melalui energi kinetik rudal dan bahan bakar yang tidak terpakai, itu tidak mungkin mencapai efek yang dapat diandalkan terhadap target yang dimaksud."
Danyliuk mencatat, rudal tersebut dapat menyebabkan kerusakan yang parah karena energi kinetik dan residu bahan bakarnya, meski rudal ini memiliki hulu ledak non-ledakan.