Dua Pemberontak ISIS Tewas dalam Serangan Helikopter AS di Suriah
Pasukan Amerika Serikat dikabarkan telah mengeksekusi mati dua anggota kelompok bersenjata ISIL (ISIS) di Suriah timur dalam serangan
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Hendra Gunawan

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Pasukan Amerika Serikat dikabarkan telah mengeksekusi mati dua anggota kelompok bersenjata ISIL (ISIS) di Suriah timur dalam serangan helikopter pada Minggu (11/12/2022).
“Pasukan telah melakukan serangan melalui helikopter yang sukses di Suriah timur dan diperkirakan membunuh dua pejabat ISIS,” kata Komando Pusat AS (CENTCOM) dalam sebuah pernyataan.
Ia mengklaim tidak ada korban sipil dalam penilaian awal operasi tersebut.
Baca juga: AS Khawatir Ancaman Serangan Turki ke Suriah Bisa Bebaskan Ribuan Napi ISIS
“Salah satu dari mereka yang terbunuh diidentifikasi dengan nama depan Anas,” kata pernyataan CENTCOM, menambahkan bahwa dia terlibat dalam perencanaan dan operasi fasilitasi yang mematikan di Suriah timur.
Dilansir dari Aljazeera, pembunuhan itu terjadi kurang dari dua minggu setelah ISIS mengumumkan bahwa pemimpinnya Abu Hassan al-Hashimi al-Qurayshi tewas dalam pertempuran. AS mengatakan bahwa al-Qurayshi tewas dalam operasi yang dilakukan oleh pasukan pemberontak di selatan kota Deraa pada Oktober lalu.
Seperti diketahui, kelompok ISIS yang merebut sebagian besar wilayah di Irak dan Suriah pada 2014, telah dikalahkan oleh koalisi militer internasional yang dipimpin oleh AS. Kelompok bersenjata itu kehilangan benteng terakhirnya pada 2019, tetapi "sel-sel tidur" ISIS terus melakukan serangan mematikan di Suriah dan Irak.
“ISIS terus menjadi ancaman bagi keamanan dan stabilitas kawasan,” kata Joe Buccino, juru bicara CENTCOM.
“Kematian para pejabat ISIS ini akan mengganggu kemampuan organisasi teroris untuk merencanakan lebih jauh dan melakukan serangan destabilisasi di Timur Tengah,” imbuhnya.
Observatorium Suriah untuk pemantau perang Hak Asasi Manusia mengatakan bahwa itu adalah operasi anti-ISIS yang "paling menonjol" selama setidaknya tiga minggu. Ia menambahkan bahwa pasukan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi juga terlibat dalam serangan itu.
Baca juga: Presiden Turki Beri Isyarat Serangan Darat ke Suriah dan Irak, Erdogan: Kami akan Putuskan Bersama
Ada sekitar 900 pasukan AS di Suriah yang mendukung pasukan SDF sebagai bagian dari koalisi internasional yang berperang melawan sisa-sisa ISIS. Mereka sering menargetkan pejuang ISIS, yang kebanyakan berada di bagian timur laut Suriah di bawah kendali Kurdi.
Sementara itu, Turki menyalahkan Unit Perlindungan Rakyat (YPG), yang membentuk sebagian besar SDF, atas pengeboman Istanbul 13 November yang menewaskan enam orang.
Ankara menganggap YPG sebagai cabang dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang telah mengobarkan pemberontakan bersenjata berdarah di tenggara negara itu.
Lantas, PKK ditetapkan sebagai organisasi "teroris" oleh Turki serta sekutu NATO-nya, AS dan Uni Eropa.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.