Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Maduro : Perbatasan Venezuela-Kolombia Dibuka Kembali 1 Januari 2023

Presiden Venezuela mengumumkan rencana pembukaan perbatasan darat Kolombia-Venezuela pada 1 Januari 2023.

Penulis: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Maduro : Perbatasan Venezuela-Kolombia Dibuka Kembali 1 Januari 2023
Ariana Cubillos/AP
Presiden Venezuela, Nicolas Maduro 

TRIBUNNEWS.COM, CARACAS – Presiden Venezuela Nicolas Maduro menyatakan perbatasan negaranya dengan Kolombia akan dibuka sepenuhnya per 1 Januari 2023.

Pembukaan perbatasan daratnya dilakukan setelah menyelesaikan proses negosiasi yang dimulai pada September. Kedua negara bertetangga langsung itu memulihkan hubungan diplomatik.

Kolombia terlibat permusuhan dengan Venezuela, sejalan blokade yang dipimpin Washington. Kolombia juga jadi pangkalan kelompok pemberontak Venezuela.

Bahkan, petempur Kolombia turut dalam upaya sabotase yang betujuan menggulingkan Maduro. Operasi sabotase itu melibatkan tentara bayaran Amerika.

Para pelakunya ditangkap saat berusaha menembus perbatasan Kolombia-Venezuela lewat laut, dan dijatuhi hukuman berat.

Baca juga: Izinkan Ekspor Minyak ke Chevron, AS Tetap Terapkan Sanksi Venezuela  

Baca juga: Berita Foto : Unjuk Kekuatan Pendukung dan Oposisi Pemerintah Venezuela

Baca juga: Venezuela Menangkap Tentara Bayaran AS, Mengaku Berencana Tumbangkan Presiden Maduro dan Menculiknya

"Saya dapat mengumumkan kami akan sepenuhnya membuka seluruh perbatasan barat Venezuela dengan Kolombia untuk dilalui kendaraan," kata Maduro.

"Kami sedang mempersiapkan segalanya untuk mematuhi apa yang kami umumkan, untuk memenuhi janji yang dibuat dengan Presiden (Kolombia) Gustavo Petro untuk membukanya pada 1 Januari," tambahnya.

Berita Rekomendasi

Di bawah Presiden Ivan Duque yang konservatif, Kolombia memutuskan hubungan diplomatik pada 2019.

Perbatasan ditutup sebagian tujuh tahun lalu dan diblokir sepenuhnya tiga tahun lalu. Gustavo Petro mengambil alih kekuasaan Kolombia pada Agustus.

Mahasiswa, pemuda dari berbagai lingkungan dan pendukung pemerintah Presiden Venezuela Nicolas Maduro berbaris pada Hari Pemuda di Caracas, pada 12 Februari 2022. (Photo by Yuri CORTEZ / AFP)
Mahasiswa, pemuda dari berbagai lingkungan dan pendukung pemerintah Presiden Venezuela Nicolas Maduro berbaris pada Hari Pemuda di Caracas, pada 12 Februari 2022. (Photo by Yuri CORTEZ / AFP) (AFP/YURI CORTEZ)

Presiden dari sayap kiri pertama Kolombia itu telah bekerja untuk memperbaiki hubungan dengan pemerintah sayap kiri Venezuela yang populis.

Jembatan Simon Bolivar, yang menghubungkan kota Cucuta di Kolombia dengan kota San Antonio del Tachira di Venezuela, saat ini dibuka.

Jam operasional mulai pukul 05.00 hingga 18.00 untuk pejalan kaki, dan mulai pukul 10.00 hingga 17.00 untuk kendaraan angkutan barang.

Diramalkan Kamis depan akan diluncurkan rencana uji coba jembatan "Tienditas", jalur darat yang belum diresmikan sejak dibangun 2017.

Sanksi AS sepihak selama bertahun-tahun terhadap Venezuela telah mengakibatkan kemiskinan yang meluas dan emigrasi jutaan orang, banyak di antaranya telah menetap di Kolombia.

Tekanan bertubi-tubi ekonomi maupun politik dilakukan AS sejak masa Presiden Hugo Chavez. Beberapa kali upaya mendongkel Chavez berakhir kegagalan.

Kepemimpinan populis sayap kiri Venezuela terus berlanjut sesudah Hugo Chavez meninggal dunia. Nicolas Maduro muncul sebagai pemimpin populis yang egaris Chavez.

Washington berusaha menjungkalkan pemerintahan Nicolas Maduro lewat kelompok oposisi yang dipimpin Juan Guaido.

Bahkan Juan Guaido diakui oleh Gedung Putih dan sekutu-sekutu Eropanya sebagai Presiden Adinterim Venezuela. Pemerintah Maduro dianggap tidak sah.

Maduro melawan, dan meminta dukungan Rusia, China, dan Iran. Termasuk menjalin hubungan khusus dengan Iran untuk mendapatkan minyak.

Venezuela adalah pemilik cadangan minyak terbesar kedua di dunia, sesudah Kanada, namun industry perminyakannya hancur akibat embargo.

Sekarang, Washington melonggarkan blokadenya ke Venezuela karena konflik Rusia-Ukraina menimbulkan kesulitan di sektor migas.

Pemerintahan Joe Biden mengizinkan raksasa energi Chevron mendapatkan minyak dari Venezuela dan mengolahnya untuk kepentingan AS dan ekspor ke Eropa.

Tapi Gedung Putih tidak mengizinkan pemerintah Venezuela mendapatkan keuntungan apapun dari penjualan minyak ke Chevron itu.(Tribunnews.com/AlMayadeen/xna)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas