Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Begini Cara Pengungsi Ukraina Habiskan Perayaan Natal di Inggris

Bersama temannya di Enfield, London utara, ia bertukar hadiah, berjalan-jalan, melakukan aktivitas seni dan kerajinan, serta bermain permainan kartu

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Begini Cara Pengungsi Ukraina Habiskan Perayaan Natal di Inggris
Skynews
Kateryna Chebizhak dan sang putri Kolya merayakan Natal 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Warga Ukraina yang merayakan Natal pertama mereka di Inggris, menulis surat kepada Sinterklas dan merencanakan makan malam tradisional.

Namun pikiran mereka juga tertuju pada orang-orang terkasih yang masih berada di dalam negara yang kini hancur itu.

Dikutip dari laman Sky News, Sabtu (24/12/2022), Kateryna Chebizhak, tiba dari Kiev Ukraina bersama putranya yang berusia 7 tahun Kolya pada April lalu melalui Polandia dan Jerman.

Wanita berusia 34 tahun itu mengatakan bahwa Natal di Ukraina dirayakan pada 7 Januari, seperti yang ditentukan oleh Gereja Ortodoks.

Namun putranya berharap untuk mendapatkan hadiahnya sedikit lebih awal, yakni pada akhir Desember tahun ini.

"Biasanya di Ukraina, kami hanya mendapatkan hadiah di bawah Pohon Natal di Tahun Baru, namun (di Inggris) caranya berbeda. Sekarang ia sedang menunggu dua hadiahnya dan sangat bersemangat. Karena ini liburan sekolah, ia menulis surat kepada Sinterklas," kata Chebizhak.

Baca juga: Stasiun Pasar Senen Dipadati Penumpang pada H-1 Natal

Berita Rekomendasi

Wanita ini akan menghabiskan hari bersama teman-temannya di Enfield, London utara, bertukar hadiah, berjalan-jalan, melakukan aktivitas seni dan kerajinan, serta bermain permainan kartu.

Chebizhak menyampaikan bahwa orang tuanya tetap berada di Ukraina.

"Biasanya kami memiliki tradisi di mana ibu saya (Tetiana) akan selalu membuat 12 hidangan yang melambangkan 12 bulan dalam setahun, dan kami akan membuat harapan pada Malam Natal dan pergi tidur, dan itu harus menjadi kenyataan. Kakakku Anna juga dulu tinggal tidak jauh dari mereka, dan ia juga pergi ke Yunani bersama kedua anaknya, jadi mereka (orang tua saya) sendirian di sana, dan ia tidak punya cucu di dekatnya," kata Chebizhak.

Ia pun membayangkan apa yang mungkin sedang dilakukan orang tuanya di tanah kelahirannya, Ukraina.

Meskipun negara itu kini porak poranda dilanda invasi yang dilakukan Rusia.

"Ibu dan ayah saya mungkin duduk bersama dan menonton beberapa film atau mendengarkan lagu kebangsaan Ukraina," papar Chebizhak.

Chebizhak menyampaikan bahwa dirinya memimpikan perdamaian di Ukraina dan berharap untuk bisa kembali menemui suaminya, karena ia sangat merindukannya.Sementara itu, dirinya saat ini berkonsentrasi pada mimpinya untuk menjadi Juru bahasa yang berkualifikasi penuh, berkat donasi yang diberikan melalui crowdfunder yang didirikan oleh platform Beam.

Kami akan selalu mengingat bantuan Inggris

Warga Ukraina lainnya, Olha Komarnytska tinggal di Birmingham bersama anak-anaknya, yakni Mia yang berusia 15 tahun dan Volodymyr berusia 13 tahun.

Mereka tiba di Inggris dari Ukraina barat pada Mei lalu.

"Kami biasanya merayakan Natal di bulan Januari, tapi saya pikir banyak orang Ukraina akan merayakan Natal di bulan Desember tahun ini karena orang Rusia merayakan Natal di bulan Januari, dan itu tidak baik bagi kami karena kami berperang dengan Rusia," kata Komarnytska.

Wanita berusia 42 tahun itu menyampaikan bahwa mereka akan pergi ke gereja bersama pada tanggal 25 Desember sebelum duduk untuk makan malam Natal dengan menyantap kombinasi hidangan khas Inggris dan Ukraina.

"Saya berencana membuat kubis dengan nasi, wortel daging, dan bawang bombay, serta salad Ukraina dengan kentang, wortel, daging, bawang dan mentimun," jelas Komarnytska.

Namun beberapa orang tidak akan bersama mereka, karena suami, orang tua, dan dua saudara laki-lakinya masih berada di Ukraina.

"Itu tidak baik, kami tidak senang, namun situasinya sangat buruk karena perang yang terjadi di Ukraina dan ada situasi buruk di mana banyak diantara kami yang tidak memiliki listrik di rumah. Saya pikir Natal berikutnya kami akan merayakannya di Ukraina, namun kami akan selalu ingat betapa indah dan baiknya orang-orang di Inggris kepada orang-orang Ukraina," pungkas Komarnytska.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas