Lula da Silva Umumkan Darurat Ibu Kota Brasil, Brasilia, 400 Pendukung Jair Bolsonaro Ditahan
Lula da Silva umumkan darurat Ibu Kota Brasil, Brasilia. Sekitar 400 pendukung Jair Bolsonaro yang terlibat dalam bentrok ditahan.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, mengumumkan keadaan darurat di Ibu Kota Brasil, Brasilia, karena kerusuhan pendukung mantan Presiden Jair Bolsonaro yang tak terima dengan hasil pemilu, Minggu (8/1/2023).
"Dekrit tentang intervensi federal di Distrik Federal (Ibu Kota) untuk menahan pelanggaran ketertiban umum berskala besar hingga 31 Januari 2023," kata Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva.
Presiden Lula da Silva menetapkan untuk periode ini, otoritas federal akan menjalankan fungsi mengelola badan keamanan publik.
Ia mengatakan fungsi keamanan di Brasilia secara hukum ditugaskan ke polisi militer Distrik Federal, yang menurutnya tidak melakukan apa-apa.
"Saya akan menyebutnya ketidakmampuan, keengganan, atau bahkan kedengkian dari pihak yang bertanggung jawab atas keselamatan publik di Distrik Federal. Ini bukan pertama kalinya," tambahnya.
Menurut Presiden Lula da Silva, kelambanan aparat penegak hukum tersebut tidak boleh dibiarkan begitu saja.
Baca juga: Pendukung Jair Bolsonaro Kepung Istana Kepresidenan Brasil, Pemimpin Dunia Mengecam
"Mereka tidak bisa mengabdi di departemen, karena masyarakat Brasil tidak mempercayai mereka," tegas Presiden Lula da Silva, seperti diberitakan TASS.
Pada hari Minggu (8/1/2023), para pendukung mantan Presiden Jair Bolsonaro bentrok dengan polisi di Brasilia dan masuk ke Kongres Nasional (Parlemen) dan lembaga negara lainnya.
Beberapa penjaga keamanan di lokasi kosong pada hari Minggu, tidak dapat menghalau para pengunjuk rasa yang tidak mengakui hasil pemilihan Presiden pada Oktober 2022 lalu.
Menurut perkiraan awal, sekitar 5.000 orang berpartisipasi dalam kerusuhan tersebut.
Untuk membubarkan para demonstran, aparat keamanan menggunakan bom asap dan granat gas air mata, termasuk menjatuhkannya dari helikopter.
Petugas penegak hukum berhasil mendapatkan kembali kendali atas bangunan yang diserang oleh pengacau.
Baca juga: Perjalanan Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20 2023, Harus Bersaing dengan Brasil dan Peru
Para pengunjuk rasa kemudian dikirim ke kantor polisi.
Belum ada laporan resmi tentang kemungkinan korban jiwa.
Lula da Silva menjabat sebagai Presiden Brasil pada 1 Januari 2023 setelah mengalahkan Jair Bolsonaro di putaran kedua pemilihan.
Selisih suara dalam pemilu di antara mereka adalah 2,1 juta suara.
Jair Bolsonaro dan partainya tidak mengakui kekalahan.
Para pendukungnya secara besar-besaran turun ke jalan dan ke garnisun angkatan bersenjata menuntut agar Lula da Silva tidak menjabat.
Pada akhir Desember 2022, Jair Bolsonaro berangkat ke Amerika Serikat.
Baca juga: Jair Bolsonaro Tinggalkan Brasil Jelang Pelantikan Lula da Silva
Ratusan orang ditahan
Lebih dari 400 orang ditahan pada hari Minggu (8/1/2023), karena berpartisipasi dalam kerusuhan di ibu kota Brasil, tulis Gubernur Distrik Federal Ibaneis Rocha di Twitter.
Sebelumnya, dilaporkan ada sekitar 170 tahanan.
"Saya memberi tahu Anda bahwa lebih dari 400 orang telah ditangkap dan akan membayar kejahatan yang dilakukan," tulisnya di Twitter, seperti diberitakan TASS.
"Kami terus bekerja untuk mengidentifikasi semua orang lain yang berpartisipasi dalam aksi teroris sore ini di Distrik Federal. Kami terus bekerja untuk memulihkan ketertiban."
Sebelumnya, Gubernur mengunggah pesan video di mana dia meminta Presiden Lula da Silva untuk memaafkannya, serta kepala otoritas legislatif dan yudikatif negara atas kerusuhan yang dilakukan oleh pendukung mantan Presiden Jair Bolsonaro.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Brasil