Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sutradara Oliver Stone Jelaskan Akar Perang Ukraina dan Mengapa Rusia Menyerbu

Sutradara Oliver Stone menjelaskan kampanye antiRusia yang gencar di Kiev sejak 2014 adalah akar dari konflik Rusia melawan Ukraina dan barat.

Penulis: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Sutradara Oliver Stone Jelaskan Akar Perang Ukraina dan Mengapa Rusia Menyerbu
AP
Petinju Ukraina Vitali Klitschko menjadi korban semprotan tabung pemadam api dalam bentrok unjuk rasa di Kiev, Ukraina (20/1/2014). Gerakan itu mengakhiri pemerintahan Kiev yang waktu itu dianggap pro-Moskow. 

TRIBUNNEWS.COM, BEOGRAD – Sutradara ternama Oliver Stone menjelaskan akar perang dan konflik Rusia-Ukraina.

Ia menunjuk saat AS dan sekutu barat mengubah Ukraina menjadi negara anti-Rusia sejak 2014, itulah akar penyebab konflik saat ini.

Sutradara film peraih penghargaan Oscar itu menjelaskan konteks perang Ukraina dalam wawancara dengan harian Serbia, Politika, yang diterbitkan Senin (5/12/2022).

Wawancara dilakukan menjelang Festival Film Internasional Laut Merah (RSIFF) di Jeddah, Arab Saudi. Oliver Stone bertindak sebagai ketua dewan juri.

Menurutnya, apa yang saat ini terjadi di Ukraina tidak sederhana sama sekali. Tetapi di barat, kata Stone, cerita berubah jadi invasi Rusia.

Tidak ada yang menjelaskan apa pun yang terjadi di Donbas sejak 2014, atau berapa banyak orang yang mengungsi karena AS mempersenjatai Ukraina.

Baca juga: Relawan Prancis Saksikan Kejahatan Perang Pasukan Ukraina dan Milisi NeoNazi Azov

Baca juga: Bukti-bukti Tunjukkan Ukraina Membom Pusat Tawanan Azov di Donbass

Baca juga: Batalyon Azov Ukraina Laboratorium Nyata Nazisme dan Fasisme

“Sejak 2014, Ukraina tidak lagi netral tetapi anti-Rusia, dan itulah yang mengganggu keseimbangan,” kata Stone kepada Politika.

Berita Rekomendasi

Ia menambahkan setiap perang memiliki sebab dan akibat jika ada yang mau memperhatikan latar belakangnya.

Sutradara film “Snowden” ini memproduksi dua film dokumenter tentang apa yang terjadi di Kiev sebelum pecah perang terbuka.

Dua film itu berjudul “Ukraine on Fire” pada 2016 dan “Revealing Ukraine” pada 2019. Keduanya menghadapi larangan, boikot, dan serangan selama tahun ini.

AS menurut Stone dengan cepat mengutuk negara mana pun di dunia ketika dianggap melanggar tatanan internasional berbasis aturan versi mereka.

“Tetapi Amerika melanggar semua aturan kapan pun diinginkan dan Anda tahu itu," kata Stone kepada pewawancara Serbia-nya.

Dia mengaku menyesal memilih Joe Biden, dan mengatakan "kakek" itu ternyata sangat berbahaya, dengan "impian" perubahan rezim di Moskow.

Plot itu memungkinkan AS dapat mengontrol Rusia lagi seperti yang terjadi pada era 1990-an. Pilihan Barack Obama atas Biden sebagai pasangannya pada 2008 menurutnya kesalahan besar.

Obama ingin menenangkan Demokrat dan ia menarik Biden. Dia juga berpendapat satu-satunya harapan bagi AS adalah munculnya sosok ketiga, karena baik Demokrat maupun Republik tergantung pada kompleksitas industri militer.

Film dokumenter terbaru Stone, 'Nuclear', membahas peran energi atom dalam menghadapi perubahan iklim.

Itu juga akan ditampilkan di RSIFF. Ditanya apakah dia masih seorang pemberontak, Stone menjawab lugas.

Ia merasa semakin tua dan mengalami masalah penglihatan dan pendengarannya. Tetapi dia lebih memilih untuk hidup di atas kaki sendiri daripada mati berlutut pada orang lain.  

Film dokumenter karya Olive Stone, Ukraine on Fire (2016), pernah dihapus oleh YouTube karena dianggap melanggar pedoman.

Sutradara film, pembuat film Ukraina Igor Lopatonok mengklaim perwakilan YouTube memberi tahu dia film dokumenter itu dihapus karena menampilkan "konten kekerasan atau grafis".

Tetapi tidak menjelaskan mengapa itu tidak pernah mengalami masalah sebelumnya, meskipun telah dihosting di platform itu selama enam tahun terakhir.

Lopatonok di akun Twitternya mendesak orang-orang yang menikmati film tersebut untuk mengunduhnya dan "mempostingnya di mana-mana".

Platform berorientasi kebebasan berbicara seperti Odysee dan Rumble dengan cepat menangkap tindakan penyensoran YouTube dan sejak itu mempromosikan film tersebut di situs web mereka.

“Ukraine on Fire” mencatat peristiwa Euromaidan - gelombang demonstrasi dan kerusuhan sipil yang mencengkeram Kiev pada November 2013.

Dokumenter itu mengeksplorasi apa yang menyebabkan kudeta bersenjata yang menggulingkan Presiden Viktor Yanukovich saat itu.

Peristiwa Maidan juga jadi titik balik perang di Ukraina timur, selama delapan tahun terakhir sebelum Rusia menggelar operasi khusus ke Donbass.

Film dokumenter tersebut saat ini tersedia di sejumlah platform, termasuk Vimeo, Amazon, Rumble, dan Odysee.(Tribunnews.com/RussiaToday/xna)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas