Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Pakar Kesehatan Amerika: Waktunya Pakai Masker Lagi

Pakar kesehatan AS menyarankan untuk memakai masker lagi bukan hanya karena Covid-19, tetapi juga influenza dan respiratory syncytial (RSV).

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Daryono
zoom-in Pakar Kesehatan Amerika: Waktunya Pakai Masker Lagi
BRYAN R. SMITH / AFP
Seorang pria meminta lebih banyak alat uji Binax Covid-19 dibagikan di bagian Bensonhurst di wilayah Brooklyn di New York City pada 23 Desember 2021. Pakar kesehatan AS menyarankan untuk memakai masker lagi bukan hanya karena Covid-19, tetapi juga influenza dan respiratory syncytial (RSV). 

TRIBUNNEWS.COM - Pakar kesehatan Amerika Serikat menyarankan masker untuk dipakai lagi, The Starits Times melaporkan.

Tetapi kali ini, pemakaian masker bukan hanya karena Covid-19.

"Tripledemic" dari virus corona, influenza dan respiratory syncytial (RSV) saat ini sedang melanda Amerika Serikat, mendorong warga dari beberapa kota termasuk New York City dan Los Angeles, untuk memakai masker lagi.

Secara nasional, selama dua minggu terakhir, tingkat kasus Covid-19 di AS melonjak sebesar 56 persen, dan rawat inap juga naik sebesar 24 persen.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) memperkirakan telah terjadi 13 juta penyakit dan 7.300 kematian akibat flu musim ini.

Angka tersebut diperkirakan akan meningkat dalam beberapa bulan mendatang.

Baca juga: Mengenal Subvarian Baru Omicron BF.7, Dilaporkan Jadi Penyebab Meningkatnya Kasus Covid-19 di China

Selama dekade terakhir, kematian akibat flu tahunan berkisar antara 12.000 hingga 52.000 orang, dengan puncaknya terjadi pada bulan Januari dan Februari.

Berita Rekomendasi

Tingkat infeksi RSV juga masih tinggi di sebagian besar AS.

CDC secara resmi menyarankan penggunaan masker berdasarkan kota per kota, tergantung pada tingkat komunitas Covid-19, dengan mempertimbangkan penerimaan rumah sakit terkait virus, kapasitas tempat tidur, dan tingkat kasus.

Namun dalam sebuah wawancara dengan NPR minggu lalu, direktur CDC Rochelle Walensky mengatakan:

"Anda tidak perlu menunggu rekomendasi CDC tentunya untuk memakai masker."

"Tingkat Covid-19, flu dan RSV mungkin lebih intens atau sedikit kurang intens di beberapa bagian negara, tetapi sebenarnya, seluruh negara sedang terpengaruh."

Walensky mendesak siapa pun yang tinggal di lingkungan yang berisiko tinggi, untuk memakai kembali masker.

Kelompok yang termasuk berisiko tinggi termasuk orang dewasa di atas usia 65 tahun, wanita hamil, orang dengan kondisi yang sudah ada sebelumnya seperti penyakit jantung, diabetes atau penyakit paru-paru, dan siapa saja yang memiliki sistem kekebalan yang lemah.

ilustrasi masker
ilustrasi masker (Freepik)

Baca juga: Menkes Sebut Jelang Natal dan Tahun Baru Lonjakan Varian XBB dan BQ.1 Covid-19 Menurun

Dr Helen Chu, seorang profesor alergi dan penyakit menular di UW Medicine di Seattle, memiliki saran lebih jauh.

Ia merekomendasikan agar setiap orang memakai masker saat tingkat infeksi dan rawat inap sangat tinggi.

"Saya pikir ini saat yang tepat untuk memakai," katanya.

"Mengingat di mana kita berada sekarang, dengan kapasitas rumah sakit yang sangat terbatas, terutama di rumah sakit anak, dengan RSV dan flu, saya pikir apa pun yang dapat Anda lakukan untuk memperlambat penularan komunitas akan sangat membantu."

Ada bukti kuat bahwa masker membantu mengurangi penularan beberapa virus pernapasan.

Satu makalah yang diterbitkan pada tahun 2020 oleh para peneliti di Hong Kong menunjukkan bahwa orang yang sakit Covid-19 atau flu menghembuskan lebih sedikit partikel virus ketika mereka mengenakan masker bedah.

Sebuah studi tentang kebijakan Covid-19 di sekolah-sekolah di Boston menemukan bahwa penghapusan mandat penggunaan masker pada tahun 2022 berakibat pada hampir 12.000 kasus tambahan di antara siswa dan staf.

Tingkat influenza dan virus pernapasan lainnya pada dasarnya stabil selama musim dingin 2020 dan 2021 di AS.

Hal ini sebagian besar disebabkan oleh perlindungan yang dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Ilustrasi masker - dokter memegang masker
Ilustrasi masker - dokter memegang masker (Freepik)

“Apa yang ditunjukkan Covid-19 kepada kita, karena kita telah menjaga jarak sosial dan memakai masker, adalah bahwa influenza, virus flu biasa, RSV sangat ditekan oleh perilaku individu kecil ini," kata Dr Schaffner.

Masker bekerja dengan menyaring partikel aerosol kecil tempat penyebaran utama virus corona dan tetesan yang lebih besar yang dianggap pemicu sebagian besar penularan influenza dan RSV.

Masker juga mencegah seseorang menyentuh wajah.

“Kebenaran dasarnya adalah bahwa masker memang bermanfaat,” kata Ms Syra Madad, direktur senior program patogen khusus seluruh sistem di Rumah Sakit + Kesehatan Kota New York.

“Apakah Anda berbicara tentang Covid-19 atau virus pernapasan lainnya seperti RSV dan flu, memakai masker akan membantu melindungi Anda dari semua penyakit virus pernapasan ini.”

Tindakan kesehatan masyarakat lainnya, seperti mencuci tangan, menyeka permukaan, dan penyaringan udara, juga penting untuk membatasi penyebaran virus pernapasan.

Penekanan khusus juga telah diberikan soal vaksinasi.

“Terus terang, untuk mencegah penularan, baik antivirus maupun vaksin tidak bekerja dengan baik,” kata Dr Abraar Karan, peneliti penyakit menular dan peneliti postdoctoral di Stanford Medicine.

“Apa yang mencegah penularan sebenarnya adalah pemakaian masker dan kemungkinan penyaringan udara.”

Saat menimbang kapan dan di mana harus memakai masker, Madad merekomendasikan untuk memperhatikan tiga hal, yakni: kontak dekat, ruang ramai, dan tempat terbatas dengan ventilasi buruk.

Para ahli mendesak untuk memakai masker saat bepergian dengan pesawat dan transportasi umum.

Mereka juga sangat menyarankan pemakaian masker saat berbelanja bahan makanan dan hadiah.

Secara realistis, tidak semua orang di Amerika Serikat – atau kota tertentu – harus memakai masker.

Hal itu mungkin membuat pemakai masker tidak percaya diri.

Hal ini disebut ilusi sorotan, kata Dr Gretchen Chapman, seorang profesor ilmu sosial dan keputusan di Universitas Carnegie Mellon.

"Saya mungkin merasa bahwa semua orang menatap saya karena saya memakai masker, tetapi kemungkinan itu adalah hal ke-11 dalam daftar mereka yang perlu dikhawatirkan," katanya.

Selanjutnya, Dr Chapman berkata:

"Ada banyak situasi dalam hidup di mana kita melakukan sesuatu yang membuat kita merasa canggung, tetapi jika kita pikir itu cukup penting, kita harus tetap melakukannya."

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas