Presiden Turki Erdogan Tagih Janji Putin soal Komitmen Rusia Bersihkan Militan Kurdi di Suriah
Presiden Turki Erdogan tagih janji Vladimir Putin soal komitmen Rusia untuk membersihkan militan Kurdi di Suriah utara. Turki ingin adanya zona aman.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Wahyu Gilang Putranto
Tanggapan Rusia
Dari pihak Rusia mengkonfirmasi perjanjian 2019 telah dibahas dalam panggilan telepon tersebut.
"Pertahanan dan dinas luar negeri kedua negara akan mempertahankan kontak dekat dalam hal ini," kata pernyataan Rusia.
Baik Rusia dan AS telah memberikan tekanan diplomatik pada Turki untuk tidak meluncurkan kampanye darat baru ke Suriah Utara.
Rusia dan Turki sebelumnya telah bekerja sama di Suriah utara dan beberapa bulan terakhir telah mendorong rekonsiliasi antara Turki dan Suriah.
Sebelum Erdogan menelepon Putin, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Vershinin telah melakukan kunjungan ke Turki untuk membicarakan situasi Suriah, dikutip dari Times of Israel.
Sergei juga membahas kerja sama dalam pasokan biji-bijian dan potensi gas regional di Turki.
Baca juga: Kapal Tanker Macet di Turki Makin Bertambah, Sanksi Barat Atas Minyak Rusia Tuai Kecaman
Serangan udara Turki ke Suriah Utara
Pada 20 November 2022, Turki telah menyerang kelompok Kurdi di dekat perbatasan dengan tembakan artileri dan serangan pesawat tak berawak.
Serangan udara tersebut sebagai tanggapan atas ledakan bom di Istanbul pada 13 November 2022.
Pemerintah Turki menangkap tersangka utama pemboman yang terafiliasi dengan militan Kurdi.
Turki juga menyalahkan pemboman itu pada Partai Pekerja Kurdistan, atau PKK, dan afiliasinya di Suriah, Unit Perlindungan Rakyat, atau YPG.
Namun, kelompok Kurdi menyangkal keterlibatannya dalam serangan bom di Istanbul, dikutip dari The Defense Post.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Turki