Populer Internasional: Akuarium Raksasa di Berlin Pecah | Tanah Longsor di Malaysia
Rangkuman berita populer internasional, di antaranya akuarium raksasa di Berlin pecah hingga bencana tanah longsor di Malaysia.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.
Akuarium raksasa AquaDom di Berlin, Jerman pecah pada Jumat (16/12/2022) pagi.
2 orang terluka dan lebih dari 400 orang dievakuasi.
Sementara itu, longsor terjadi di sebuah area perkemahan di Selangor Malaysia.
Setidaknya 16 orang ditemukan tewas.
Perang di Ukraina masih terus memanas.
Baca juga: Kejutan Besar Maroko di Piala Dunia 2022 Bikin Kroasia Nostalgia ke Rusia
Belasan rudal kembali menghantam pusat-pusat energi.
Selengkapnya, berikut rangkuman berita populer internasioal dalam 24 jam terakhir.
1. Akuarium Raksasa AquaDom di Berlin, Jerman Meledak: 2 Terluka dan 400 Orang Dievakuasi
Akuarium raksasa AquaDom di Berlin, Jerman pecah pada Jumat (16/12/2022) pagi.
AquaDom yang terletak di dalam Hotel Radisson meledak pada pukul 5.45 pagi.
Seorang saksi mengatakan ledakan ini terdengar seperti bom.
AquaDom yang berupa tangki silinder setinggi 25 meter adalah akuarium terbesar di dunia.
Akuarium AquaDom menampung kurang lebih 1.500 ikan.
Setelah ledakan, air dari Akuarium AquaDom membanjiri kompleks hotel, termasuk museum, toko, dan kafe.
Jalan utama Karl Liebknecht Strasse ditutup setelah insiden tersebut.
Terlihat puing-puin Akuarium AquaDom berserakan di kompleks dalam dan luar hotel.
"Semua 400 tamu yang menginap di hotel Radisson telah dievakuasi," tulis koresponden DW Anna Saraste di Twitter, Jumat (16/12/2022) pagi.
"Mereka menunggu untuk diangkut ke hotel lain di Berlin."
Layanan darurat menyediakan ruang hangat untuk para tamu karena suhu di Ibu kota Jerman pada Jumat pagi sekitar -7C (19,4F).
Penyebab ledakan belum diketahui
Polisi Berlin menolak mengomentari apa yang menyebabkan Akuarium AquaDom meledak.
Ada spekulasi bahwa suhu beku hingga 14 derajat Fahrenheit dalam semalam telah menyebabkan retakan di tangki, yang kemudian meledak di bawah beban air.
2. Longsor di Malaysia: 16 Orang Dilaporkan Tewas dan 17 Masih Dicari
Sedikitnya 16 orang tewas dan 17 orang lainnya masih dalam pencarian setelah bencana tanah longsor melanda sebuah tempat perkemahan di Dataran Tinggi Genting, Malaysia pada Jumat (16/12/2022) pagi.
Dilansir dari Channel News Asia, kementerian pembangunan daerah mengatakan bahwa 61 orang telah ditemukan selamat, dari total 94 orang yang terjebak dalam tanah longsor.
Dalam sebuah konferensi pers, pihak kepolisian setempat menyebut korban tewas adalah warga Malaysia dan termasuk seorang anak berusia sekitar lima tahun.
Adapun, seorang korban selamat bernama Teh Lynn Xuan (22 tahun) ketika diwawancarai media lokal setempat mengatakan bahwa dia sedang berkemah bersama 40 orang lainnya saat tanah longsor melanda. Dia mengatakan salah satu saudara laki-lakinya meninggal, sementara yang lain dirawat di rumah sakit.
"Saya mendengar suara keras seperti guntur, tapi itu adalah batu yang jatuh," katanya kepada Harian Berita Malaysia berbahasa Melayu.
"Kami merasa tenda menjadi tidak stabil dan tanah berjatuhan di sekitar kami. Untungnya, saya dapat meninggalkan tenda dan pergi ke tempat yang lebih aman. Ibu saya dan saya berhasil merangkak keluar dan menyelamatkan diri,” imbuhnya.
3. Belasan Rudal Rusia Kembali Hantam Pusat-pusat Energi Ukraina
Gelombang serangan rudal Rusia kembali menghantam pusat-pusat energi Ukraina di sejumlah kota, Jumat (16/12/2022) pagi waktu setempat.
Pejabat Ukraina melaporkan serangan besar-besaran Rusia menargetkan fasilitas dan infrastruktur energi di ibu kota Kiev, Kryvyi Rih selatan, dan Kharkiv timur laut.
Pihak berwenang mendesak warga sipil untuk berlindung. Peringatan serangan udara diumumkan untuk semua bagian Ukraina bersamaan dentum ledakan di berbagai titik.
Wali Kota Kiev Vitaly Klitschko melaporkan ledakan di setidaknya tiga lingkungan ibu kota dan mendesak warga untuk tetap berada di tempat perlindungan bom.
Aleksey Kuleba, yang mengepalai administrasi Kiev, mengklaim sistem pertahanan udara di sekitar ibu kota menghadapi datangnya rudal yang ditembakkan pasukan Rusia.
Laporan ledakan dan seruan kepada masyarakat untuk memperhatikan peringatan tentang ancaman rudal datang dari Kharkov, Dnepropetrovks, Kirovograd, Poltava, dan Wilayah Vinnitsa.
Sementara itu, peringatan sistem nasional tentang kemungkinan serangan udara terdengar di seluruh bagian Ukraina sekitar pukul 8.30 pagi (6.30 GMT).
Ada beberapa laporan kerusakan langsung, meskipun walikota Kharkov, Igor Terekhov, melaporkan pemadaman listrik.
Aleksandr Vilkul, yang mengepalai administrasi Wilayah Krivoy Rog, mengklaim rudal telah menghantam sebuah bangunan tempat tinggal, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Rusia menggelar operasi khusus ke Ukraina pada 24 Februari 2022, menyusul kegagalan Kiev untuk menerapkan Perjanjian Minsk.
Wilayah Donetsk dan Lugansk akan diberi status khusus di dalam negara Ukraina.
Moskow mengakui Rpublik Donbass sebagai negara merdeka, yang sejak itu memilih untuk bergabung dengan Rusia, bersama dengan wilayah Kherson dan Zaporozhye.
Pada Oktober, militer Rusia mulai menargetkan fasilitas energi yang diyakini Kementerian Pertahanan sangat penting untuk kemampuan militer Ukraina.
4. Ukraina Klaim Temukan Sel Anak-anak di Ruang Penyiksaan yang Dibuat Rusia
Baca juga: Rumah Sakit Kherson Terkena Tembakan Rusia, Bangsal Anak dan Kamar Mayat Rusak
Investigator Ukraina menemukan sebuah sel di mana anak-anak ditahan dan diperlakukan tidak baik, ujar advokat hak asasi manusia Ukraina pada hari Rabu (14/12/2022).
Dilansir SCMP, Dmytro Lubinets, komisaris parlemen Ukraina untuk hak asasi manusia, mengatakan sel itu berada di salah satu dari empat pusat penyiksaan yang dioperasikan pasukan Rusia di Kherson.
Kherson merupakan sebuah kota di selatan Ukraina yang berhasil direbut kembali bulan lalu.
Sementara itu, Rusia membantah menargetkan warga sipil dalam perang.
Mereka juga menyangkal tuduhan telah menganiaya warga sipil.
Lubinets, yang telah mempresentasikan serangkaian laporan tentang dugaan penyiksaan, mengatakan kondisi di ruangan itu lebih buruk daripada lokasi pengurungan yang diselidiki di daerah lainnya yang berhasil direbut kembali.
“Kami menemukan 10 ruang penyiksaan di wilayah Kherson, empat di kota Kherson,” katanya kepada wartawan dalam sebuah konferensi pers.
“Di salah satu ruang penyiksaan kami menemukan ruang terpisah, sel tempat anak-anak ditahan, bahkan penjajah menyebutnya demikian, sel anak-anak.”
Sel itu berbeda dari kamar-kamar sebelahnya hanya karena pasukan meletakkan tikar tipis di lantai, katanya.
“Kami telah mendokumentasikan bahwa anak-anak tidak diberi air, atau hanya diberi air dua hari sekali. Mereka tidak diberi makan,” kata Lubinets.
“Mereka (pasukan Rusia) menggunakan tekanan psikologis."
"Mereka memberi tahu anak-anak bahwa orang tua mereka telah meninggalkan mereka dan tidak akan kembali.”
Seorang anak laki-laki berusia 14 tahun ditahan karena memotret peralatan militer Rusia yang rusak, kata Lubinets.
“Ini adalah anak-anak yang melawan, begitu di mata penjajah."
(Tribunnews.com)