Presiden Jokowi Dorong Kemitraan ASEAN-Uni Eropa Setara, Tidak Boleh Ada yang Mendikte
Sebagai Ketua ASEAN 2023, Presiden Jokowi merupakan satu dari enam pemimpin yang diminta sampaikan pandangan di acara pembukaan
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Eko Sutriyanto
![Presiden Jokowi Dorong Kemitraan ASEAN-Uni Eropa Setara, Tidak Boleh Ada yang Mendikte](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/jokowi-asean123.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong kemitraan ASEAN dan Uni Eropa harus didasarkan pada prinsip kesetaraan. Hal itu disampaikan Presiden saat menyampaikan pidatonya pada acara pembukaan KTT Peringatan 45 Tahun ASEAN-Uni Eropa di Justus Lipsius Atrium, Brussels, Rabu (14/12/2022).
Sebagai Ketua ASEAN 2023, Presiden Jokowi merupakan satu dari enam pemimpin yang diminta sampaikan pandangan di acara pembukaan.
“Jika kita ingin membangun sebuah kemitraan yang baik, maka kemitraan harus didasarkan pada kesetaraan, tidak boleh ada pemaksaan. Tidak boleh lagi ada pihak yang selalu mendikte dan beranggapan bahwa my standard is better than yours," kata Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi menambahkan, selama beberapa dekade, Asia Tenggara telah menjadi economic powerhouse. Asia Tenggara akan tetap menjadi pusat pertumbuhan. “Dengan demikian kemitraan dengan ASEAN dipastikan akan menguntungkan,” ujar Presiden Jokowi.
Baca juga: Jokowi Disambut Raja Belgia di Istana Laeken, Bahas Kerja Sama Ekonomi Hingga Perubahan Iklim
Menurut Presiden, September tahun 2022 ini, ASEAN-Uni Eropa Business Council mengeluarkan hasil survei mengenai persepsi bisnis di ASEAN dan 63 persen responden melihat ASEAN sebagai kawasan dengan kesempatan ekonomi terbaik.
“69 persen responden mengharapkan pasar ASEAN menjadi lebih penting dari aspek pendapatan global dalam 2 tahun kedepan dan 97 persen responden berharap adanya percepatan perundingan FTA ASEAN-UE dan anggotanya,” jelas Presiden.
Untuk itu, Presiden Jokowi mendorong kemitraan yang setara dan saling menguntungkan.
“Dari pandemi dan krisis multidimensi yang kita hadapi saat ini, kita petik pelajaran penting bahwa tumbuh dan makmur bersama adalah satu-satunya pilihan. Kita tidak hanya harus maju bersama, namun juga harus maju setara,” pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.