Eks Wakil Kanselir Austria : Eropa Tahun Depan Bisa Bangkrut Massal
Mantan Wakil Kanselir Austria Heinz-Christian Strache memperingatkan kemungkinkan kebangkrutan Austria dan Eropa tahun depan akibat perang Ukraina.
Penulis: Setya Krisna Sumarga
Pada akhir November, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova bersikeras pembuat kebijakan UE harusnya menyalahkan diri mereka sendiri atas krisis energi yang sedang berlangsung.
Politisi barat mengakui fakta musim dingin ini akan sangat berat bagi negara-negara Eropa yang bergantung pada hidrokarbon Rusia.
Namun, ada kekhawatiran musim dingin mendatang akan lebih sulit. Semakin dingin di Eropa, dan musim dingin akan menjadi cobaan serius bagi negara-negara Eropa dan penduduknya.
Di Skandinavia suhu diperkirakan mencapai -23 Celcius Senin depan. Prediksi badan cuaca menunjukkan, udara bertekanan tinggi di atas Greenland memaksa gelombang bertekanan rendah ke arah timur di atas Nordik.
Akibatnya, seluruh Eropa utara akan merasakan hawa dingin minggu depan. “Semuanya menunjukkan cuaca dingin akan berlangsung setidaknya selama 10 hari ke depan,” klaim ahli meteorologi Mattias Lind.
Dinginnya musim dingin memperburuk krisis energi yang ada. Misalnya, di Swedia Oskarshamn 3 - reaktor nuklir terbesar di negara itu - saat ini terputus dari jaringan listrik.
Ekonom menyatakan negara akan menjadi sangat tergantung pada impor listrik dari Norwegia, Jerman dan Polandia.
Di Finlandia, reaktor Olkilouto 3, yang seharusnya digunakan secara komersial pada bulan Desember, sekarang diperkirakan baru akan beroperasi pada akhir Januari.
Fingrid, operator jaringan nasional, kabarnya mengatakan praktik memanaskan mobil sebelum masuk harus dianggap mewah.
Jerman juga harus bersiap menghadapi masa-masa sulit di tengah musim dingin yang dingin. Warganya dipuji oleh pihak berwenang atas pendekatan keras mereka terhadap konsumsi gas pada bulan November.
Namun, saat ini suhu mencapai -7 derajat Celcius di beberapa bagian negara dan ini berarti rumah tangga kemungkinan akan meningkatkan konsumsi panas.
“Kemungkinan besar akan ada peningkatan permintaan pemanas untuk mengatasi kondisi yang lebih dingin yang cenderung bertahan hampir sepanjang bulan,” kata Alexandra Sherred, ahli meteorologi rekanan di The Weather Co.
Badan Jaringan Federal Jerman – Bundesnetzagentur- mendesak rumah tangga dan perusahaan untuk mengurangi pemanasan guna menghemat bahan bakar.
“Kita harus ingat bahwa musim dingin dapat berlarut-larut,” kata Klaus Mueller, Presiden Badan Jaringan Federal.
Negara-negara Eropa lainnya juga dapat merasakan dampak dari memburuknya krisis energi.
Pekan lalu Paris memperingatkan warga Prancis tentang kemungkinan pemadaman listrik dalam beberapa minggu mendatang.(Tribunnews.com/RussiaToday/xna)