Wabah Bikin Pasokan Telur dan Kalkun di Inggris Kekurangan, Berpotensi Merembet ke Skotlandia
Wabah flu burung yang melanda Eropa membuat banyak menu sarapan yang biasa disediakan di restoran Inggris tidak memiliki makanan pokok.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Kurangnya pasokan telur karena wabah flu burung yang melanda Eropa membuat banyak menu sarapan yang biasa disediakan di restoran Inggris tidak memiliki makanan pokok di piring mereka.
Namun, ada hal lainnya yang 'lebih dari sekadar kekurangan telur' di Inggris, karena makanan pesta untuk perayaan Natal pun tampaknya telah mengalami kelangkaan.
Dikutip dari laman www.glasgowlive.co.uk, Jumat (9/12/2022), barang-barang seperti kalkun dan produk susu bahkan telah hilang dari rak-rak supermarket menjelang hari besar.
Ini tentunya terkait dengan kebutuhan banyak rumah tangga di negara itu.
Baca juga: Supermarket Inggris Luncurkan Perang Harga Natal untuk Sayuran
Potensi kekurangan pangan ini diprediksi berdampak pula pada Skotlandia dan seluruh Inggris Raya dalam beberapa hari, minggu serta bulan mendatang.
Telur
Glasgow Live melaporkan bahwa sejak beberapa waktu lalu telah terjadi kekurangan telur di Inggris, karena adanya wabah flu burung.
Pengurangan jangka pendek ini disebabkan oleh 'masalah pasokan sementara', karena flu burung berdampak besar pada produksi telur.
Telah dilaporkan bahwa pasar sedang menghadapi pemulihan tertunda dari kematian jutaan unggas selama gelombang panas musim panas.
Peternak pun berusaha untuk menekan penyebaran virus dengan memelihara unggas di dalam ruangan, jauh dari kawanan yang terinfeksi.
Ini memang akan menjadi kekurangan jangka pendek, namun telah mempengaruhi restoran dan supermarket.
Kalkun
Bukan hanya telur yang kekurangan pasokan saat ini, peringatan juga telah dikeluarkan atas ketersediaan kalkun untuk Natal tahun ini.
Hal ini disebabkan kemungkinan adanya pemogokan kerja yang dilakukan oleh staf di Food Standards Agency (FSA).
Unison, serikat pekerja terbesar di Inggris memperingatkan bahwa ketegangan yang melibatkan beberapa ratus pengawas, dokter hewan dan staf yang berbasis kantor di Inggris, Wales serta Irlandia Utara itu dapat mengakibatkan pemogokan menjelang dan selama Natal yang menyebabkan berkurangnya ketersediaan daging di rak supermarket.
Produk susu
Pada Juli tahun ini, produsen susu dan mentega terbesar di Inggris mengeluarkan peringatan bahwa negara itu menghadapi kekurangan produk susu, karena harga yang mentega terus meningkat.
Arla Foods, pemilik Lurpak dan Cravendale Milk telah memperingatkan bahwa kekurangan pekerja yang sangat besar telah memaksa peternak sapi perah untuk mengurangi produksinya.
"Jika 3 persen menjadi 5 persen, kami tahu itu akan menyebabkan kelangkaan, dalam arti kami tidak dapat memenuhi permintaan yang ada, kekurangan susu dan ada lebih banyak inflasi yang akan datang," kata Managing Director Arla Foods, Ash Amirahmadi.
Baca juga: Inflasi November Diprediksi 0,18 Persen, Telur Ayam hingga Tomat Jadi Penyebab Utama
Saat ini memang belum ada konfirmasi tentang kekurangan produk susu di supermarket, namun satu hal yang pasti adalah harga susu dan mentega telah mengalami kenaikan.
Satu tabung Lurpak seberat 1 kg telah terlihat dibanderol dengan harga 9 poundsterling di beberapa toko.
Kentang
Ada pembicaraan tentang 'krisis kentang' di Inggris, karena prediksi mengungkapkan bahwa barang tersebut yang harganya telah naik 19,9 persen, dapat berlipat ganda pada musim dingin ini.
Bahkan harganya diprediksi akan tetap tinggi sepanjang tahun depan hingga 2024.
Belum ada konfirmasi terkait kekurangan kentang dalam jangka pendek, namun harga terus meningkat di supermarket untuk bahan pokok menu yang dipanggang dan makan malam Natal.