Kapal Perang Thailand Karam Diterjang Gelombang Setinggi 3 Meter, 33 Orang Masih dalam Pencarian
Seorang awak kapal yang berhasil diselamatkan mengatakan bahwa dia terapung di laut selama tiga jam.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, BANGKOK – Sebuah kapal perang Angkatan Laut Thailand dikabarkan tenggelam pada Senin (19/12/2022) di Teluk Thailand. Karamnya kapal perang itu menyebabkan 33 dari 106 awaknya hilang.
Dilansir dari CNN, pihak berwenang setempat mengatakan bahwa kapal perang tersebut tenggelam karena diterjang gelombang setinggi 3 meter.
Hingga saat ini, operasi pencarian terhadap awak kapal yang hilang masih terus dilakukan.
Adapun, angkatan laut Thailand mengatakan bahwa kapal perang HTMS Sukhothai mengalami kerusakan mesin dan tenggelam setelah berlayar sekitar 20 mil laut lepas pantai.
Baca juga: Deteksi Kapal Perang China, Taiwan Langsung Kerahkan Jet dan Sistem Rudal Untuk Menghalau
Sementara itu, perdana menteri Thailand Prayut Chan-o-cha mengatakan penyebab insiden itu sedang diselidiki.
"Saya mengikuti berita dengan cermat," katanya.
Dalam sebuah wawancara, seorang awak kapal yang berhasil diselamatkan mengatakan bahwa dia terapung di laut selama tiga jam.
“Gelombangnya masih tinggi dan kami tidak dapat mencari dari lokasi tenggelamnya kapal,” kata Pokkrong Monthatphalin, juru bicara angkatan laut Thailand.
Sebelum insiden tersebut, Departemen Meteorologi Thailand telah mengeluarkan peringatan terkait cuaca buruk. Pihaknya menyebut hujan dengan intensitas lebat yang disertai petir akan terjadi di Teluk Thailand.
Sebagai informasi, kapal perang Sukhothai diproduksi di Washington, Amerika Serikat dan mulai ditugaskan di Thailand pada 1987.
Angkatan laut Thailand biasanya menggunakan kapal tersebut untuk melakukan operasi perairan rutin di sekitar Teluk Thailand.