Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-282: Kyiv Batasi Organisasi Keagamaan Berhubungan dengan Moskow
Ukraina akan memberlakukan pembatasan terhadap organisasi keagamaan di negara yang memiliki hubungan dengan Rusia. Simak update perang berikut ini.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini serangkaian peristiwa perang Rusia dan Ukraina yang memasuki hari ke-282 pada Jumat (2/12/2022), dikutip dari The Guardian.
Ukraina batasi organisasi keagamaan yang berhubungan dengan Rusia
Ukraina akan memberlakukan pembatasan terhadap organisasi keagamaan di negara yang memiliki hubungan dengan Rusia.
“Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional menginstruksikan pemerintah untuk mengusulkan kepada (parlemen) terkait undang-undang tentang pelarangan kegiatan di Ukraina oleh organisasi keagamaan yang berafiliasi dengan pusat pengaruh di Rusia,” kata Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky dalam pidato nasional terbarunya pada Kamis (1/12/2022).
“Pejabat keamanan nasional harus mengintensifkan langkah-langkah untuk mengidentifikasi dan menangkal kegiatan subversif dari dinas khusus Rusia di ruang keagamaan di Ukraina.”
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-281: Uskup Agung Canterbury Kunjungi Kyiv
Spanyol perintahkan peningkatan keamanan gedung-gedung pemerintah
Spanyol memerintahkan peningkatan keamanan di gedung-gedung pemerintah dan kedutaan.
Perintah itu menyusul penemuan bom surat dan alat pembakar, termasuk yang meledak di kedutaan Ukraina di Madrid pada Rabu (30/11/2022).
Satu lagi peledak terdeteksi di kedutaan AS pada Kamis (1/12/2022).
Perangkat juga telah dikirim ke perdana menteri, kementerian pertahanan, sebuah perusahaan senjata yang membuat peluncur roket yang disumbangkan ke Kyiv, dan pangkalan udara militer di dekat ibu kota Spanyol.
Presiden Dewan Eropa desak Xi Jinping gunakan pengaruhnya terhadap Rusia
Presiden Dewan Eropa Charles Michel mendesak Presiden China Xi Jinping untuk menggunakan "pengaruh" negara itu terhadap Rusia atas perangnya di Ukraina selama kunjungan ke Beijing pada Kamis.
"Saya mendesak Presiden Xi, seperti yang kami lakukan pada KTT UE-China pada bulan April, untuk menggunakan pengaruhnya di Rusia untuk menghormati piagam PBB,” kata Michel.
Presiden Xi memperjelas bahwa China tidak menyediakan senjata ke Rusia dan bahwa ancaman nuklir tidak dapat diterima, tambah presiden Dewan Eropa itu.
Baca juga: Amerika Serikat Pertimbangkan Memperluas Latihan Militer untuk Pasukan Ukraina