Swedia Diprediksi Masuk ke Jurang Resesi Hingga 2024
Produk Domestik Bruto (PDB) Swedia diperkirakan akan berkontraksi sebesar 0,7 persen pada 2023
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, KOPENHAGEN - Kementerian Keuangan Swedia memperkirakan ekonomi negara itu akan memasuki resesi yang lebih dalam dan lama pada tahun depan karena melonjaknya harga energi yang telah mendorong inflasi.
Produk Domestik Bruto (PDB) Swedia diperkirakan akan berkontraksi sebesar 0,7 persen pada 2023, lebih besar dibandingkan dengan proyeksi pada November sebesar 0,4 persen.
Sementara inflasi diperkirakan akan mencapai 6 persen pada tahun depan, naik dari proyeksi sebelumnya yaitu 5,2 persen.
"Saya mengatakan pada bulan Oktober bahwa Swedia sedang menuju musim dingin ekonomi dan apa yang kita lihat sekarang adalah musim dingin terlihat lebih berlarut-larut dari yang kita duga," ujar Menteri Keuangan Swedia Elisabeth Svantesson dalam konferensi pers pada Kamis (22/12/2022), yang dikutip dari Reuters. .
"Perkembangan yang lemah... sepertinya tidak akan mencapai titik terendah hingga tahun 2024," tambahnya.
Proyeksi Kementerian Keuangan Swedia pada bulan ini menunjukkan, ekonomi negara itu terlihat tumbuh hanya 1 persen pada 2024, turun dari perkiraan sebelumnya sebesar 2 persen, sebelum pulih ke pertumbuhan 2,7 persen pada 2025.
Konsumen rumah tangga Swedia menjadi semakin suram dalam beberapa bulan terakhir, karena menghadapi inflasi yang tinggi, kenaikan biaya hipotek, dan harga listrik yang mencapai rekor tertinggi.
Baca juga: Janet Yellen Ingatkan Resesi Tak Terhindarkan Terjadi di AS
Tingkat kepercayaan konsumen mendekati rekor terendah pada November.
"Penting untuk mengatakan bahwa saat ini, kita tidak sedang melihat krisis ekonomi, kita sedang melihat krisis energi. Banyak orang benar-benar berjuang... tetapi perekonomian secara keseluruhan tidak," kata Svantesson.
Baca juga: Goldman Sachs Perkirakan Resesi Inggris Tahun Depan Lebih Parah
Bank sentral negara itu (Sveriges Riksbank) telah menaikkan suku bunga sebanyak empat kali tahun ini menjadi 2,5 persen untuk memerangi inflasi yang melonjak. CPIF November, ukuran target inflasi untuk Riksbank, mencapai 9,5 persen pada bulan lalu, masih jauh di atas target 2 persen.